Bacarita Kespro: Program Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi yang Ramah Anak Remaja

Bacarita Kespro: Program Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi yang Ramah Anak Remaja
info gambar utama

Beberapa daerah di Indonesia masih mengganggap pendidikan seksual sebagai hal yang tabu. Dampaknya, banyak remaja tidak tercukupi kebutuhan informasi pendidikan seksual. Inilah yang akhirnya menggerakkan hati founder Tenggara Youth Community, Mariana Yunita Hendriyani Opat yang akrab disapa Tata untuk menghadirkan program Bacarita Kespro.

Program Bacarita Kespro ingin mengubah perspektif orang-orang bahwa sebenarnya belajar tentang seksualitas atau kesehatan reproduksi itu bukan belajar tentang pornografi,” ungkap Tata dalam Talkshow Good Movement yang diselenggarakan GNFI pada Selasa (05/09/2023).

Melalui Bacarita Kespro, Tata meyakini anak dan remaja bisa belajar tentang kesehatan seksual dan reproduksi dengan cara yang mudah dan menyenangkan, yaitu dengan bacarita yang dalam Bahasa Indonesia berarti bercerita. Cara yang digunakan oleh Tata dan rekan timnya juga beragam, mulai dari mendongeng, memainkan permainan edukasi, hingga menggunakan alat peraga.

Lahir dari Keresahan dan Pengalaman Pribadi

Sebagai penyintas kekerasan seksual, Tata melihat kasus pelecehan seksual dan kehamilan luar nikah pada kalangan remaja di NTT masih kerap terjadi. Selain itu, remaja penyintas kekerasan seksual di NTT masih sulit mengakses sumber informasi pendidikan seksual dan komunitas yang cukup aman untuk berbagi cerita dan memulihkan trauma yang mereka miliki.

Keresahan tersebut akhirnya memunculkan keinginan dalam diri Tata untuk menciptakan satu bentuk edukasi kesehatan seksual dan reproduksi yang komprehensif bagi semua pihak, mulai dari anak-anak, remaja, orang tua, dan pendamping seperti guru di sekolah. Kemudian, keinginan tersebut diwujudkan melalui program Bacarita Kespro.

Baca juga: Sisingaan Subang: Seni Pertunjukan yang Menggambarkan Identitas Subang, Indonesia

Berdampak Luas dan Berkelanjutan

Berjalan sejak tahun 2016, saat ini program Bacarita Kespro sudah berhasil menjangkau 4000 remaja di lebih dari 30 komunitas yang ada di NTT.

Dengan modul sederhana yang saat ini dimiliki, Tata dan rekan timnya berhasil memberdayakan para pendamping untuk mengajarkan kembali anak-anak di komunitasnya masing-masing. Hasilnya, edukasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi bisa tetap dilakukan meskipun tim Bacarita Kespro tidak lagi melakukan kegiatan di komunitas tersebut.

Desa dampingan program Bacarita Kespro juga sudah mampu melakukan pendampingan mandiri pada orang tua berkaitan dengan isu kesehatan seksual dan reproduksi.

Tak hanya itu, saat ini, di salah satu desa dampingan Bacarita Kespro sudah ada anak laki-laki yang memilih melakukan sunat medis massal daripada tradisi sifon yang merupakan sunat tradisional di NTT.

Anak laki-laki tersebut sudah memahami bahwa tradisi sifon memiliki risiko penularan IMS (Infeksi Menular Seksual) yang sangat tinggi. Menurut Tata, hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa dari program Bacarita Kespro.

Menjadi Penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards

Mariana Yunita, Penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards 2020 | Foto: SATU Indonesia
info gambar

Kegigihan Tata dan timnya dalam memperjuangkan akses pendidikan seksual bagi remaja di NTT ternyata tidak sia-sia. Selain memberikan dampak positif bagi remaja di NTT, melalui program Bacarita Kespro, Tata berhasil menjadi penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards di bidang kesehatan pada tahun 2020.

Setelah mendapatkan penghargaan tersebut, Tata mengakui jangkauan program Bacarita Kespro menjadi lebih luas. Jejaring dan kerjasama yang didapatkan oleh tim Bacarita Kespro juga semakin banyak.

Saat ini, Tata dan tim bukan hanya mampu memberikan edukasi, tetapi juga mampu mengarahkan pendampingan untuk remaja yang mengalami kekerasan seksual dan kehamilan di luar nikah.

Baca juga: Elsa Maharrani: Menjahit Harapan, Menyebar Kebermanfaatan Bersama Kampung Jahit

Rencana Selanjutnya

Meskipun sudah memiliki modul sederhana, saat ini Tata dan tim Bacarita Kespro sedang melakukan persiapan pembuatan modul dengan konteks lokal agar lebih sesuai untuk diterapkan pada remaja di Indonesia bagian timur.

Tim Bacarita Kespro juga akan melakukan diskusi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan setempat untuk menyempurnakan kurikulum dengan memasukkan pendidikan seksual di sekolah. Rencananya, mereka juga ingin memberikan pelatihan pada guru terkait cara mengaplikasikan pendidikan seksual yang komprehensif.

Terakhir, Tata dan tim Bacarita Kespro juga berencana membuat jangkauan program Bacarita Kespro yang lebih mudah diakses dan akan lebih memprioritaskan remaja di rural area serta teman-teman tuli.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ZC
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini