Upayaku Dalam Melestarikan Budaya

Upayaku Dalam Melestarikan Budaya
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Kriyanusa merupakan Pameran Kerajinan Nusantara diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) untuk mempromosikan produk-produk kriya dari seluruh daerah di Indonesia, yang pada tahun 2023 ini digelar di Jakarta Convention Center (JCC). Pameran tersebut merupakan kegiatan tahunan yang rutin dilaksanakan. Kabupaten Bandung berpartisipasi dalam pameran tersebut. Saat itu saya hadir sebagai pengunjung dari salah satu instansi di Kabupaten Bandung.

Sebagai seorang pengunjung, saya mengamati pengunjung yang hadir saat itu ada dikisaran usia 25 tahun keatas. Sangatlah jarang melihat pemuda pemudi ada ditempat pameran seperti itu. Padahal situasi dan kondisi sangat menarik ditempat tersebut. Saya bahkan menemukan kain seperti batik yang dilabeli seharga motor, cukup bombastis dengan harga mencapai 30 juta lebih.

Ada juga pakaian yang menarik dengan harga 3 juta. Tapi sayang, bukan saya pangsa pasarnya, sehingga akhirnya saya tak berhasil membeli pakaian atau bahan tersebut. Hanya saja pengalaman luar biasa untuk bisa hadir dan menikmati suasana pameran hingga bisa menyentuh langsung, membaui wewangian khas daerah, melihat bentuk-bentuk karya ikonik beberapa wilayah.

Raih Suara Terbanyak, RI Kembali Jadi Anggota Dewan HAM PBB

Pengalaman ini menjadi upaya saya untuk menulis ini, berharap ada suatu terobosan terinspirasi dari tulisan saya. Senang rasanya bilamana ada silabus atau pelajaran muatan lokal yang diberlakukan untuk seluruh kaum muda mudi, bisa dalam bentuk pameran online untuk menceritakan hal-hal menarik dari suatu karya bilamana hambatannya ada anggaran pengadaan transportasi.

Rasanya lebih menginspirasi lagi bila kaum muda yang mengikuti, karena berdasarkan pengalaman saya pameran adalah suatu hal yang monoton. Saya bukan pemangku kebijakan, sehingga upaya saya hanya menuliskan harapan-harapn ini agar bisa mengetuk para pemangku kebijakan untuk bisa mewajibkan kegiatan ini. Minimal anak muda tahu sejarah tiap karya dari setiap wilayah, hal ini membuka wawasan namun aksesibilitasnya masih minim.

Pembelajaran-pembelajaran luar ruangan yang mengaktifkan semua unsur indera sensorik, saya yakin lebih melekat diingatkan para kaum muda mudi. Saya bahkan menyesal tidak terlibat aktif lebih dini. Belum ada suatu konsep pembelajaran luar ruangan yang dikemas online atau offline yang mendokumentasikan hasil-hasil karya tersebut. Cara produksinya, hal yang memengaruhi harga yang bombastis, dan hal lainnya cukup menarik untuk diketahui dan malah bisa memberikan wawasan baru yang fresh bahkan bisa jadi malah menciptakan karya baru.

Upaya kecil dari saya ini hanya demi aktif menyuarakan bahwa pelestarian budaya bukan hanya terus dibahas tapi harus menjadi kebijakan untuk membangun rasa memiliki, rasa ingin tahu, dan rasa berinovasi yang selama ini belum difasilitasi oleh berbagai pihak. Semakin dini pembelajaran luar ruangan ini dilakukan, semakin besar dampaknya karena bentuk pembiasaan untuk menciptakan karakter unggul penerus bangsa.

kondisi pameran kriyanusa | Sumber: natalia (dokumentasi pribadi)
info gambar

Untuk membentuk karakter penerus bangsa harus dimulai dari langkah-langkah sederhana yang berimbas nyata. Salah satu yang bisa dilakukan adalah membiasakan diri untuk mengekspose kegiatan pameran ini, karena dari beragam wilayah hadir dengan menyampaikan karya-karya ikonik dari wilayahnya. Hal-hal ini masih minim publikasi, bahkan publikasi yang ada hanya sebatas ceremonial kegiatan, padahal bila membangkitkan rasa ingin tahu seperti tadi saja contohnya mengupas tuntas karya mahal yang ada disana, dari mulai produksi awal, histori dibalik karya tersebut hingga cerita karya itu bisa sampai ada dipameran tersebut.

Program Clean Cities, Hadirkan Panen Omset 2.0 yang Dorong Digitalisasi Bisnis

Wawasan ini sebenarnya bisa menjadi bekal untuk kami yang tengah memulai karir tidak hanya dibidang kebudayaan tapi juga diluar hal tersebut, karena hal-hal tersebut bisa menjadi topik menarik pembuka pembicaraan dengan orang-orang yang tertarik pada budaya. Hal ini memiliki suatu keuntungan tersendiri bagi kami anak muda yang paham budaya saat mencoba mengorganisasi suatu kegiatan atau melakukan studi tiru bisa memberikan sentuhan khas budaya untuk jadi nilai tambah dari suatu proyek yang tengah kami lakukan.

Penyesalan yang saya ungkapkan diawal adalah bentuk pembelajaran budaya tidak saya terima sejak dini sehingga pengetahuan tentang budaya yang saya miliki terlalu minim, bahkan bahan pembicaraan saya jadi kurang menarik karena pembelajaran yang saya terima dari sejak saya duduk dibangku sekolah dasar hanya sebatas mengetahui lagu daerah, rumah adat dan alat musik daerah.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini