351 Rumah Korban Gempa Cianjur Telah Rampung, Warga Mulai Direlokasi

351 Rumah Korban Gempa Cianjur Telah Rampung, Warga Mulai Direlokasi
info gambar utama

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI terus mengebut pembangunan rumah khusus bagi masyarakat yang terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, pada 2022 lalu. Saat ini, PT Brantas Abipraya—kontraktor milik BUMN—telah menyelesaikan dua tahap relokasi hunian tetap (huntap).

Huntap Tahap I terdiri dari 200 unit dan diberi nama Perumahan Bumi Sirnagalih Damai (BSD). Rumah-rumah itu berdiri di atas tanah seluas 2,4 hektare di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur. Kemudian, Huntap Tahap II dinamakan Perumahan Vila Mande Lestari sebanyak 151 unit.

“Fasilitas tempat ibadah, balai warga, jalan lingkungan, saluran air, serta saluran air bersih PDAM, dan penerangan jalan dengan solar cell sudah ada. Seluruh unit sudah dihubungi oleh warga yang telah didata oleh Pemda setempat,” ucap dia dalam siaran pers, Jumat (13/10/2023).

Kedua huntap tersebut dibangun menggunakan struktur rumah tahan gempa RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehata) yang terdiri dari dinding bata ringan dan plester aci. Rangka atap bangunan menggunakan baja ringan dan penutup atap galvalum. Lalu, lantainya menggunakan keramik ukuran 60x60, pintu dan jendela berbahan UPVC, serta plafon gypsum. Bangunan tersebut juga dilengkapi jaringan listrik 900 watt.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pembangunan rumah khusus pascabencana ini merupakan langkah pemerintah untuk membantu masyarakat supaya bisa segera pindah dan tidak semakin lama tinggal di hunian sementara. Untuk itu, proses penanganan parcabencana melibatkan banyak pihak.

“Kami berharap masyarakat yang direlokasi dapat merawat berbagai fasilitas yang ada dan menghuni rumah serta meningkatkan perekonomian bersama keluarganya,” pesannya.

Mencicipi Tauco Cap Meong dari Cianjur yang Telah Bertahan Selama 1 Abad

Menurut keterangan resmi Kementerian PUPR, para warga terdampak gempa Cianjur yang direlokasi dari zona merah merasa senang bisa pindah ke perumahan tersebut. Salah satunya, Bambang Bayu Saketi (60 tahun). Penghuni Perumahan Vila Mande Lestari itu mengungkapkan bahwa dirinya bersama keluarga kini merasa tenang karena sudah menempati rumah khusus yang dinilainya cukup bagus.

“Rumahnya lebih bagus dari rumah kami yang dulu dan fasilitasnya juga lengkap. Ada masjid, balai warga, dan jalan lingkungan yang rapi, sehingga kami bisa tinggal dengan nyaman,” ujarnya.

Bambang bercerita bahwa rumahnya hancur dihujam gempa. Selama ini ia bersama keluarga tinggal di hunian sementara, Kecamatan Cuganeng, yang menjadi lokasi patahan gempa bumi.

“Terima kasih Pak Presiden Jokowi dan Kementerian PUPR yang bergerak cepat membantu kami untuk bisa bangkit kembali pasca gempa bumi,” terangnya.

Pernyataan serupa juga disampaikan Ahmad Dedi Mustofa (57 tahun), warga yang direlokasi ke Perumahan BSD, Kecamatan Cilaku. Setelah pindah ke rumah baru, dia mulai menikmati kehidupan normal seperti biasa dengan bekerja sebagai petani.

“Terus terang, kami lebih nyaman direlokasi ke Perumahan BSD ini karena lokasinya juga cukup ramai dan tidak jauh dari pusat kota. Di sekitar perumahan ini juga banyak fasilitas pendidikan, sehingga anak-anak bisa pindah sekolah ke tempat baru,” ucapnya.

Pembangunan 351 Hunian Tetap Gempa Cianjur Telah Rampung, Siap Huni!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini