RI Sukses Gelar SCM ke-2, Hasilkan Strategi dan Gagasan untuk 10th World Water Forum

RI Sukses Gelar SCM ke-2, Hasilkan Strategi dan Gagasan untuk 10th World Water Forum
info gambar utama

Indonesia berhasil menggelar Pertemuan Konsultasi Pemangku Kepentingan (Stakeholders Consultation Meeting/SCM) ke-2 di Bali, pada 12—13 Okrober 2023. Pertemuan ini menghasilkkan sejumlah strategi dan gagasanyang akan dimatangkan dalam acara puncak World Water Forum ke-10 yang akan berlangsung tahun depan.

Bersumber dari rilis pers Sekretariat World Water Forum ke-10, Ketua Sekretariat Panitia Penyelenggara Nasional sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah menyampaikan, SCM ke-2 diikuti oleh 1.094 peserta terdaftar dari 73 negara. Sebanyak 840 peserta berasal dari mitra nasional, sementara 254 peserta lainnya berasal dari mitra internasional.

Selama dua hari, para menangku kepentingan tersebut menguraikan permasalahan dan tantangan dalam kerangka enam proses tematik yang meliputi Ketahanan dan Kemakmuran Air, Air untuk Manusia dan Alam,Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana, Tata Kelola, Kerjasama, dan Hidro-diplomasi, Pembiayaan Air Berkelanjutan, serta Pengetahuan dan Inovasi.

Berbagai strategi dan gagasan yang dirumuskan dalam tema-tema itu akan menjadi landasan World Water Forum ke-10 dalam membangun upaya kolektif demi masa depan air yang berkelanjutan. Seperti diketahui, Indonesia merupakan tuan rumah penyelenggara forum yang puncak acaranya akan digelar di Bali, pada 18—24 Mei 2024 mendatang.

Dorong partisipasi daerah

Di sisi lain, proses politik dalam rangkaian SCM ke-2 juga telah membuka ruang partisipasi dan keterlibatan bagi para pemimpin di berbagai tingkat pengambilan keputusan melalui agenda khusus. Pemangku kebijakan daerah yang dimaksud mulai dari Kepala Negara, Kementerian, Anggota Parlemen, Otoritas Daerah Aliran Sungai, hingga Otoritas Lokal.

"Setiap isu-isu regional/daerah terkait pengelolaan air dikumpulkan untuk dikonsolidasikan, selanjutnya menjadi proses politik yang melibatkan parlemen. Jadi bagaimana para Gubernur, Wali Kota, dan Bupati dapat memberikan masukan dan harapan apa yang dihasilkan dari World Water Forum ke-10 di Bali," kata Zainal.

Sejalan dengan hal tersebut, Presiden World Water Council (WWC) Loïc Fauchon mengatakan, tujuan dari World Water Forum ke-10 di Bali salah satunya adalah untuk meyakinkan para pengambil keputusan, tidak hanya Presiden dan para Menteri tetapi juga Gubernur, Wali Kota dan Bupati untuk berkomitmen dalam pengelolaan air.

"Kita tahu solusi teknologi dan pembiayaan untuk menghadapi isu permasalahan pengelolaan air, tapi kita perlu mencari solusi dari segi politik untuk pengambilan kebijakan. Membicarakan masalah air hingga tingkat pimpinan daerah adalah kunci untuk menciptakan komitmen bersama di tingkat global untuk mencari solusi konkrit pengelolaan air," kata Loïc Fauchon.

Peran Indonesia dalam World Water Forum 2024 di Bali

Tingkatkan teknologi inovatif

Rangkaian 2nd SCM World Water Forum ke-10
info gambar

Sementara itu, Pejabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya yang turut menghadiri SCM ke-2 berharap agar pertemuan ini tidak hanya berfungsi untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan tetapi juga untuk meningkatkan teknologi inovatif khususnya dalam sistem irigasi untuk menjamin ketahanan air dan pangan global.

Mahendra Jaya juga mengajak seluruh peserta yang hadir dalam forum tersebut untuk meluangkan waktu mengunjungi destinasi wisata dan menyaksikan kehidupan tradisional masyarakat Bali serta keindahan lanskap Subak.

Seperti diketahui, Bali memiliki sistem pengelolaan sumber daya air untuk irigasi pertanian yang unik bernama Subak. Pada gelaran World Water Forum ke-10 nanti, para peserta forum berkesempatan untuk melihat dan mempelajari langsung sistem pengelolaan air tradisional ini.

Baca juga : Mengenal Apa Itu 10th World Water Forum 2024 atau Forum Air Dunia ke-10 di Bali

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini