Bertemu Xi Jinping, Jokowi Kantongi 10 Kerja Sama Termasuk Investasi

Bertemu Xi Jinping, Jokowi Kantongi 10 Kerja Sama Termasuk Investasi
info gambar utama

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping di Great Hall of the People, Beijing, Selasa, (17/10/2023). Kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan sepuluh nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) kerja sama di antaranya:

  1. Protokol tentang persyaratan pemeriksaan, karantina, dan sanitasi veteriner, terhadap produk perairan liar yang akan diekspor dari Indonesia ke Tiongkok.
  2. Protokol persyaratan karantina dan kebersihan hewan akuatik yang dapat dimakan dari Indonesia ke Tiongkok.
  3. Kerja sama implementasi inisiatif pembangunan global (Global Development Initiative/GDI).
  4. Dialog bersama Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan.
  5. Kerja sama pembangunan perdesaan dan pengentasan kemiskinan.
  6. Pertukaran pengalaman untuk tata kelola dan pembangunan berkelanjutan.
  7. Pembentukan mekanisme koordinasi promosi bersama poros maritim global dan belt and road initiative.
  8. Pendalaman kerja sama bidang kedokteran dan kesehatan.
  9. Penguatan investasi dan kerja sama ekonomi.
  10. Peningkatan kapasitas, pertukaran, dan kerja sama, dalam pembangunan berkelanjutan.
Kunker ke China, Jokowi Siap Bawa Pulang Investasi Rp197,5 Triliun

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan perihal upaya peningkatan kerja sama investasi untuk baterai kendaraan listrik, otomotif, pabrik suku cadang, kilang petrokimia, produksi baja, pengadaan Halal Center, serta pengembangan koridor ekonomi “Two Countries, Twin Parks”.

Dia berharap, China dapat menjadi mitra strategis bagi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Di samping itu, kedua negara menurut Jokowi perlu terus medorong pembaruan protokol dan peningkatan kuota impor sarang burung walet serta penambahan jenis produk ekspor, seperti perikanan, pertanian, juga buah tropis.

“Momentum baik ini harus kita manfaatkan untuk makin memperkokoh kerja sama bilateral serta tingkatkan kolaborasi dan kerja sama yang konkret bagi kawasan maupun dunia,” ujar dia dalam siaran pers Sekretariat Kabinet, Selasa (17/10/2023).

Jokowi kemudian menyatakan dukungannya terhadap rencana pembentukan transaksi mata uang lokal melalui QR cross border untuk memfasilitasi ekspor-impor dan investasi. Dia juga mengungkapkan dalam pertemuan itu bahwa Indonesia saat ini tengah melakukan akselerasi penambahan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) sebesar 60 GW hingga 2040. Dia pun mengharapkan dukungan RRT untuk mengimplementasikan kerja sama kelistrikan kolaborasi Indonesia dan Tiongkok.

Jokowi Klaim Sudah 21 Investor Ikut Garap IKN, Total Rp31 Triliun

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini