Tarian Ebeg: Kesenian Asli Banyumas yang Kaya akan Unsur Mistis

Tarian Ebeg: Kesenian Asli Banyumas yang Kaya akan Unsur Mistis
info gambar utama

Indonesia kaya akan seni tradisional yang memikat. Khasanah budaya yang bagaikan mozaik yang sangat cantik. Salah satu dari banyak budaya adalah kesenian yang berasal dari daerah dengan bahasa Ngapak yaitu Tari Ebeg.

Tarian Ebeg adalah kesenian yang menggunakan kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu dan diberi ijuk di kepalanya sebagai rambut.

Pertunjukan Tari Ebeg by RI Doang Gih
info gambar

Awal Kemunculan Budaya

Kata Ebeg berasal dari kata Eblek dalam bahasa Ngapak yang artinya anyaman bambu berbentuk menyerupai kuda. Kebudayaan ini lahir di tanah orang-orang Ngapak pada abad 16 ketika hadirnya Pasukan Warok dari Kesultanan Demak.

Biasanya Ebeg memiliki ciri adanya unsur-unsur wuru atau mendem (kesurupan). Ebeg yang telah berasimilasi ratusan tahun lalu dengan kebudayaan Ngapak maka kesenian ini dianggap budaya yang terbukti keasliannya berasal dari Jawa Banyumasan, pasalnya di dalam kesenian Ebeg tidak ditemukan unsur-unsur budaya lain.

Pertunjukan Tari Ebeg by Ri Doang Gih
info gambar

Ciri Khas Tari Ebeg

Yang khas dari Ebeg ini selain kostum dan atribut yang digunakan, kesenian ini juga menambah atraksi "Mendem" atau kesurupan dalam bahasa Ngapak. Pada atraksi ini pemain sudah tak terkendali dan seperti sudah terpengaruh oleh makhluk halus. Pemain juga akan memakan makanan yang anti-mainstream seperti pecahan kaca, ayam hidup dan bergerak kesana-kemari layaknya kera, ular atau hewan tertentu.

Atraksi ini hanya dilakukan oleh pemain yang memiliki "Indang" sejenis makhluk halus yang ada atau telah dimasukkan ke dalam tubuh si pemain. Masing-masing pemain memiliki varian Indang yang berbeda-beda, tetapi biasanya berupa hewan-hewan darat seperti kethek atau kera, jaran atau kuda, macan dan lain sebagainya.

Sebenarnya tidak pemain Ebeg saja yang dapat kesurupan, melainkan penonton yang menyaksikan ini juga bisa mendem dan membuat pertunjukan menjadi meriah. Ini biasanya terjadi dikarenakan penonton menyentuh dengan sengaja ataupun tidak dan juga pemain yang menatap mata para penonton secara langsung dengan waktu yang lama.

Diakhir pertunjukan pemain ataupun penonton yang mendem akan disembuhkan oleh pemimpin grup yang biasanya adalah seorang tetua adat atau biasa dikenal dengan Penimbul Ebeg. Perlu diketahui juga bahwa tidak semua pertunjukan Tari Ebeg benar-benar mendem, namun beberapa kelompok Ebeg tersebut hanya berpura-pura mendem agar pertunjukan heboh dan meriah.

Pertunjukan Tari Ebeg by Ri Doang Gih
info gambar

Istilah-istilah yang Digunakan saat Pertunjukan

1. Janturan

Janturan adalah atraksi andalan dalam pertunjukan Ebeg, dimana para pemain akan mendem atau kesurupan. Tingkah mereka akan "Bigar" atau lepas kendali. Pada atraksi ini pula selain pemain yang dapat mendem penonton pun bisa.

Ini dapat dilakukan secara tidak sengaja yang diakibatkan oleh tabrakan atau sentuhan sang pemain yang sedang mendem. Ataupun juga dilakukan secara sengajaoleh penonton. Hal tersebut boleh saja dilakukan jika kelompok sanggar mengizinkan penonton berpatisipasi, berbeda jika penonton yang melakukannya secara tidak sengaja pemimpin sanggar akan menyembuhkannya ataupun membiarkannya hingga akhir pertunjukan. Ini karena peraturan setiap sanggar berbeda-beda.

2. Indhanger

Indhanger merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut penonton yang berkontribusi dalam pertunjukan. Biasanya para penonton yang berkontribusi atau ikut mendem ini memiliki indhang, makanya penonton dapat ikut dalam gerakan pemain. Dan inilah mengapa bisa disebut indhanger.

3. Mendem

Seperti yang Kawan GNFI ketahui sebelumnya, mendem adalah dimana para pemain ataupun penonton mengalami kesurupan. Tubuh mereka saat mendem sudah tidak bisa terkontrol, ini karena pengaruh dari makhluk ghaib. Adanya sesaji atau menyan yang wajib disajikan di setiap pertunjukan, merupakan faktor utama para pemain dan penonton dapat mendem, karena hal tersebutlah yang membuat yang dapat merangsang dan mengundang para mahluk halus di sekitar pementasan.

Referensi:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ebeg

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

FA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini