Pengelolaan Sampah Mandiri, Untuk Masa Depan Bumi

Pengelolaan Sampah Mandiri, Untuk Masa Depan Bumi
info gambar utama

Sampah selalu menjadi persoalan yang hingga saat ini masih sering menjadi perbincangan di Indonesia. Pengelolaan sampah yang tidak maksimal membuat persoalan baru. Salah satu tantangan terbesar yang kita hadapi saat ini adalah pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Sampah yang tidak terkendali telah menyebabkan pencemaran lingkungan, kerusakan ekosistem, dan ancaman serius terhadap masa depan Bumi. Oleh karena itu, program pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan menjadi sangat penting.

Dampak kurangnya pengelolaan sampah menjadi salah satu faktor penyebab berkurangnya kualitas udara saat ini,karena penimbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menyumbangkan gas metan ke udara. Pengelolaan sampah yang belum maksimal hanya akan menjadikan suatu permasalahan yang baru. Kebiasaan membuang sampah di sungai atau bahkan di selokan akan diakibatkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Sehingga dapat menjadi malapetaka untuk masyarakat itu sendiri.

Dok Abdul Halim
info gambar

Kawan GNFI, dalam pengelolaan sampah kita sering sekali bergantung dengan pemerintah sehingga tanpa kita sadari ketergantungan ini membuat masyarkat enggan untuk mengolah sampahnya sendiri. Sudah sejatinya kawan gnfi sebagai Masyarakat yang menghasilkan sampah, juga harus mengelola sampah dari rumah kita sendiri. Seperti Abdul Halim sebagai pegiat lingkungan dari Bireun Aceh ia menggagas program “Pengelolaan Sampah Demi Masa Depan Bumi”.

Dengan upayanya tersebut abdul halim mampu menggerakkan masyarakat bireun untuk mengelola sampah secara mandiri. Pengelolaan sampah yang baik akan menjadikan sampah sebagai salah satu potensi yang menghasilkan. Berangkat dari keresahannya terhadap banyaknya sampah yang tiap hari makin bertambah karena masyarakat membuang sampah sembarang, penolakan dari TPA hingga masyarakat enggan memilah sampah-sampah rumah tangga abdul halim kemudian mendirikan BSA (Bank Sampah Asri) untuk memfasilitasi masyarakat. Ia juga mengajak para masyarakat untuk menjadi nasabah di BSA dengan cara menabung sampah dengan memilah terlebih dahulu agar dapat dimanfaatkan kembali menjadi barang yang bernilai.

Untuk mengurangi timbunan sampah yang ada di TPA halim kemudian memotivasi masyarakat agar mampu mengelola sampah secara mandiri, sebab biaya pengelolaan sampah tiap tahunya mencapai angka 5 milliar per-tahunnya merupakan angka yang fantastis imbuhnya. Apabila masyarakat mampu mengelola sampah secara mandiri maka dana sebesar itu tidak perlu dikeluarkan untuk pengelolaan sampah. Meskipun sampah termasuk kewenangan pemerintah halim menambahkan bahwa sampah yang dihasilkan masyarakat juga menjadi tanggung jawab masyarakat itu sendiri.

Di Desa Blang Asan Halim bekerja sama dengan pemerintah desa untuk menyediakan jasa pengelolaan sampah yang akan dikelola oleh BUMDes karena masyarakat Blang Asan kesulitan untuk membuang sampah akibat area desa yang sempit sehingga terciptalah ide tersebut untuk di implementasikan di Blang Asan.
Tak hanya mendirikan BSA, Abdul Halim bekerja sama dengan pemerintah desa sekitar untuk menyediakan jasa pengangkut sampah yang nantinya akan dikelola oleh BUMDes yang akan menghasilkan pendapatan untuk desa (PADes).

Atas kerja kerasnya selama ini Pada 2021 Abdul Halim menjadi salah penerima Satu Indonesia Awards dengan gagasan pengelolaan sampahnya yaitu, Penyediaan Pengangkutan Sampah Desa dan Pendirian Bank Sampah. Dukungan ASTRA untuk tokoh penggerak Desa yang berkontribusi bagi lingkungan. Hingga saat ini Abdul Halim terus mengembangkan inovasi dan ide-ide kreatif untuk keberlanjutan program yang ia gagas tersebut.

Mari Kawan GNFI sebagai generasi penerus bangsa kita harus mampu mengadopsi nilai-nilai ataupun gagasan orang lain seperti Abdul Halim ini guna membantu merawat bumi untuk masa depan kita nanti dengan cara mulai sadar tidak membuang sampah sembarangan, memilah-milah sampah hingga mampu mengelola sampah secara mandiri dan peka terhdap isu-isu lingkungan yang ada di sekitar kita.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini