Santri Wujudkan Kedaulatan Pangan untuk Negeri

Santri Wujudkan Kedaulatan Pangan untuk Negeri
info gambar utama

Pertanian merupakan sektor utama di Indonesia tidak heran jika Indonesia memiliki mata pencaharian terbesar di sektor ini. Namun dalam perkembangannya para petani di Indonesia sudah mencapai umur 40-60 tahun yang dapat disebut dalam kategori usia lanjut. Hal ini dapat menurunkan produktivitas dalam segi produktivitas serta penyerapan teknologi pertanian yang tidak bisa maksimal. Pada situasi ini diperlukan regenerasi petani dalam perwujudan kedaulatan negeri terutama pada bidang pangan.

Anak muda identik dengan semangat dan keingintahuannya yang tinggi hal ini dapat menjadi sebuah potensi dalam perwujudan nyata perkembangan pertanian lebih maju. Salah satu aspek penting dari anak muda ialah pendidikan karakter diri yang memiliki integritas serta semangat dalam dirinya. Santri menjadi salah satu generasi muda yang dirasa sesuai untuk ikut berkontribusi dalam mewujudkan kedaulatan pangan yang adil dan makmur. Maka dari itu pertanian butuh anak muda seperti santri yang dapat menjadi pioneer negeri untuk memajukan pertanian.

Berkecimpung dalam dunia pertanian bukan hanya suatu kemuliaan untuk negeri, namun potensi ini dapat menjadi sarana kebermanfaatan dalam kehidupan serta menjadi penggerak ekonomi sehari-hari yang menjanjikan. Seperti hal nya ide dari Rizki Hamdani pria berkelahiran Aceh yang sekarang berdomisili di Jombang ini adalah Wirausahawan muda yang juga sebagai pengurus pondok pesantren ini mencetuskan program KSTM (Kelompok Santri Tani Milenial).

Bermula dari harapan beliau untuk para santri salafiyah agar dapat memiliki keahlian saat kembali ke daerahnya. Kegiatan bertani ini menjadi komponen utama dalam aktivitas di pondok pesantren, selain mereka belajar syariat agama yang menjadi bekal di akhirat sekaligus dapat memiliki keahlian teknik budidaya pertanian yang memiliki prospek selama manusia masih dalam peradaban yakni dalam bidang kedaulatan pangan.

" Saya ingin memperkenalkan pertanian sebagai Lifeskill/keahlian santri setelah lulus nanti" ujarnya pada 16 oktober 2023. Harapan Rizki Hamdani dapat membekali santri Salafiah dengan Lifeskill berupa bertani, kurikulum Ponpes pun turut ditambahi bidang pertanian guna mencetak generasi petani yang lebih baik. Bukan hanya bertani konvensinal biasa, Rizki membuat sebuah konsep pertanian unik dengan IFS (Intergrated Farming System) yang memadukan pertanian dengan peternakan membuat Konsep ini dapat unggul dibanding Pertanian konvensional.

Konsep Integrated Framing System atau dapat disebut sebagai sistem pertanian terpadu ini menjadi solusi bertani di era modern yang efisien serta ramah lingkungan dan berkelanjutan. Perpaduan antara alam, lingkungan, dan makhluk hidup menjadikan sebuah berkesinambungan yang dapat mewujudkan pertanian yang aman dikonsumsi, murah dalam prakteknya, serta tanpa mencemari lingkungan sekitarnya. Beragam komoditas hortikultura juga turut di tanam seperti: sayur, alpukat, jambu, kelengkeng, sorgum. Selain itu juga terdapat beberapa hewan ternak yang di budidayakan, limbah ternak dari peternakan ini dijadikan pupuk untuk budidaya pertanian.

Hal ini lah yang menjadikan nilai positif IFS yakni tidak mencemari lingkungan dengan limbah peternakan yang ada. Semua itu di kelola oleh para santri hingga saat ini. Selanjutnya dalam distribusi pun mereka tidak kebingungan lagi dengan pasar karena hasil pertanian akan didistribusikan ke pondok pesantren serta sudah bekerja sama dengan pemerintah daerah jombang yang mana hasil pertanian akan diserap dari instansi tersebut.

Dukungan dari pihak luar juga turut mengsukseskan KSTM tersebut. Pemerintah ikut andil dalam program ini yakni wakil ketua menteri pertanian, bantuan SIA yang mensupport KSTM, Pemerintah daerah jombang serta bekerja sama dengan Polbangtan malang turut serta dalam pengembangan KSTM hingga seperti sekarang. Bagi Rizki kegiatan bertani ini bukan hanya ajang untuk mencari materi saja, namun denganya ia dipertemukan dengan orang orang baik dan berkesan. "Salah satu momen terbaik saya, saat bertemu Kyai Ahmad Habibul Amin dan lalu beliau memasrahi saya kegiatan ini untuk meningkatkan SDM santri" ujar Rizki. Disitu Rizki menyadari bahwa hidup bukan hanya mencari materi namun menjadi bermanfaat bagi orang lain adalah tujuan utama.

Menurut saya, sebaik baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain" Ujar Rizki Hamdani. Petani di indonesia sedang tidak diuntungkan, oleh karena pasar bebas dan kemajuan teknologi, sehingga penting bagi kita generasi muda untuk menemukan kelemahan pertanian di indonesia dan membuat aksi nyata untuk kemakmuran bersama. Menjadi jutawan bersama sama seperti Rizki Hamdani. Rizki berpesan "jangan malu bertani, kembalilah ke daerahmu bangunlah pertanian desa, selesaikan permasalahan mereka berikan solusi lalu manfaatkan potensi dan lahan yang ada".

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini