Finalis Dimas Diajeng Jogja 2023 Gelar Workshop Pengelolaan Media Sosial untuk Wisata

Finalis Dimas Diajeng Jogja 2023 Gelar Workshop Pengelolaan  Media Sosial untuk Wisata
info gambar utama

Dalam rangka meningkatkan kemandirian pemasaran Desa Wisata Mandiri Budaya Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Finalis Dimas Diajeng Jogja 2023 menggelar workshop pengelolaan media sosial pada Sabtu (30/9/2023) lalu.

Acara yang berlangsung di Rest Area Kembang Tebu, Gendu, Jatimulyo ini dihadiri oleh beberapa komponen desa mulai dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Karang Taruna, hingga Perwakilan 4 Pilar Desa Mandiri Budaya yang melingkupi Desa Wisata, Desa Prima, Desa Preneur, dan Desa Budaya. Mengusung tema Social Media Management for Tourism, materi yang dibawakan dalam workshop mencakup branding desa wisata mandiri budaya, content mapping, teknik pembuatan konten, pengambilan foto dan video, serta pembuatan caption yang menarik.

Workshop dimulai dengan pemaparan materi oleh Galuh Alif Fahmi Rizki, narasumber yang merupakan pengelola Desa Wisata Tinalah sekaligus Dosen Praktisi Prodi Bisnis Perjalanan Wisata Sekolah Vokasi UGM. Fahmi mengungkapkan bahwa hal terpenting dalam pengelolaan media sosial adalah praktik.

Dalam pengelolaan media sosial 3P, praktik, praktik, dan praktik merupakan hal yang terpenting. Jangan malu untuk memamerkan hasil karya dan selalu konsisten dalam mengunggah konten juga kunci utama dalam pengelolaannya” ungkap Fahmi ketika menyampaikan materi seputar kiat-kiat pengelolaan media sosial (30/9/2023).

Acara kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan konten yang dipandu oleh Finalis Dimas Diajeng Jogja 2023. Dalam praktik ini, peserta diajak membuat konten foto maupun video secara langsung dari produk-produk UMKM Toko Jatilapak. Demi memastikan keberlanjutan acara, dilaksanakan lomba pengelolaan media sosial para peserta workshop yang masih berlangsung hingga Sabtu (7/10) depan.

Toko Jatilapak sendiri merupakan salah satu dari bagian Rest Area Kembang Tebu yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Jatimulyo. Berbagai produk UMKM daerah Jatimulyo mulai dari olahan makanan hingga souvenir dapat ditemui di toko ini. Keberadaan Jatilapak membantu para pelaku UMKM di Jatimulyo untuk dapat memasarkan produknya.

Anom Sucondro, Lurah Jatimulyo yang turut hadir dalam acara berharap workshop ini dapat meningkatkan kapasitas pemasaran digital masyarakat melalui media sosial. “Adanya kolaborasi semacam ini perlu dimanfaatkan dengan baik oleh warga masyarakat agar pemasaran digital di Jatimulyo semakin meningkat,” ungkap Anom dalam sambutannya pada Sabtu (30/7).

Menurutnya, kolaborasi yang dilakukan oleh Finalis Dimas Diajeng Jogja 2023 telah sesuai dengan kondisi daerah dan prosedur yang ada. Anom menambahkan bahwa pemasaran digital di Jatimulyo saat ini dilakukan oleh Kader Digital yang dibentuknya. Namun, para pelaku UMKM dan penggiat empat pilar lainnya belum mampu memaksimalkan potensi media sosial untuk pengembangan daerahnya.

Acara ini hadir untuk menanggapi permasalahan yang ada dengan meningkatkan keikutsertaan masyarakat Jatimulyo dalam pemasaran potensi desa melalui media sosial. Dengan potensi wisata alam, produk, dan budaya di Jatimulyo yang kaya, workshop pengelolaan media sosial diharapkan mampu memperkuat branding desa serta memperkenalkan potensi Desa Jatimulyo pada masyarakat secara luas. Dengan demikian, wisatawan yang berkunjung akan kian meningkat sehingga mampu menumbuhkan sektor perekonomian masyarakat dan pariwisata desa.

Workshop Social Media Management for Tourism merupakan salah satu kegiatan dari agenda Field Program yang diantaranya juga termasuk pembuatan video profil. Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta memberi penugasan Field Program sebagai rangkaian Pemilihan Dimas Diajeng Jogja 2023. Terdapat tiga pasang Dimas Diajeng yang ditugaskan dalam kelompok Field Program di Kulon Progo yang berasal dari kelima kota/kabupaten di D. I. Yogyakarta.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

A
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini