Justitia Avila Veda: Pendiri Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender

Justitia Avila Veda: Pendiri Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender
info gambar utama

Mengatasi Kekerasan Seksual di Indonesia: Peran Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender

Kekerasan seksual di Indonesia adalah isu serius yang telah lama menjadi perhatian publik. Data dan fakta menunjukkan bahwa tingkat kekerasan seksual di negara ini sangat tinggi. Tak jarang sebagian besar korban kekerasan seksual memilih untuk bungkam terhadap kasus serius ini. Berbagai faktor mempengaruhi bungkamnya korban, termasuk ketidaksetaraan kekuasaan antara pelaku dan korban, serta kurangnya dukungan sosial kepada korban untuk berani mengungkapkan ketidakadilan. Hal inilah yang membuat Justitia Avila Veda berinisiatif untuk membuat sebuah wadah yang dapat memberikan pelayanan hukum kepada korban-korban kekerasan seksual. Berkat usahanya Justitia Avila Veda menjadi penerima apresiasi satu Indonesia di bidang kesehatan, telah membawa perubahan signifikan dalam upaya melawan kekerasan seksual di Indonesia.

Inisiasi Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender (KAKG)

Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender (KAKG) adalah sebuah yayasan yang dibentuk oleh Justitia Avila Veda. Inisiatif ini berfokus pada memberikan konsultasi hukum dan pendampingan hukum secara gratis kepada korban kekerasan seksual. Semua bermula dari sebuah cuitan Veda di media sosial yang menawarkan bantuan hukum kepada mereka yang mungkin pernah menjadi korban atau mendengar cerita korban kekerasan seksual di sekitarnya. Cuitan ini viral dan akhirnya membawa Veda dan temannya untuk mendirikan yayasan yang dapat memberikan perlindungan hukum, medis, dan psikologis bagi para korban. Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender (KAKG) berisikan 45 pengacara dan paralegal yang tersebar di seluruh Indonesia.

Meningkatnya Kekerasan Seksual Berbasis Gender Online

Selama masa pandemi, kekerasan seksual berbasis gender online mengalami peningkatan yang signifikan. Dalam dua hari saja, Veda dan timnya menerima sekitar 200 aduan kasus melalui pesan langsung. Hal ini membuat Veda menyadari perlunya pendekatan yang terstruktur untuk memberikan konsultasi hukum yang akuntabel dan holistik, termasuk aspek hukum, kesejahteraan mental, psiko-sosial, medis, finansial, dan reputasional.

Tujuan Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender

Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender memiliki beberapa tujuan utama:

  1. Memperluas akses terhadap keadilan, terutama di daerah-daerah yang sulit mendapatkan bantuan hukum.
  2. Membantu banyak korban kekerasan seksual dan telah menerima 465 aduan dan mencapai 5 putusan pengadilan.
  3. Fokus pada kelompok manfaat prioritas, seperti mereka yang secara finansial termarginalkan, anak-anak di bawah umur, minoritas, dan mereka dengan kerentanan khusus seperti disabilitas atau pengungsi.
  4. Memberikan akses bantuan hukum yang inklusif dan berpartisipasi dalam kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kekerasan seksual.
  5. Menerbitkan modul yang membahas isu kekerasan berbasis online atau pemakaian teknologi, karena 80% kasus aduan berdimensi cyber online.

Mengatasi Tantangan

Tentu saja, Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender tidak terlepas dari tantangan. Beberapa masalah yang dihadapi termasuk:

  1. Respon lambat di beberapa daerah karena keterbatasan infrastruktur dan tenaga medis serta peraturan yang menghambat proses pengadilan.
  2. Memerlukan kerja sama lintas sektor untuk memberikan layanan komprehensif dan holistik.

Menjaga Kesehatan Mental

Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender juga memberikan perhatian pada kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis korban. Mereka bekerja sama dengan penyedia layanan psikolog dan medis untuk memberikan dukungan yang diperlukan. Semua anggota KAKG juga memiliki akses ke layanan psikolog.

Dampak Positif

Inisiatif KAKG telah memberikan dampak positif pada masyarakat. Lebih dari 150 aduan telah diterima, dan satu aduan bisa mewakili beberapa korban sekaligus.

Rencana Masa Depan

Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender memiliki rencana untuk melanjutkan perjuangan seperti:

  1. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada publik.
  2. Menambah jumlah pengacara dan mitra, terutama di daerah Indonesia Tengah dan Timur.
  3. Memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak.
  4. Memastikan ketersediaan akses yang lebih baik untuk korban.

Inisiatif yang dilakukan oleh Justitia Avila Veda melalui Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender adalah langkah penting dalam upaya mengatasi kekerasan seksual di Indonesia. Diharapkan keberhasilan mereka dapat menginspirasi Kawan GNFI semua untuk berkontribusi aktif dalam upaya melindungi hak dan keadilan korban kekerasan seksual.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini