Rawon: Makanan Jawa Bergaya Tradisional Dengan Cita Rasa yang Mewah

Rawon: Makanan Jawa Bergaya Tradisional Dengan Cita Rasa yang Mewah
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung

Makanan menjadi hal yang penting dalam keseharian kita. Mengonsumsi makanan dapat membuat tubuh menjadi lebih berenergi dan siap melakukan aktivitas harian. Disamping dari gizi yang harus diperhatikan, cita rasa juga menjadi opsi dalam memilih makanan. Apalagi, negara Indonesia memiliki beragam budaya yang selaras dengan variasi jenis makanan daerah. Makanan dari Indonesia terkenal dengan keunikannya yang didasarkan pada kondisi daerah dan kondisi kebudayaan.

Salah satu makanan khas dengan budaya Jawa Timur yaitu Rawon. Rawon merupakan makanan tradisional yang memiliki cita rasa yang lezat. Keunikan dari rawon yang berbeda dari yang lain yaitu adanya bahan keluek. Keluek adalah buah asli dari Indonesia dengan daging berwarna hitam. Keluek di rawon memunculkan rasa gurih dan sedikit asam khas rawon. Tidak heran jika makanan rawon pernah dinobatkan sebagai makanan sup yang paling enak nomor 1 di Asia pada tahun 2020 oleh TasteAtlas dan nomor 4 di dunia sebagai makanan sup terlezat di dunia. TasteAtlas adalah sebuah situs yang membandingkan makanan-makanan dari seluruh dunia dengan cara survey.

Kuliner tradisional rawon menjadi makanan sup ikonik di Indonesia yang mendunia. Hal ini menjadi peluang bagi masyarakat Indonesia untuk mengenalkan makanan-makanan tradisional Indonesia dengan kearifan lokalnya di kancah Internasional. Sehingga para turis asing tidak segan-segan datang ke Indonesia hanya untuk mencicipi rawon keluek khas Indonesia ini.

Keberadaan Rawon di Jawa

Rawon sangat identik dengan kebudayaan Jawa khususnya Jawa Timur. Keluek, bahan utama rawon, sering disebutkan dalam Serat Centhini, Karya Sastra Jawa abad 18. Penyebutan keluek pada karya sastra tersebut membuat keberadaan rawon menjadi lebih dikenal sejak abad ke 19. Keberadaan rawon tersebut membuat rawon menjadi makanan spesial, makanan tradisional yang memiliki ikatan erat dengan budaya Jawa.

Hingga tahun 2023, keberadaan rawon sudah tersedia di setiap sudut daerah di Indonesia. Rawon yang mulanya dari Surabaya menjalar hingga kota Malang, Sidoarjo, Yogyakarta, Jakarta bahkan hingga di luar pulau Jawa masih ditemukan tempat makan untuk menikmati warisan leluhur ini.

Rawon Legendaris di Indonesia

Sejak tahun 1952, tempat makan rawon legendaris yang lebih dikenal sebagai rawon setan muncul di Surabaya. Mbah Musiati, perintis rawon setan sempat melayani para pekerja yang kerap ingin makan di waktu dini hari sebelum akhirnya di tahun 1990 berpindah ke Semarang dan tak lagi berjualan karena kondisinya sudah tidak seperti dahulu.

Namun, dikarenakan akhir abad ke 19 makanan rawon mulai ramai peminat, akhirnya banyak masyarakat jawa berkesempatan untuk melestarikan budaya kuliner ini dengan cara membuka usaha tempat makan daerah. Tidak hanya sebagai usaha tetapi juga ikut andil dalam melestarikan budaya kuliner Jawa. Keberadaan tempat makan rawon tersebut menandakan bahwa rawon adalah makanan yang sudah dikenal sudah sejak lama.

Melestarikan Budaya Jawa lewat Kuliner Tradisional Rawon

Sejak rawon menjadi semakin ramai diminati dan meluas di seluruh Indonesia, akhirnya rawon berhasil dilirik oleh pihak Internasional. Tahun 2020 menjadi titik tertinggi rawon yang berhasil diklaim sebagai makanan sup terbaik di dunia mengalahkan makanan-makanan negara asia lain seperti Malaysia, filipina, dan juga Thailand. Namun, dibandingkan mengonsumsi makanan tradisional rawon, masyarakat Indonesia khususnya generasi muda saat ini lebih memilih untuk mengonsumsi makanan cepat saji yang bahkan bukan dari perusahaan Indonesia.

Semakin berjalannya waktu, tidak heran jika sup keluek ini akan ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia. Peran generasi muda menjadi yang terpenting saat ini dalam mengenalkan rawon di kancah Internasional. Tidak hanya rawon, namun makanan-makanan tradisional Indonesia bisa ditunjukkan dan diperkenalkan melalui media offline maupun online. Sehingga dengan meluasnya makanan khas Indonesia tidak hanyak masyarakat yang diuntungkan tetapi negara Indonesia juga akan meraih pencapaian yang luar biasa.

Peran Generasi Muda Terhadap Kuliner Tradisional Rawon di Era Digital

Saat ini, masyarakat Indonesia didominasi oleh generasi muda yang memiliki potensi besar dalam mencapai Indonesia Emas 2045. Indonesia memiliki peluang dalam melestarikan kebudayaan lokal dan menunjukkannya di kancah Internasional. Munculnya teknologi digital diharapkan mampu mempermudah langkah tersebut. Namun, Langkah ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, generasi muda juga memiliki tantangan besar dalam mencapai tujuan, salah satunya efek negatif perkembangan digital. Jika generasi muda mampu memanfaatkan teknologi digital dengan baik seperti halnya pemanfaatan media sosial atau media youtube. Bukan tidak mungkin, jika budaya lokal seperti makanan khas Indonesia rawon menjadi makanan yang digemari masyarakat asing dan tersebar luas di seluruh penjuru dunia.

Sumber:

https://seasia.co/2023/08/01/worlds-best-soups-2023-rawon-takes-the-top-spot-followed-by-tonkotsu-ramen-in-2nd-and-tom-kha-gai-in-3rd

www.tasteatlas.com/rawon

https://www.vecteezy.com/photo/12813390-rawon-traditional-indonesian-beef-black-soup-culinary

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YF
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini