“Guro-Guro Aron “ Budaya Kerja Tahun Desa Pertibi Tembe 2023

“Guro-Guro Aron “ Budaya  Kerja Tahun Desa Pertibi Tembe 2023
info gambar utama

Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang sangat terkenal dengan indahnya Danau Toba, Tortor dan suku yang paling dikenal adalah suku Batak. Salah satu suku Batak adalah suku Batak Karo, bahkan satu kabupaten dinamakan Kabupaten Karo yang menandakan dominasi dan dominan adalah Batak Karo dengan Ibukota Kabupatennya adalah Kabanjahe.

Mayoritas masyarakat Kabupaten karo memiliki mata pencaharian sebagai petani dimana ikon daerah ini adalah sayuran dan juga buah, yang paling terkenal pastinya kol, dan jeruk. Dalam pengolahan pertanian tentu ada masa tanam dan masa panen.

Masa panen ini sangat menarik bagi seluruh masyarakat karo karena sebagai ucapan syukur atas keberhasilan masa panen akan diadakan suatu acara yang besar bagi masyarakat karo yaitu Kerja Tahun atau disebut Merdang Merdem dalam bahasa Karo. Acara ini sudah ada kisaran tahun 1946 dan berlanjut secara turun temurun hingga sekarang.

Kerja Tahun secara etimologi terdiri dari dua kata yaitu kerja dan tahun. “kerja” dalam bahasa karo di artikan pesta. Tahun untuk menunjukkan jarak waktu satu tahun. Jadi kerja tahun adalah pesta tradisi yang dilakukan masyarakat karo setiap tahun.

Pesta tradisi tahunan ini berhubungan dengan kehidupan pertanian, khususnya tanaman padi. Namun seiring berkembangnya zaman dan terjadinya perubahan geografis didaerah karo menjadi penghasil padi bukan lagi pesta panen padi namun masih tetap dengan hasil panen tani. Kerja tahun dimanfaatkan menjadi kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga yang merantau.

Para perantau lebih menyukai pulang ke kampung halaman pada saat Kerja Tahun dibandingkan dengan hari besar keagamaan, seperti saat Natal dan Lebaran. Dengan kata lain, Tradisi ini menjadi sarana mudik. Selain sebagai sarana memperkuat silaturahmi dan melepas rindu.

Kerja Tahun juga sebagai ajang mencari jodoh. Adanya acara Guro-Guro Aron (hiburan dengan tari, lagu dan musik tradisional) sering mempertemukan pemuda pemudi dalam perjodohan. Begitu pula orang tua, saling memperkenalkan anak-anaknya sehingga kekerabatan semakin erat. Jika terdapat persoalan di tengah keluarga, saat Kerja Tahun juga dianggap waktu yang baik untuk menyelesaikannya.

Sehingga dapat dimaknai bahwa kerja tahun ini adalah pesta syukuran karena adanya hasil panen yang baik dan diadakan setiap tahun, pelaksananya adalah seluruh warga daerah karo dan tentu dimeriahkan dan di rancang oleh pemuda dan pemudi setempat biasanya karang taruna.

Setiap daerah di kabupaten karo memiliki tanggal dan bulan yang berbeda untuk merayakan kerja tahun ini salah satunya adalah desa Pertibi Tembe, desa ini melakukan acaranya pada bulan Oktober. Biasanya diadakan 2/3 hari perayaan dan untuk tahun 2023 ini diadakan selama 2 hari (12-13) dengan rangkaian acara yang meriah.

Setiap warga desa Pertibi Tembe akan mengikuti acara ini dan bahkan sudah melekat dalam masyarakat tidak akan bekerja ke ladang selama berlangsungnya kerja tahun ini, atau jika ke ladang hanya sekedar memeriksa keadaan ladang mereka saja.

Berlangsungnya acara kerja tahun ini didukung penuh oleh pemerintah setempat yaitu kepala desa Pertibi Tembe bahkan mereka ikut dalam pelaksanaan acara tersebut.

Biaya untuk acara ini diambil dari bantuan dikumpul dari setiap keluarga (tok-tok ripe) karang taruna, dari aliran proposal dan undangan sobek. Acara ini berlangsung di gedung serbaguna atau dikenal losd desa Pertibi Tembe.

Acara yang berlangsung selama dua hari ini meliputi

1. Acara Parsahutaan

Acara ini dapat diartikan adalah acara masyarakat sekampung (sahuta), acara ini dimaksudkan khusus untuk masyarakat Pertibi Tembe itu sendiri. Rangkaian acara yang diadakan adalah memotong kuda (marbinda ), kemudian daging tersebut akan di bagikan ke seluruh masyarakat dan juga makan bersama di losd tersebut.

Selain marbinda ada pula kegiatan ibadah bersama dan juga ada hiburan dan manortor oleh pihak panitia acara dan acara ini berlangsung sehari penuh.

Pada kerja tahun masyarakat sekitar juga akan menyediakan makanan yang sangat khas yaitu cimpa, yang bahan nya tepung beras pulut, diisi gula merah dan kelapa. Cimpa ini selain dimakan bersama juga menjadi oleh-oleh buat keluarga yang akan pulang.

gambar 2. cimpa makanan khas karo (dokumen pribadi)
info gambar

2. Acara Tamu Undangan dan Hiburan (Guro-Guro Aron )

Acara ini diadakan khusus bagi para tamu undangan dan juga ada kegiatan menari bersama dengan meriah, tarian yang dilakukan tentu saja tarian batak karo dan digabung juga dengan tarian batak Toba dan Simalungun.

Momen ini sering juga momen muda mudi berkenalan dan menambah pertemanan, saling mencari tutur dan silsilah marga dengan yang lain (martarombo). Acara ini akan berlangsung sampai larut malam dan momen ini sangat meriah.

gambar 3. acara hiburan ( dokumen pribadi)
info gambar

Selain acara besar yang ada di Losd setiap warga juga akan saling berkunjung satu sama lain dari tiap-tiap rumah akan menyediakan makanan dan cimpa dan saat itu juga akan terjalin silaturahmi dan membangun kerukunan setiap warga desa Pertibi Tembe.

Budaya kerja tahun ini berlangsung setiap tahunnya dan akan berulang terus menerus, ini wajib dilestarikan dan tentu menjaga kelestarian budaya, itu adalah tugas generasi muda.

Kerja tahun ini berdampak baik bagi generasi muda desa Pertibi Tembe untuk memahami budaya dan juga menambah relasi dengan pihak luar disela-sela kesibukan bertani dan merantau karena budaya adalah warisan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh kita, jika bukan kita siapa lagi?. “mejua-juah"

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KG
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini