Badan Riset Inovasi Indonesia (BRIN) mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi pusat keragaman sukun dunia. Kelompok spesies dari tanaman yang berasal dari Kepulauan Pasifik ini diperkirakan tumbuh secara alami di Maluku, Papua Nugini, dan Filipina.
Dilansir dari Antara, Kamis (26/10), Peneliti Hortikultura dan Perkebunan BRIN Marietje Pasireron menjelaskan bahwa sukun masuk ke Pulau Jawa sekitar tahun 1829. Tanaman ini kemudian menyebar dan tumbuh dengan baik di hampir seluruh daerah tropis di seluruh dunia.
Penyebaran sukun diketahui bermula dari wilayah Pasifik Barat, Papua Nugini, pulau-pulau terdekat di Kepulauan Bismarck, yang selanjutnya membentuk pusat keanekaragaman spesies. Khusus jenis sukun berbiji, pusat keragamannya banyak terdapat di timur Polynesia.
Menyebar sangat luas
Marietje menyebutkan bahwa tanaman sukun menyebar sangat luas, di antaranya di daerah Pasifik (Fiji, Samoa, Hawai). Kemudian, tanaman ini menyebar dan berkembang di daerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Amerika Selatan, dan Afrika Barat.
Di Oceania, sukun telah menjadi sumber karbohidrat selama ribuan tahun. Sukun juga sering kali dikonsumsi sebagai makanan pokok bagi masyarakat yang tinggal di Fiji dan wilayah Kepulauan Pasifik. Pada abad ke-18, sukun kemudian dikembangkan di Malaysia serta Indonesia.
Adapun varietas yang telah dilepas di Indonesia, antara lain sukun manis dari Cilacap, sukun bangsyamlan dari Nusa Tenggara Barat,sukun duri dari Kepulauan Seribu, sukun padaidi dan toddopuli dari Bone, sukun iriana dari Papua, dan sukun tengah-tengah dari Maluku.
Potensi Sukun Sebagai Alternatif Pangan Utama di Masa Depan
Makanan pengganti beras
Program Strategis Nasional (PSN) menargetkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045. Maka dari itu, penting untuk mengembangkan diversifikasi pangan melalui sistem pertanian berkelanjutan guna mendorong tercapainya lumbung pangan dunia.
“Sukun merupakan salah satu tanaman buah potensial di Indonesia yang tinggi karbohidrat dan dapat digunakan sebagai alternatif pengganti beras. Selain itu, kandungan nutrisi seperti vitamin,mineral, serta dan daunnya juga sangat baik untuk kesehatan,” kata Marietje.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka produksi buah sukun di Indonesia mencapai 165.032 ton, dengan daerah penghasil terbanyak adalah Jawa Tengah yang sebesar 25.188 ton. Oleh karena itu, sukun sangat potensial untuk menjadi makanan pokok pengganti beras bagi masyarakat Indonesia.
Kapurut Sagu, Makanan Pokok dan Cemilan Suku Mentawai
Referensi:
Antara. BRIN: Indonesia Pusat Keragaman Sukun Dunia. https://www.antaranews.com/berita/3791373/brin-indonesia-pusat-keanekaragaman-sukun-dunia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News