Menjahit Masa Depan Penuh Harapan Bersama Elsa Maharrani, Sang Penggagas “Kampung Jahit”

Menjahit Masa Depan Penuh Harapan Bersama Elsa Maharrani, Sang Penggagas “Kampung Jahit”
info gambar utama

Tak pernah terpikir oleh warga Simpa Koto Tingga, bahwa sejak 2019 hingga saat ini, mereka dapat menghasilkan upah yang bernilai di atas UMR serta merangkai kembali rencana masa depan yang cerah berkat program yang dirancang oleh Elsa Maharrani (33). Ia merupakan seorang ibu dan pengusaha asal Sumatera Barat. Tekad dan semangat yang terus mengalir dalam memberdayakan orang sekitar menuntun Elsa untuk menciptakan “Kampung Jahit” di tempat asalnya.

Meskipun merupakan lulusan kesehatan masyarakat, pada tahun 2016, Elsa membuka peluang baru bagi dirinya dengan modal sebesar 3 juta rupiah untuk terjun dalam bisnis fashion sebagai reseller brand pakaian. Setelah 2 tahun menjadi distributor untuk 10 brand fashion di Indonesia, Pada awal tahun 2019, Elsa akhirnya memutuskan untuk membuat brand busana muslim berlabel “Maharrani” di kampung asalnya, Kota Padang.

Merintis Usaha Pakaian dengan Berbagai Tantangan

Bisnis usaha pakaian yang dirintis Elsa tentu dilewati dengan berbagai macam perjalanan dan rintangan. Saat awal merintis, timbul suatu permasalahan terkait tidak adanya ketersediaan konveksi di Kota Padang. Kemudian, bahan baku yang tersedia di daerah tersebut juga masih sangat terbatas dibandingkan dengan daerah di Pulau Jawa. Peralatan yang mendukung proses penjahitan juga tersedia dengan sangat minim dan Sumber Daya Manusia (SDM) terkait keahlian pembuatan pakaian masih sangat sedikit.

Oleh karena itu, Elsa bersama sang suami, Fajri Gufran Zainal (37) memikirkan sebuah solusi dari permasalahan yang ada dan akhirnya timbul sebuah ide untuk membentuk sebuah kampung yang dinamakan Kampung Jahit. Visi dari pembentukan Kampung Jahit ini tidak semata-mata karena kebutuhan pribadi Elsa saja yaitu bisnis pakaiannya, tetapi juga ingin mengajak, merangkul, serta memberdayakan warga atau masyarakat sekitar yang berekonomi lemah.

Kampung Jahit Maharrani Sebagai Sutera Keberdayaan Ibu-Ibu Simpa Koto Tingga

Target warga yang dilibatkan pada Kampung Jahit diutamakan Ibu Rumah Tangga (IRT) yang tinggal di Simpa Koto Tingga. Menurut Elsa, seorang ibu rumah tangga tetap dapat mengembangkan dirinya walaupun hanya dari rumah. Bergerak atas pemikiran tersebut, Kampung Jahit hadir tidak hanya untuk membantu proses produksi Maharrani, tetapi juga menfasilitasi kegiatan pelatihan, pembinaan jahit, hingga meluas pada kegiatan sosial lainnya seperti pemberian sembako, pengadaan kajian rutin, dan semacamnya. Selain ibu rumah tangga, Elsa turut memberdayakan narapida di lembaga permasyarakatan dalam membantu proses produksi Maharrani.

Saat ini, produksi pakaian Maharrani dapat mencapai 2.000-5.000 pcs per bulan dengan sekitar 40 pekerja yang membantu Elsa dalam menjalankan bisnisnya. Tidak semua pekerja berada di kantor/rumah produksi karena beberapa pekerja seperti ibu-ibu penjahit yang tinggal di sekitar dapat mengerjakan proses penjahitan dari rumah masing-masing.

Niat dan Harapan yang Mulia Tentu Mendatangkan Keberkahan

Lika-liku perjalanan yang dilalui Elsa dalam menjalankan bisnis pakaian ini berhasil menuntunnya untuk mendapatkan banyak hal, salah satunya menjadi penerima Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards tahun 2020, pada pilar Kewirausahaan, dengan kategori UMKM Kampung Jahit.

Pesan yang ingin disampaikan oleh Elsa adalah, bahwa sebagai seorang pengusaha, mempunyai semangat dan pantang menyerah harus menjadi mindset yang tertanam pada diri. Kemudian, dalam perjalanannya, tidak usah khawatir akan munculnya kegagalan, karena dari setiap kegagalan pasti tetap ada satu keberhasilan di dalamnya.

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain"—Ath-Thabari dalam al-Mu'jam al-Awsath

Terakhir, sesuai dengan kutipan diatas, Elsa mengatakan untuk terus bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa serta terus menebar kebaikan kepada orang lain. Karena sekecil apapun kebaikan, pasti akan menginspirasi orang lain untuk melakukan kebaikan-kebaikan lainnya. #kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini