Indonesia Bawa Pulang Medali Emas di APG, dari Keterbatasan Menjadi Kebanggaan

Indonesia Bawa Pulang Medali Emas di APG, dari Keterbatasan Menjadi Kebanggaan
info gambar utama

Mereka adalah atlet Asian Para Games (APG) 2023. APG merupakan pesta olahraga multi event empat tahunan setingkat Asia yang khusus untuk atlet-atlet yang mengalami kekurangan fisik (difabel). Pada tahun ini, APG diselenggarakan di Hangzhou China pada tanggal 22 – 28 Oktober 2023. Sebanyak 12 cabang olahraga dipertandingkan untuk memeperebutkan 428 medali emas dipersiapkan untuk diperebukan seluruh atlet yang berlaga.

130 atlet dari seluruh nusantara siap mengharumkan nama Indonesia dalam ajang empat tahunan ini. Mereka akan bertanding di semua cabang olahraga (cabor) yang ada, yakni atletik, renang, angkat berat, badminton, cycling, shooting, judo, boccia, catur, lawnball, panahan, dan tenis meja. Target awal yang diberikan adalah para atlet harus bisa menduduki peringkat 10 besar dan minimal 20 medali emas.

Segala persiapan telah dilakukan, mulai dari sering mengikuti kompetisi hingga intensitas latihan yang tinggi. Pada Senin (16/10/2023), para pejuang bangsa itu bertolak dari Solo menuju Hangzhou, China.

Perlahan Namun Pasti Keluarkan Performa Terbaik untuk Meraih Medali

Medali pertama untuk Indonesia dipersembahkan oleh Suparni Yati pada cabor para atletik. Yati berhasil melakukan lemparan sejauh 11,12 meter yang tampil di nomor tolak peluru F20. Usaha keras Yati berhasil mempersembahkan medali perak untuk Indonesia. Sedangkan posisi pertama diraih oleh atlet Jepang, Rina Hori. Dia mampu melakukan lemparan sejauh 11,93 meter.

Medali emas pertama diraih oleh Saptoyogo Purnomo yang berhasil finish di posisi pertama pada nomor 400m T37. Sapto merupakan salah seorang para-sprinter kelas dunia. Prestasinya di dunia para-sprinter tak main-main. Medali perak Paralympic Tokyo 2020 dan kejuaraan dunia 2023 adalah sebuah bukti nyata. Yang berbeda adalah jika sebelumnya ia memenang nomor 100m, kali ini Sapto bertanding di nomor 400m dan menjadi juara.

Setelah itu medali terus menghampiri atlet Indonesia. Tentunya, banyak cerita istimewa dibalik peraihan itu. Misalnya, di tim catur putri nomor Women’s Individual Sandard VI-B2/B3 RND7, kontingen indonesia mampu menyapu bersih medali, mulai dari emas, perak, hingga perunggu. Sapu bersih medali ini merupakan kedua kali bagi Indonesia. Sedangkan yang pertama adalah pada APG 2018 Jakarta pada cabor lari nomor 100m T13 putri.

Kado Istimewa di Hari Sumpah Pemuda

Tepat tanggal 28 Oktober 2023, penyelenggaraan APG 2023 resmi ditutup. Meski tak menjadi juara umum, tetapo pencapaian dan perjuangan yang diberikan melampaui apa yang telah ditargetkan. Jika pada awalnya ditargetkan masuk 10 besar, kontingen Indonesia mampu duduk di posisi ke-6 pada akhir klasemen.

Sebanyak 20 medali emas yang ditargetkan, mereka mampu membawa pulang 29 medali emas ke tanah air. Jika dijumlahkan ada 95 medali yang diperoleh indonesia. Hal ini menjadikan Indonesia menjadi yang terbaik di negara kawasan Asia Tenggara.

Para atlet yang berlaga pun juga sukses memecahkan 13 rekor, yakni 8 rekor Asian Para Games, 3 rekor Asia, dan 2 rekor dunia. Lalu ada emas pertama untuk Indonesia sepanjang sejarah perhelatan APG dalam cabor blind judo dan emas pertama cabor boccia.

Semua atlet yang berlaga di APG 2023 memiliki banyak keterbatasan fisik, namun semangat juangnya sangat heroik. Fisik yang kurang sempurna, tetap membuat indonesia bangga. Tentunya semua hal yang dicapai merupakan salah satu kado terindah di peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95. Semoga semua yang telah diberikan oleh mereka menjadi inspirasi bagi kita semua.

Sumber : Kemenpora.go.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini