Warisan yang Pudar: Mencari Kembali Gerak dan Jiwa dalam Tarian Beskalan yang Ditinggalkan

Warisan yang Pudar: Mencari Kembali Gerak dan Jiwa dalam Tarian Beskalan yang Ditinggalkan
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Tari tradisional adalah harta tak ternilai yang mencerminkan salah satu kekayaan budaya Indonesia. Berbagai penjuru Nusantara memiliki ciri khas tari tradisional yang unik salah satunya di kota Malang, Jawa Timur. Kota Malang memiliki beberapa kesenian khas yang bisa diangkat sebagai potensi budaya, salah satunya seni Tari Beskalan Putri yang tidak begitu sering ditampilkan dan sudah mulai dilupakan. Tari ini menggabungkan keindahan gerakan tari dengan makna mendalam yang menjadikannya salah satu kekayaan budaya yang perlu dilestarikan. Tari Beskalan Putri memiliki arti sendiri, yaitu kata “Beskalan” berasal dari kata ‘Bakalan’ yang artinya seni yang dipertunjukkan dijalanan, dan “Putri” yang berarti wanita. Tari ini sering dipentaskan dalam berbagai acara tradisional, termasuk upacara adat, pernikahan, dan perayaan budaya.

Sejarah yang Kaya

Tari Beskalan Putri merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Jawa dan masih dilestarikan hingga sekarang. Menurut Irawan (2013), pada tahun 1930an, Seni Tari Beskalan Putri mulai berkembang di kota Malang. Cerita awal bermula dari seorang wanita bernama Sukanti ia sudah bekerja menjadi “tandak Andong” (penari jalanan) di usia nya yang masih muda. Pada suatu ketika, Sukanti tidak dapat menjalankan pekerjaannya sebagai penari karena sakit yang tidak diketahui sebabnya. Dalam keadaan sakit tersebut, Sukanti bermimpi bertemu dengan seorang putri dari kerajaan Mataram yang bernama Proboretno yang sedang mencari kekasihnya bernama Baswara. Pencarian itu sudah dilakukan oleh Proboretno sebelum meninggal. Dalam mimpinya, Proboretno berpesan kepada Sukanti, yaitu:

Sukanti, marilah ikut aku, kamu akan sembuh dari sakitmu dan akan aku akan mengajarkanmu menari. Tetapi kamu harus membantu aku mencari pemuda yang bernama Baswara”.

Seketika itu pula Sukanti terbangun dan langsung menari serta meminta tariannya diiringi dengan iringan alat musik. Sukanti yang awalnya sakit, akhirnya sembuh seketika. Biasanya orang jawa memiliki kebiasaan yang sangat taat untuk memenuhi nazar, yaitu dengan mengganti nama Sukanti menjadi Miskayah.

Pada semasa hidupnya, Miskayah adalah seorang penari Andong yang cukup terkenal. Miskaya juga menceritakan bahwa tarian yang dilakukan ketika ia terserang sakit itu adalah Tari Beskalan Putri. Tari Beskalan Putri ini merupakan tarian yang menjadi awal atau sumber perkembangan tari Tayub dan juga tari Remo Putri di Malang.

Fungsi Tari Beskalan

Menurut Hidrajat (2012), seni Tarian Beskalan Putri merupakan salah satu tarian ritual atau tari upacara yang berkembang di kota Malang. Biasanya Tarian ini dipertunjukkan dalam bentuk tari ritual pada saat diadakan upacara yang berkaitan dengan ritus tanah atau kesuburan tanah. Ritual tersebut sebagai bentuk penghormatan roh leluhur yaitu Dewi Sri yang dipercaya sebagai Dewi kesuburan ketika akan menanam padi. Ritual ritus tanah ini biasanya dilakukan ketika ada masyarakat yang baru membuka lahan atau mendirikan bangunan baru. Pengharapan ritus tanah ini dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan kepada manivestasi tanah yang telah memberikan rejeki melimpah. Tetapi dengan berkembangnya zaman, fungsi Tari Beskalan Putri ini sudah tidak digunakan sebagai tarian ritual. Melainkan digunakan sebagai tarian untuk menyambut tamu atau acara-acara kebudayaan.

Tarian Beskalan Putri memadukan keindahan gerakan tari dengan makna sosial dan budaya yang mendalam. Setiap gerakan dan kostum dalam Tari Beskalan Putri memiliki nilai simbolis yang mendalam dan merangkum budaya dan tradisi Jawa. Selama berabad-abad, Tari Beskalan Putri terus berkembang dan mengalami modifikasi. Namun, inti dari tarian ini, yaitu ekspresi keanggunan dan keindahan, selalu dipertahankan. Dalam setiap gerakan dan detilnya, kita dapat menemukan jejak sejarah dan tradisi yang kuat.

Ciri Khas Tari Beskalan Putri

Tata busana Tari Beskalan Putri ini memadukan gaya busana penari Gambyong dengan penari Topeng Malangan. Hal ini ditandai dengan beberapa ciri-ciri, yaitu dari hiasan kepala, busana, bawahan, gerakan, dan musik pengiring. Hiasan kepalanya dengan cara menata rambut dengan menggunakan sanggul dan dihias dengan cudhuk menthul yang dihias menggunakan melati. Sedangkan untuk gerakan tarian lebih cendenrung lincah, dinamis dan feminin karena menggambarkan pencitraan dari tarian seorang perempuan. Dan juga tarian ini diiringi oleh musik gamelan Jawa lengkap dengan laras Slendro.

Kostum yang Anggun: Salah satu ciri khas utama Tari Beskalan Putri adalah kostumnya yang anggun. Para penari mengenakan busana yang terdiri dari kebaya, kain jarik, dan selendang yang dikenal sebagai "kamben." Warna-warna yang digunakan umumnya adalah warna-warna cerah dan lembut yang mencerminkan femininitas dan keanggunan.

Makna Simbolis

Setiap gerakan dalam Tari Beskalan Putri memiliki makna simbolis. Gerakan-gerakan tersebut sering kali menggambarkan kehidupan sehari-hari, seperti mengambil air dari sungai, menganyam, atau menari di bawah pohon kelapa. Ini mencerminkan kehidupan dan budaya masyarakat Jawa.

Upaya Pelestarian yang Berharga

Di zaman modern saat ini, kesenian Tari Beskalan Putri sudah mulai pudar dan dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Melestarikan kesenian tradisional memang memiliki tantangan tersendiri, untuk itu diperlukan kerjasama semua pihak mulai dari kaum milenial, tenaga pendidikan, pemerintah, hingga aktivis komunitas.

Generasi millenial sebagai penerus bangsa memiliki tanggung jawab besar untuk tetap melestarikan warisan budaya. Caranya adalah dengan menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan teknologi modern, menjaga bahasa, adat, dan cerita-cerita nenek moyang kita tetap hidup dalam kehidupan sehari-hari, serta aktif ikut serta dalam merayakan keberagaman budaya tanpa melupakan akar kita. Dengan begitu, kita bisa menjadi pelindung budaya masa depan yang kuat dan berkelanjutan.

Para Pendidik dapat membuat program pendidikan dan pelatihan untuk mendidik generasi muda tentang seni ini. Para guru dan ahli seni bekerja sama untuk mengajarkan mengajarkan nilai-nilai kebudayaan bangsa ini.

Pemerintah dapat membuat festival budaya: Festival ini tidak hanya memamerkan salah satu kesenian saja, tetapi dapat memamerkan beragam kesenian di seluruh Nusantara kepada masyarakat luas, serta memberikan panggung bagi penari dan seniman untuk berbagi keindahan ragam budaya kita.

Para seniman dan komunitas budaya dapat aktif bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk melestarikan seni ini. Dukungan finansial, lokakarya, dan program seni budaya menjadi langkah penting dalam pelestarian Tari Beskalan Putri.

Memelihara Warisan Budaya yang Berharga

Tari Beskalan Putri adalah bukti nyata betapa berharga dan indahnya warisan budaya Indonesia. Tarian ini adalah perwujudan keindahan, keanggunan, dan makna dalam budaya Jawa. Melalui upaya bersama dari seniman, komunitas, dan pemerintah, kita dapat memastikan bahwa Tari Beskalan Putri akan terus mempesona mata dan hati generasi mendatang. Seni ini tidak hanya menghibur, tetapi juga merangkum sejarah dan nilai-nilai budaya yang harus kita lestarikan. Inilah pelestarian budaya yang memiliki keindahan dan makna mendalam.

Referensi Pustaka:

Hidrajat, R., (2012). Tari Beskalan Putri Malang Aspek Budaya Lokal yang Dikomunikasikan Melalui Tari. https://dikbangkes.com/?p=1273. Diakses 31 Oktober 2023.

Irawan, Y. (2013). Sejarah Tari Beskalan Putri. Diakses tanggal 31 Oktober 2023.

Suryanto, J., A., Karnadi, H., Yulianto, Y. H., (2012). Perancangan Buku Tata Rias, Kostum, dan Gerak Tari Beskalan Putri Malang. Institut Seni Indonesia. Yogjakarta.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KI
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini