Gadis Desa Berpotensi dalam Bidang Seni Menjadi Insprasi Generasi dalam Negeri

Gadis Desa Berpotensi dalam Bidang Seni Menjadi Insprasi Generasi dalam Negeri
info gambar utama

#LombaArtikelIPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

KEDIRI, Seorang gadis cantik asal Desa Keling, Kabupaten Kediri, Jawa Timur yang berpotensi dalam bidang kesenian yaitu menari mampu membawa beberapa penghargaan dalam event yang diikuti nya. Nur Oktavia atau kerap disapa Via adalah sosok sederhana yang mempunyai mimpi besar tapi terhalang oleh ekonomi keluarganya. Dengan parasanya yang cantik, anggun, serta berprestasi ia menjadi inspirasi banyak anak muda di kalangan usianya hingga orang dewasa. Ia memiliki hobi menari sejak usianya yang masih tergolong belia yaitu di usianya yang beranjak 3 tahun. Bakat otodidaknya ini membawanya menjadi salah satu pemudi berprestasi yang dapat memperkenalkan seni ke beberapa wisatawan, ke berbagai daerah diluar desanya dan mengharumkan nama desa nya . Potensi yang ia miliki mampu mengantarkan nama desanya memperoleh penghargaan anugerah Desa Wisata . Desa wisata yang mengagkat konsep paket wisata dengan unsur Kebudayaan, Tradisional ,dan Religi ini di sorot berbagai awak media untuk dijadikan bahan content mereka. "sebagai gadis desa , saya juga punya mimpi besar yang kerap di sepelekan oleh sebagian orang, tapi saya yakin proses berat yang saya lalui adalah pengantar kesuksesan saya menuju hasil yang jauh di luar ekspetasi saya, karena bagi saya patah hati yang pernah saya alami merupakan motivasi untuk saya memperbaiki diri jauh lebih baik lagi. Seni yang melekat di tubuhku akan selalu bersamaku, Dari aku...Sang penari... "ujar gadis desa saat dijadikan narasumber oleh beberapa wartawan yang berkunjung ke desanya. Via merupakan anak bungsu dari empat bersaudara yang merupakan putri semata wayang. Ia memiliki pribadi yang pantang menyerah, tekad yang kuat, suka hal baru dan tantangan, serta pantang menyerah dalam memperjuangkan sesuatu yang sudah ia rencanakan. Ia terlahir dari keluarga yang sederhana. Profesi orang tuanya hanya sebagai buruh tani.

Namun , itu semua tidak sedikitpun memadamkan niatnya untuk mencapai mimpi besar yang selama ini ia kehendaki. Ia rela latihan ke tempat yang jaraknya jauh dari tempat persinggahannya demi sebuah prestasi . Ia merupakan lulusan SMAN favorit di kotanya. Akan tetapi setelah lulus, mimpinya untuk kuliah di PTN pupus karena ekonomi keluarganya yang tidak mencukupi . Di usianya yang sekarang , ia berprofesi sebagai frelance model dan dancer. Dia juga mengajar beberapa anak di desanya untuk menari bersama. Selain itu ia juga masih kerap mengikuti latihan di sanggar nya dan di sekolahnya semasa SMA untuk menyalurkan ilmu kepada adik tingkatnya. Tak hanya itu, via juga kerap mengajar private menari anak-anak kecil yang membutuhkan ilmu darinya. Dia juga sering tergabung dalam berbagai proses karya Drama Tari dengan beberapa seniman Tari dari berbagai daerah di Jawa Timur. Beberapa karya tersebut diantaranya Drama Tari Kekancingan Prasasti Harinjing yang di tampilkan di Anjungan Jawa Timur , TMII Jakarta, Drama Tari Sekartaji Tundung oleh Ruang Tobong di Sanggar Budaya Pare yang mengangkat tema Cinta, Lara , dan Setia, dan juga tergabung dalam Drama Tari Selomangleng Perfomance Art kolaborasi dengan Maestro Tari Didi Nini Thowok dengan judul Babad Khadiri Jayati. Selain itu dia juga mengikuti beberapa event tari masal yang diselenggarakan di Kota nya. Ia terpilih sebagai perwakilan kecamatan nya. Ia selalu menjadi penari inti dan berada di barisan terdepan. Bahkan pada tahun berikutnya dia juga menjadi koreografer kontingen di kecamatannya.

Tari yang ditampilkan diantaranya adalah Tari Tiban, Tari Giring Caplokan, dan Tari Jurit Panji. Tak hanya itu saja gadis cantik ini juga memiliki ketertarikan di bidang fashion dan pageant. Dengan jiwa seni yang melekat di tubuhnya dia selalu mengangkat unsur tradisional dan budaya ke dalam outfitnya. Batik dan baju adat adalah andalannya. Dia juga memiliki bakat meggambar dan melukis , hanya saja media yang ia gunakan sedikit berbeda. Ia menggunakan kaca sebagai canvasnya , serta henna sebagai pena lukisnya. Selain itu dia juga memiliki bakat make up. Gadis ini cukup terbilang multitalent dalam berbagai bidang. Public speaking yang ia kuasai juga cukup baik. Walaupun sering tidak dibayar kerja kerasnya, ia tidak pernah patah semangat untuk mengerjakannya tugasnya."Ya namanya juga freelancer , kalau dapat ya alhamdulillah, kalau ngga ya ikhlasin aja. Rezeki udah di atur sama yang diatas", ujar gadis tersebut. Selain bakat dalam berkesenian dia juga memiliki potensi di bidang pubic speaking sehingga dia bisa menjadi Duta Umkm, Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) , Pemateri Edukasi Wisata, serta Kader Remaja di Desa nya. Jika ada tamu dan wisatawan yang mengambil paket wisata tari, dia lah yang menyambut dengan berbagai tarian penyambutan. Goa jegles merupakan ikon wisata di desanya. Penemuannya yang viral dan banyak menarik perhatian public membuat desa ini banyak di kunjungi wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Dari situlah via terinspirasi untuk menambahkan edukasi budaya untuk dimasukkan ke dalam list paket wisata yang ada di desanya. Bukan tari saja yang ada di Keling, ada juga Jaranan Jowo yang dimainkan pemuda setempat. Mereka membentuk komunitas jaranan yang bernama Putro Ronowijoyo yang asli dari Desa Keling dan di kelola oleh Pokdarwis dan Lembaga karang Taruna Keling.

Lembaga dan Perangkat Desa Keling sangat mengupayakan perkembangan Desa Wisata tersebut. Dengan adanya kolaborasi seni Tari dan Jaranan menjadikan omset serta jumlah pengunjung bertambah setiap harinya. Dengan demikian Desa tersebut dikenal beberapa daerah di luar Kota Kediri dan menjadi wisata yang memiliki daya tarik tersendiri untuk datang ke Jawa Timur bagian Kediri. Rencana via dan beberapa temannya untuk selanjutnya adalah mendirikan sanggar atau padepokan di area Goa tersebut, agar bisa dijadikan tempat latihan rutin yang semulanya berpindah-pindah dan hanya menetap di balai desanya saja. Harapan tersebut mungkin belum bisa terealisasikan karena belum cukupnya dana. Tapi ia dan teman-temannya tidak patah semangat dan terus berusaha agar harapan tersebut dapat terwujud segera. Keikhlasan hati gadis ini sangat perlu di apresasi. Dengan berdirinya sanggar tersebut baginya akan menjadi wadah pemuda pemudi setempat untuk mengembangkan potensi serta dapat menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Desa ini. Fasilitas yang tercukupi, lokasi yang asri, serta anak muda yang berprestasi akan menjadikan generasi dalam negeri berkembang lebih baik lagi dan tidak hanya berdiam diri di desa nya sendiri. Upayanya dalam melestarikan kesenian membawa namanya banyak dilirik oleh beberapa wartawan dan pejabat yang berkunjung datang. Walaupun belum menjadi seorang sarjana . Keikhlasan , ketulusan, dan niat yang ia miliki menjadi daya tarik tersendiri untuk gadis cantik ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NO
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini