Retensi Budaya : Manifestasi Menjaga Warisan Seni Melalui Bakul Budaya

Retensi Budaya :  Manifestasi Menjaga Warisan Seni Melalui Bakul Budaya
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Budaya adalah salah satu aspek yang paling mencerminkan identitas suatu masyarakat. Kesenian, tradisi, dan nilai-nilai warisan budaya adalah jendela ke dalam sejarah dan jiwa suatu bangsa. Namun, gebrakan teknologi dan globalisasi, terkadang membuat nilai-nilai budaya terabaikan. Inilah alasan mengapa program Bakul Budaya hadir sebagai tanda kepedulian terhadap warisan seni dan budaya yang kaya, dengan tujuan memeliharanya untuk generasi mendatang.

Bakul Budaya FIB UI adalah sebuah inisiatif unik yang digagas oleh Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (ILUNI FIB UI). Bakul Budaya lahir pada tahun 2022 sebagai jawaban atas keresahan penggiat budaya terhadap meningkatnya individualisme di masyarakat saat ini. Dengan makna yang dalam, "Bakul Budaya" yaitu kepanjangan dari "Bareng Bareng Kumpul di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya." Filosofi di balik namanya adalah kebersamaan, yang menggambarkan semangat persatuan dalam menghidupkan kembali tradisi dan budaya. Program ini memiliki tujuan utama untuk melestarikan, mempromosikan, dan memperkenalkan warisan budaya Indonesia kepada masyarakat.

Salah satu misi utama Bakul Budaya adalah membuka ruang interaksi bagi masyarakat, menciptakan lingkungan yang harmonis di antar individu yang beraneka ragam. Selain itu, hal yang sangat menarik dari Bakul Budaya adalah keberagaman peserta yang terlibat. Kegiatan ini terbuka untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua, sehingga menciptakan jembatan generasi yang kuat, di mana pengetahuan yang ada dalam budaya tradisional dapat disampaikan.

Bakul Budaya diikuti oleh berbagai kalangan dan berbagai daerah seperti Depok, Bogor, Bekasi, dan sekitarnya, diselenggarakan setiap hari Sabtu di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Diselenggarakan mulai pukul 7.30 pagi. Rangkaian acara dimulai dengan doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya sebnayak tiga stanza, dan pemanasan sebelum memasuki sesi latihan menari. Setelah itu, ada waktu istirahat selama beberapa menit, dilanjutkan dengan latihan menari lagi, dan acara berakhir dengan berbagi hidangan dalam gelaran makan bersama.

Peserta dari berbagai usia dan latar belakang daerah bergabung dalam kelompok ini, menciptakan harmoni yang unik dalam berbagi seni. Bakul Budaya membawakan berbagai tarian seperti tari Yapong, yang merupakan perwujudan dari akulturasi budaya. Tari Yapong mencerminkan sentuhan budaya Betawi di era modern. Hal ini mengingatkan kita pada betapa kaya dan beragamnya warisan budaya kita yang patut dilestarikan. Selain itu juga ada tari Gandrung yang dibawakan di Bakul Budaya di mana peserta dengan penuh semangat bergantian menampilkan tarian-tarian berbeda sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Bakul Budaya tidak hanya memberikan manfaat bagi individu, tetapi juga bagi banyak orang. Kegiatan ini membantu membangun solidaritas dan mendorong kesadaran akan budaya. Sambil menari, peserta tidak hanya mengasah keterampilan fisik mereka tetapi juga mendalami budaya Indonesia. Bakul Budaya bukan hanya sekedar konsep atau acara budaya biasa melainkan juga menjadi wadah nyata yang menunjukkan komitmen kuat terhadap pelestarian dan pengembangan seni dan budaya. Melalui kegiatan seperti sedekah hutan dan paduan suara yang menggabungkan musik tradisional dengan lagu tradisional, Bakul Budaya memberikan ruang bagi kekayaan budaya kita untuk terus bersinar.

Dalam dunia yang terus berubah, Bakul Budaya menjadi tonggak penting dalam menjaga warisan seni dan budaya dan merupakan cerminan dari kekuatan persatuan dan semangat kebersamaan dalam merawat apa yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kita. Dengan upaya yang sungguh-sungguh, kita dapat melanjutkan perjalanan untuk melestarikan budaya kita dan mewariskannya kepada generasi berikutnya. Bakul Budaya adalah salah satu manifestasi nyata dari komitmen kita, dan menjadi tanda bahwa kita semua dapat bersama-sama menjaga kekayaan budaya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini