Tradisi Murok Jerami, Mensyukuri Hasil Panen dengan Kearifan Lokal

Tradisi Murok Jerami, Mensyukuri Hasil Panen dengan Kearifan Lokal
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023

#PekanKebudayaanNasional2023

#IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Kepulauan Bangka Belitung adalah pulau yang kaya akan warisan budaya, dimana tradisi-tradisi adat tumbuh subur sebagai pengingat kearifan nenek moyang. Di tengah gemuruh modernitas, terdapat suatu tradisi yang masih kokoh berdiri sebagai bukti nyata kebersamaan masyarakat lokal dalam merayakan keberhasilan panen padi yaitu tradisi adat Murok Jerami.

Murok Jerami, sebuah ritual adat yang dipelihara dengan penuh kasih oleh masyarakat Suku Mengkanau di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah. Murok Jerami adalah tradisi makan Bersama di ladang sawah sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen padi yang masyarakat dapat. Tradisi ini telah menjadi simbol turun-temurun bagi masyarakat di Bangka Tengah, memperkuat ikatan antargenerasi dan menunjukkan kearifan lokal.

Suku Mengkanau, yang kini menetap di pemukiman modern di Desa Namang, sebelumnya berasal dari silsilah Kerajaan Sriwijaya, dulu suku Mengkanau ini bermukim di pedalaman hutan pelawan. Mereka mewarisi tradisi Murok Jerami sebagai simbol keberhasilan dan rasa syukur atas hasil panen padi. Para tetua adat memainkan peran penting dalam ritual ini, memulai dengan doa kepada Sang Pencipta sebagai ungkapan terima kasih atas kelimpahan yang diberikan.

Seperti video perayaan murok Jerami yang di posting di youtube dengan akun Sugito Jaya Sentika pada 7 februari 2023, tradisi ini dirayakan dengan di hadiri oleh masyarakat desa namang, dan tradisi ini dilakukan oleh tetua adat desa dan beberapa orang yang mengitari area sawah yang akan dipanen. Saat mengitari area sawah, para tetua adat memanjatkan berbagai doa kepada sang pencipta. Setelah itu seorang tetua adat kemudian memilih padi yang akan dipanen, lalu memulai proses panen dengan berkeliling di sekitar ladang.lalu padi yang telah dipanen diletakkan dalam sebuah ayunan dari kain putih di sebuah pondok kecil.

Padi yang telah di panen di letakkan dalam sebuah ayunan dari kain putih di sebuah pondok kecil, padi yang dipilih diperlakukan dengan lembut, seakan seperti merawat bayi yang sedang tidur. Mereka mengayunkan ayunan itu dengan lembut, seakan-akan ingin memastikan padi tersebut merasa nyaman. Setelah upacara selesai, warga lokal bekerja sama dalam proses panen padi, sementara para perempuan di komunitas bertugas untuk menumbuk padi yang sudah dipanen menjadi butiran beras. Lalu pada akhir pelaksanaan tradisi murok Jerami terdapat acara makan bersama sebagai wujud rasa syukur masyarakat atas melimpahnya hasil panen padi.

Tradisi Murok Jerami adalah momen yang penuh dengan makna, yang tidak hanya menjadi bentuk rasa syukur, tetapi juga memperkuat ikatan antara masyarakat setempat. Para perempuan dalam komunitas turut berperan dalam proses panen, dengan penuh dedikasi menumbuk padi yang telah dipanen menjadi butiran beras. Anak-anak sekolah dasar pun ikut merayakan tradisi ini, memahami pentingnya menjaga warisan budaya dan tradisi leluhur mereka. Murok Jerami juga memiliki potensi untuk menggerakkan ekonomi kreatif masyarakat desa. Dengan merayakan tradisi ini, Desa Namang dapat menarik wisatawan dan mengembangkan usaha kreatif terkait tradisi tersebut, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan dan peluang ekonomi bagi penduduk desa.

Kehadiran tokoh-tokoh penting pada perayaan murok Jerami, seperti Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman dan Pj Gubernur Bangka Tengah, Ridwan Djamaluddin, adalah bukti dukungan dan apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal. Mereka memberikan sambutan yang penuh semangat, menegaskan pentingnya melestarikan tradisi adat Murok Jerami dan budaya lokal suku Mengkanau, mereka juga mengharapkan Desa Namang siap menjadi desa wisata dan melestarikan budaya kearifan lokal Suku Mengkanau dan juga berharap agar seluruh masyarakat fokus dalam membangun desa diwilayahnya sehingga kesejahteraan masyarakat desa meningkat.

Keberlanjutan dan perlindungan budaya adalah suatu keharusan. Tradisi Murok Jerami adalah contoh yang indah tentang bagaimana masyarakat dapat menjaga dan memperkaya budaya mereka. Melestarikan tradisi dan budaya adalah investasi dalam identitas, keberlanjutan, dan menciptakan peluang dan kualitas hidup yang baik bagi generasi yang akan datang. Semua ini mengingatkan kita bahwa kita semua memiliki peran dalam menjaga kearifan lokal yang berharga dan menjaga warisan budaya untuk generasi mendatang. Dengan upaya bersama, kita dapat merayakan keanekaragaman budaya yang menghiasi negeri ini dan mewariskannya kepada masa depan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

JD
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini