Uniknya Budaya, Kita Tinggalkan atau Lestarikan?

Uniknya Budaya, Kita Tinggalkan atau Lestarikan?
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Gwenchanayooo, kita pasti bisa”

“Gue tuh literally lagi capek banget, pengen me time gitu.”

Arigatou teman-teman.”

Kalian pasti pernah mendengar teman atau kerabat kalian yang kalo ngomong suka dicampur-campur dengan Bahasa negara lain, kan? Atau jangan-jangan malah diri kalian sendiri? Yaps, tidak bisa kita pungkiri bahwa di era revolusi industry 4.0 ini, memudahkan budaya asing masuk ke Indonesia.

Banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia, seperti musik-musik dari amerika, idol -idol korea selatan, anime dari jepang, dan film bollywood India membawa dampak yang signifikan terhadap transformasi gaya hidup di Indonesia.

Di era ini, budaya asing dengan cepat dan mudah masuk ke masyarakat Indonesia melalui media massa, internet, dan mobilitas lintas batas yang semakin meningkat. Dampak budaya asing ini terlihat pada berbagai aspek kehidupan sehari-hari, antara lain pakaian, makanan, musik, hiburan, dan gaya hidup secara keseluruhan.

Definisi Budaya dan Kebudayaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Budaya adalah pikiran, akal budi, adat istiadat, sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang (beradab, maju), dan sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah.

Sedangkan kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat, dan keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.000 pulau dengan jumlah penduduk sekitar 255 juta jiwa, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Angka ini juga menyiratkan betapa besarnya keragaman budaya, suku, agama, dan bahasa di negeri ini.

Indonesia mempunyai beragam budaya yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Setiap daerah tentu mempunyai budaya yang berbeda-beda. Setiap daerah mempunyai keunikan masing-masing, baik dari segi makanan tradisionalnya, pakaian adatnya, alat musiknya, bahasa daerahnya, dan lain-lain.

Saat ini kebudayaan Indonesia tidak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia saja, namun sudah terkenal hingga mancanegara. Beberapa di antaranya bahkan masuk dalam warisan budaya The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Misalnya, Batik.

Batik | Foto: John Bastian/Pexels.com
info gambar

Batik merupakan kain yang menurut sejarah berasal dari daerah Jawa. Awalnya, Batik hanya digunakan oleh raja, keluarga kerajaan, dan para pekerjanya. Namun pembatikan dilakukan di luar istana, karena para pekerja kerajaan tidak tinggal di sana.

Oleh karena itu, Batik mulai dikenal dan dibuat oleh banyak orang. Kain ini sering dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke Indonesia.

Dilansir dari website resmi The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Batik juga masuk dalam daftar UNESCO pada 9 Januari 2009 pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Setelah Batik diterima UNESCO, kain ini kemudian dikukuhkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi setelah sidang ke-4 UNESCO di Abu Dhabi pada tanggal 2 Oktober 2009. Dan kini, batik digunakan oleh Masyarakat Indonesia untuk acara formal, juga digunakan untuk merayakan hari batik pada 2 Oktober.

Namun, disisi lain ada juga budaya Indonesia yang mulai pudar dan bahkan hilang. Misalnya, penggunaan Bahasa daerah yang terancam kehilangan penutur aslinya, penurunan minat terhadap kesenian traditional, dan kearifan lokal tentang pengobatan traditional yang sering kali terlupakan dan terabaikan.

Melihat fenomena tersebut, mengingatkan kita bahwa kita perlu menjaga dan melestarikan budaya kita.

Lalu, gimana cara kita melestarikan budaya kebanggaan kita?

Dalam menghadapi tantangan tersebut, seringkali kita mencari solusi di luar, lupa bahwa perubahan sejati dimulai dari diri sendiri. langkah yang paling penting dalam mengatasi masalah atau mencapai tujuan adalah introspeksi dan tindakan yang berasal dari diri kita sendiri.

Oleh karena itu, tananmakan mindest kita dengan “Mulailah dari diri sendiri terlebih dahulu.”. Lantas, apa yang bisa diri kita lakukan?

Pertama, Mengurangi konsumsi budaya luar negeri. Kalau sama sekali tidak mengomsumsi mungkin berat, maka setidaknya harus menyeimbangi dengan juga mengonsumsi budaya sendiri. Misalnya, belilah produk dalam negeri, menonton film lokal, serta mendengarkan musik karya anak bangsa.

Cobalah makanan khas daerah yang belum pernah dicoba, belajarlah Bahasa dari suatu daerah di Indonesia, tonton kesenian daerah, seperti wayang, atau wisata ke tempat dimana kita bisa belajar mengenai budaya di daerah tersebut.

Kedua, Buatlah komunitas peduli budaya. Ada banyak komunitas peduli budaya di Indonesia, seperti komunitas histori Indonesia yang berfokus tentang Sejarah budaya Indonesia dan cagarbudaya.id yang befokus pada warisan budaya.

Nah, kita bisa buat sebuah komunitas dengan teman-teman kita yang berfokus pada apapun yang berhubungan dengan budaya Indonesia. Misalnya komunitas tentang pencinta tari daerah, komunitas yang membahas pesan yang terkandung dalam film-film lokal, dan masih banyak lagi.

Ketiga, Mempelajari budaya kita dengan cara yang asik. Berkunjung ke suatu museum budaya, misalnya. Di tiap-tiap daerah di Indonesia pasti ada museum yang bisa kita kunjungi untuk belajar budaya. “Sambil menyelam minum air”, sambil jalan-jalan, kita bisa belajar suatu budaya.

Selain itu, kalau kalian suka atau hobi menonton film, cobalah sekali untuk menonton film yang mengangkat isu tentang kebudayaan. Dan juga kalian bisa menghadiri pagelaran seni musik dan tari multi etnis yang diadakan oleh suatu instansi.

Keempat, Memanfaatkan internet untuk promosikan budaya Indonesia. Di era digital ini, siapa sih yang tidak bermain media sosial? Semua menggunakan media sosial dengan berbagai tujuan. Untuk itu, kita perlu memanfaatkan media sosial yang kita punya untuk membagikan indahnya budaya Indonesia.

Seperti yang kita ketahui bersama, perubahan pola konsumsi dan tantangan dalam menjaga identitas budaya lokal menjadi isu penting yang perlu mendapat perhatian. Dalam menghadapi dampak globalisasi, penting untuk mempromosikan dan melindungi budaya lokal agar Indonesia tetap beragam dan juga memperkaya jati diri bangsa.

Maka dari itu, mari menjadi bagian untuk mencintai produk dalam negeri dan juga ikut serta dalam melestarikan budaya sendiri.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini