Kolaborasi Generasi MZ di Ruang Digital Wujudkan Misi Kebudayaan Indonesia

Kolaborasi Generasi MZ di Ruang Digital Wujudkan Misi Kebudayaan Indonesia
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Generasi MZ, terdiri dari generasi milenial dan Z. Berdasarkan Klasifikasi Generasi yakni pengelompokan atau pengkodean untuk generasi yang merujuk pada William H. Frey, Analysis of Census Bureau Population Estimates yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, Milenial merupakan penduduk yang lahir tahun 1981-1996 dengan perkiraan usia saat ini 27-42 tahun, sedangkan Generasi Z merupakan penduduk yang lahir tahun 1997-2012 dengan perkiraan usia saat ini 11-26 tahun.

Menurut databoks.katadata.co.id, hasil sensus penduduk 2020 oleh BPS menunjukkan generasi MZ merupakan dua generasi yang merepresentasikan sebagian besar populasi di Indonesia, dimana terdapat 74,93 juta atau 27,94% Generasi Z dan milenial sebanyak 69.38 juta atau 25,87% dari total penduduk Indonesia.

Generasi MZ dapat dikatakan memiliki banyak kesamaan. Kedua kelompok ini tumbuh di era digital, dimana teknologi memainkan peran penting dalam kehidupan generasi MZ. Generasi MZ adalah generasi muda yang fasih dalam teknologi, sadar sosial, penuh dengan kreatifitas dan ide-ide baru serta aktif terlibat dalam isu-isu penting seperti lingkungan.

Ditambah adanya pandemi COVID-19 yang meninggalkan dampak besar pada pola interaksi dan pemanfaatan teknologi di kalangan generasi MZ. Sebagai bagian dari generasi Milenial, saya melihat banyak peluang bagi generasi MZ untuk terlibat dalam mewujudkan misi kebudayaan Indonesia.

Generasi MZ sebagai Aktor Diplomasi Kebudayaan di Ruang Digital

Sebagai generasi yang dikenal vokal mengenai kebutuhan dan pendapat serta tindakan politik, kehadiran generasi MZ tentu memiliki pengaruh signifikan terhadap berbagai aspek masyarakat di Indonesia, salah satunya dapat menjadi aktor dalam diplomasi budaya di ruang digital sebagai upaya mempromosikan kebudayaan Indonesia.

Teknologi telah merubah cara diplomasi dengan lebih mudah dan dapat dilakukan oleh siapapun. Saat ini, sudah banyak platform yang dapat digunakan oleh generasi MZ, misalnya TikTok, Youtube, dan Intasgram yang saat ini menjadi media sosial terpopuler di kalangan Generasi MZ.

Platform digital menjadi ruang bagi generasi MZ untuk menciptakan variasi konten yang dapat berupa teks, gambar, suara, video, atau kombinasinya untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia. Generasi MZ ini kemudian dapat dikatakan sebagai content creator.

Generasi MZ dapat menciptakan konten kreatif yang dapat menarik lebih banyak audiens. Menariknya juga, Generasi MZ dapat memperkenalkan dan mempromosikan kebudayaan Indonesia sesuai dengan ciri khas generasi MZ yang informatif, edukatif, dan menghibur.

Kecakapan generasi MZ dalam menggunakan sosial media akan mampu menjangkau masyarakat luas, baik domestik maupun internasional termasuk membuka interaksi antar generasi MZ dari berbagai negara.

Mendokumentasikan Kekayaan Budaya Secara Digital

Mempromosikan kebudayaan menjadi PR besar bagi masyarakat Indonesia termasuk generasi MZ. Generasi MZ harus merasakan atau terlibat secara langsung dalam memperkaya pengetahuannya tentang kebudayaan Indonesia sehingga kebudayaan tersebut dapat dikembangkan, misalnya dapat menjadi daya tarik kepariwisataan.

Indonesia memiliki beragam kekayaan budaya yang dapat dijadikan bahan promosi di dunia digital. Selanjutnya, generasi MZ dapat membangun interaksi sosial untuk dikembangkan menjadi wadah kolaborasi di ruang digital. Interaksi sosial menciptakan masyarakat berjejaring (networked society) di mana hampir semua orang dari negara-negara di dunia terhubung.

Generasi MZ dapat memanfaatkan penggunaan hastag atau berbagai fitur lainnya untuk menjadikan konten kebudayaan trending sehingga dapat dinikmati dengan bebas oleh pengguna sosial media di berbagai negara.

Generasi MZ juga dapat memanfaatkan media sosial sebagai media belajar sekaligus mendokumentasikan kekayaan budaya, misalnya mengemasnya ke dalam konten budaya lokal yang menarik di sosial media.

Dengan demikian, generasi MZ memperkenalkan dan menumbuhkan ketertarikan masyarakat terhadap kegiatan kebudayaan secara lebih luas. Penggunaan media sosial tersebut dapat menjadi alat promosi kebudayaan nasional yang efektif mengingat besarnya jumlah pengguna.

Salah satu konten yang pernah trending karya anak bangsa mengenai keindahan dan kebudayaan Indonesia

Dukungan Pemerintah bagi Generasi MZ

Keterlibatan generasi MZ dalam mempromosikan budaya dapat menjadi jalan untuk membuktikan kualitas diri dimana generasi MZ juga memiliki kapabilitas dan keterampilan sebagai generasi penerus bangsa.

Oleh karenanya, dukungan dari pemerintah sangat diperlukan untuk memberikan motivasi kepada generasi MZ agar aktif berpartisipasi dalam mempromosikan kebudayaan Indonesia.

Pemerintah harus menyusun rencana dasar untuk promosi budaya berdasarkan misi kebudayaan untuk penyebaran budaya Indonesia yang dinamis. Salah satunya mengembangkan keterlibatan generasi MZ melalui program-program positif untuk mendukung diplomasi digital dalam mempromosikan kebudayaan melalui konten-konten positif.

Selain itu, pemanfaatan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent/AI) versi domestik di tengah pesatnya peningkatan platform AI serta memberikan dukungan bagi startup di bidang kebudayaan yang dikelola oleh generasi muda.

Tak hanya domestik, pemerintah juga harus memberikan perhatian bagi masyarakat terutama generasi MZ yang berada di luar negeri.

Pemerintah membuat langkah-langkah sebagai bentuk dukungan bagi generasi muda berbakat sehingga menambah rasa cinta generasi MZ terhadap nilai budaya lokal. Pemerintah harus menanamkan nilai solidaritas mengingat bagaimana sekarang masyarakat terhubung erat secara cepat terutama melalui ruang digital.

Pemerintah juga dapat mengelola pusat kebudayaan Indonesia di luar negeri sebagai basis penyebaran budaya. Pusat kebudayaan Indonesia ini akan menghubungkan dan mempromosikan kerja sama terkait budaya antar pihak baik dalam maupun luar negeri. Dengan demikian, pemerintah akan dapat menciptakan identitas Indonesia sebagai negara yang menarik secara budaya.

Akhirnya, generasi MZ semakin mendapat kesempatan untuk terlibat dalam melestarikan kebudayaan Indonesia. Pemanfaatan ruang digital dapat menjadi media kolaborasi yang efektif dalam mempromosikan dan melestarikan kebudayaan Indonesia.

Gerakan kolektif generasi MZ dapat membangkitkan inspirasi dan dorongan untuk pihak-pihak lain agar turut serta mempelajari dan memahami lebih banyak tentang kekayaan budaya Indonesia. Bahkan lebih jauh, generasi MZ juga dapat mengajak seluruh lapisan masyarakat lebih luas untuk bekerja sama dan berpartisipasi aktif untuk mendukung misi kebudayaan melalui konten-konten yang kreatif dan inovatif.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

WN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini