7,5 Ton Talas Beneng Diekspor ke Amerika Serikat, Apa Manfaatnya?

7,5 Ton Talas Beneng Diekspor ke Amerika Serikat, Apa Manfaatnya?
info gambar utama

Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar melepas pengiriman 7,5 ton cacahan daun talas beneng ke Amerika Serikat, Senin (6/11/2023). Ekspor tersebut diberangkatkan dari pabrik pengolahan CV UNNI Talas Beneng di Kelurahan Gelam, Cipocok Jaya, Kota Serang.

Menurut Al Muktabar, talas beneng mempunyai masa depan yang jauh dan luas. Komoditas ini menghasilkan daun dan umbi yang dapat dijadikan bahan pangan pengganti beras.

“Ini komoditas yang sangat potensial ke depan dan bernilai ekonomi tinggi,” ujarnya.

Dia menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian RI tengah melakukan hilirisasi talas beneng dan saat ini prosesnya masih dalam tahap perajangan untuk diekspor.

Koperasi di Makassar Ekspor Rumput Laut ke China Senilai Rp500 Juta

Talas beneng, kata dia, bisa menjadi tanaman tumpang sari bagi lahan-lahan yang ada dan tidak mengganggu tanaman utama. Ia bisa dibudidayakan dengan sistem plasma atau dikembangkan di pekarangan rumah.

“Bila tanaman ini terus kita dorong, bisa berkontribusi terhadap tata ekonomi masyarakat,” tambah dia.

Al Muktabar kemudian mengatakan, setelah tiga bulan talas beneng ditanam, daunnya sudah bisa dipanen. Sementara umbi baru dapat dipanen sesudah 2 tahun. Untuk 1 kilogram (kg) daun talas beneng, lanjutnya, terdiri dari tiga sampai empat lembar dihargai Rp1.500. Kalau daun rajang kering dibanderol sampai Rp30 ribu per kg. Dia berharap, semakin banyak komoditas pertanian Banten yang menembus pasar ekspor.

Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi IV DPR RI Nuraeni mengapresiasi CV UNNI Talas Beneng yang telah melakukan ekspor ke Amerika Serikat. Dia menyebut, pengembangan tanaman ini dapat membantu penurunan angka kemiskinan dan stunting alias gizi buruk. Semua bagian tubuhnya bisa dimanfaatkan, mulai dari daun, batang, hingga umbi.

“Perlu komitmen untuk support pengembangan talas beneng. Perlu dimanfaatkan dan dilakukan pembangunan di subsektor pertanian untuk ketersedian pangan,” tutup Nuraeni.

RI Pacu Ekspor Produk Mamin Lewat Pameran di Kazakhstan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini