Mengenal Suku Hongana Manyawa yang Menghadang Tambang Nikel Masuk ke Hutan

Mengenal Suku Hongana Manyawa yang Menghadang Tambang Nikel Masuk ke Hutan
info gambar utama

Video yang menunjukkan aksi suku pedalaman di Indonesia yang menghadang buldoser viral di sosial media. Dikabarkan suku pedalaman itu menolak adanya perusahaan tambang nikel di wilayah mereka

Dimuat dari Detik, melalui unggahan akun Facebook Survival International pada 31 Oktober 2023 dengan keterangan Video baru yang dramatis menunjukkan Hongana Manyawa yang belum tersentuh, saat buldoser menghancurkan mereka.

“Lahan mereka ditambang untuk nikel - untuk baterai mobil listrik. Ini adalah bencana hak asasi manusia yang sedang terjadi,” lanjutnya.

5 Seni Budaya Indonesia Yang Mendunia

Video yang berdurasi 1 menit 12 detik itu memunculkan beberapa orang yang mengenakan pakaian adat dan membawa senjata tradisional, seperti tombak dan parang. Mereka berteriak-teriak berusaha menghalau masuknya buldoser ke dalam hutan.

Saat pengemudi buldoser menyalakan mesin mereka, anggota suku tersebut melarikan diri ketakutan ke dalam hutan. Video tersebut kemudian menjadi perbincangan warganet di media sosial, banyak yang mengapresiasi keberanian suku tersebut.

Hongana Manyawa

Hongana Manyawa, merupakan suku pedalaman asli di Halmahera, Maluku Utara. Suku ini merupakan salah satu komunitas yang masih mendiami pedalaman Halmahera. Umumnya masyarakat mengenal mereka sebagai suku Togutil.

“Suku Togutil berkaitan dengan pelabelan terhadap komunitas, ini yang diwarisi sejak lama. Masyarakat lokal mengenal ini dengan Tugo Tukil, maka jadilah Togutil, sering dikaitkan dengan naluri berburu dari komunitas ini,” kata Wakil Rektor Universitas Halmahera (Uniera) Dr.Sirayandris J Botara yang dimuat Tribun.

Indonesia Bukan Hanya Tempat Pariwisata dan Jalan-Jalan

Sirayandris menjelaskan komunitas ini lebih memilih disebut O Hongana Manyawa yang jika diterjemahkan manusia hutan. Karena orang-orang ini hidup bersama alam. Mereka pun menggunakan bahasa Tobelo atau Tobelo Dalam.

Tetapi ada perbedaan pelafalan di Kabupaten Halmahera Tengah yang mana bahasa Tobelo pada komunitas ini sudah dipengaruhi oleh bahasa sub etnis Tabaru yakni salah satu subetnis yang ada di Halmahera.

Menjaga bumi dan hutan

Dosen Sosiologi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Saiful Madjid yang melakukan penelitian menyatakan O Hongana Manyawa adalah penjaga hutan dan bumi Halmahera. Dalam mengelola hutan mereka membagi untuk industri, lindung, dan sakral.

Pada pandangan suku ini hutan adalah rumah. Karena itu mereka merawat hutan selayaknya merawat rumah. Dari situ sumber makanan, air dan tempat melanjutkan kehidupan turun temurun.

Mengenal 9 Suku Tertua Indonesia

Pada kosmologi orang O Hongana Manyawa penghargaan mereka terhadap hutan sungai dan bambu begitu tinggi. Karena itu keberadaan tambang nikel telah membuat murka suku O Hongana Manyawa.

“Sungguh ironis bahwa orang-orang ini menyebut diri mereka Hongana Manyawa - Masyarakat Hutan - namun merekalah yang dihancurkan atas nama transisi hijau,” katanya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini