Penutupan Festival Anak Sumbar 2023 Meriah dengan Penampilan Tari Anak 'Tambuah Ciek'

Penutupan Festival Anak Sumbar 2023 Meriah dengan Penampilan Tari Anak 'Tambuah Ciek'
info gambar utama

Festival Anak Sumbar tahun 2023 resmi ditutup oleh Dra. Gemala Ranti, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A P2KB) Sumatera Barat (Sumbar) di taman istana Gubernur Sumbar, Minggu (19/11/2023). Penutupan tersebut dihadiri sejumlah tamu undangan, partisipan lomba, forum anak dari 19 kabupaten/kota, serta pengunjung festival.

Dalam sambutannya, Gemala mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya Festival Anak tahun 2023 dengan baik, mulai dari segenap panitia, peserta serta semua pihak yang terlibat.

“Ini festival perdana yang diadakan oleh DP3A P2KB. Semoga tahun depan bisa lebih meriah. Melalui festival ini, mari perkuat langkah kita untuk menciptakan ruang publik yang inklusif dan ramah anak,” ujar Gemala.

Festival ditutup dengan penampilan tari kreasi anak berjudul ‘Tambuah Ciek’ yang ditampilkan oleh Majesty Minangkabau Kids.

7 orang anak berusia sekitar 8 hingga 12 tahun berpakaian warna warni lembut menari menggunakan kuali, spatula, dan piring kecil. Gerak mereka merupakan perpaduan konsep gerak silat, tari piring, dan praktik memasak kuliner Minang.

Bantu Anak Tidak Mampu, Farid Bangun Sekolah Dibayar Sayur dan Doa

Kelincahan para penari diiringi irama musik dari permainan 4 orang pemusik tradisi Minang. Penampilan dengan durasi 20 menit itu berhasil menghidupkan suasana, memukau dan memanen riuh tepuk tangan dari ratusan penonton.

Ashrof Maestro, koreografer tari ini menyebutkan karya tersebut merupakan adaptasi dari karya Joni Andra. “Tambuah Ciek dulunya diciptakan Joni Andra tahun 2016 untuk Festival Tari Anak Nasional. Saat itu, ia berhasil memboyong penghargaan untuk penari dan koreografer terbaik,” kata Ashrof ditemui di tempat.

Pada penampilan di Festival Anak Sumbar, Asrof hanya menambah beberapa properti tari, durasi, percakapan, dan gerak. Namun tidak mengubah substansi dari pesan tari Tambuah Ciek.

Joni Andra, si koreografer terdahulu dan kini menjadi pembina untuk tari ‘Tambuah ciek’ yang ditampilkan di Festival Anak Sumbar.

“Ide tari Tambuah Ciek berasal dari keresahan terhadap kondisi hari ini. Anak sekarang lebih senang bermain gadget daripada membangun interaksi antarsesama. Hal itu menjadi salah satu faktor lahirnya budaya individualisme. Tari ini menceritakan anak-anak yang bermain masak-masakan makanan sambalado, tradisi Minangkabau,” ucap Joni.

Joni yang juga merupakan pendiri dari Majesty Minangkabau ini menyebutkan dahulu anak-anak di Minangkabau bermain masak-masak karena meniru praktik yang dilakukan oleh orang tuanya. Pada tradisi masyarakat Minangkabau ketika ada perhelatan adat selalu ada kegiatan memasak bersama. Adapun makanan wajib dimasak diantaranya rendang, dendeng, patai (petai), dan jariang (jengkol).

Alvinia Christiany bersama Teman Autis, Bantu Penyandang Autisme Lebih Maju

“Sekarang zaman serba praktis. Kesibukan orang tua juga menjadi faktor tidak bisa mengajarkan anak memasak. Padahal dulu, anak perempuan usia 10 tahun di Minangkabau telah mampu memasak 11 jenis masakan. Tari ini menjadi pengingat jika pengetahuan memasak makanan tradisi tidak diturunkan ke generasi yang berikutnya, bisa-bisa sajian kuliner itu punah,” terang Joni.

Mahatma Muhamad, kurator Festival Anak berharap agar kegiatan ini bisa dilakukan setiap tahun.

“Semoga tahun depan makin banyak konten dan bisa melibatkan banyak anak serta orang tua di perayaan anak Sumatera Barat,” harapnya.

Dua hari berturut-turut (18/11/2023 – 19/11/2023) telah terlaksana berbagai macam kegiatan diantaranya senam anak, pameran karya lukis kurasi, pameran Galanggang Arang di Festival Anak dengan materi lukisan serta video narasi WTBOS, panggung ekspresi, pertunjukan tari, lomba tari dan seni kolase, teater, kelas belajar, kelas bermain, pertunjukan boneka Ventriloquist oleh Obe Jo Gogo, dan Penganugrahan Forum Anak.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AC
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini