Raja Tempe di Jepang dari Tuban

Ahmad Cholis Hamzah

Seorang mantan staf ahli bidang ekonomi kedutaan yang kini mengajar sebagai dosen dan aktif menjadi kolumnis di beberapa media nasional.

Raja Tempe di Jepang dari Tuban
info gambar utama

Sahabat saya sejak program pertukaran pemuda ASEAN-Jepang tahun 1982 pernah menjadi Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Tokyo Jepang. Namanya Julia Silalahi, saya kadang panggil dia “boss”.

Saat ini, Bu Julia ini punya passion untuk membantu UKM Indonesia melakukan ekspor ke luar negeri terutama Jepang. Karena komitmen dia yang kuat membantu UKM itulah saya minta dia memberikan ceramah atau berbagi pengalaman ekspor ke luar negeri didepan civitas akademika Universitas NU Surabaya.

Dari acara itulah dia mengenalkan sosok pengusaha muda yang berhasil menjadi raja kuliner halal di Jepang yang juga punya komitmen tinggi untuk membeli produk-produk tradisional Indonesia untuk dijual di Jepang, namanya Teguh Wahyudi – alumni Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya ini sudah terkenal sejak lama dan menghiasi berita di mas media. Mas Teguh Wahyudi yang asli Tuban dan tinggal di Malang dan Jepang itu memberikan motivasi kepada para mahasiswa UNUSA yang ingin berbisnis di luar negeri.

Mas Teguh Wahyudi menjelaskan tata cara dan kiat-kiat ekspor ke pasar Jepang yang penuh dengan peraturan ketat soal kesehatan, soal kebersihan produk, soal proses pembuatan produk, dan kemasan yang baik dsb. Selain itu dia memaparkan angka statistik jumlah orang Indonesia yang berada di Jepang, jumlah orang Islam Jepang dan jegara-negara lain, jumlah wisatawan yang ke Jepang dan jumlah orang Jepang sendiri yang menyukai produk-produk dari Indonesia. Angka statistik ini menunjukkan betapa lebarnya peluang ekspor produk-produk khas Indonesia ke Jepang. Bahkan produk jajanan khas Jawa “lemet” yang terbuat dari pohong atau singkong itu juga diminati konsumen Jepang. Mas Teguh juga menunjukkan foto-foto gerai dan proses pembuatan tempe di tempat yang bersih-khas karakter Jepang dalam hal kebersihan.

Mas Teguh yang dikenal menjadi raja tempe di Jepang ini memiliki perusahaan yang bernama Sariraya Group Japan, Co., Ltd di mana dia sendiri menjadi presiden direkturnya, menjadi President Commissioner Halal Global Japan, Co., Ltd, Pendiri Sariraya Center & Ruang Perubahan Japan (tempat untuk diskusi, business matching, showcase produk-produk unggulan, ruang serbaguna dan entrepreneurship guna mencetak wirausahawan Indonesia di Jepang. Mas Terguh juga pendiri Islamic Center Toyota City Jepang.

Dia menjadi pengusaha muda Indonesia yang terkenal di Jepang awal mulanya pada tahun 2003, ia memiliki kesempatan melakukan kunjungan selama 3 bulan di Nagoya, Jepang. Masyarakat muslim di sana sungguh luar biasa, khususnya warga Indonesia yang tinggal disana. Setelah beberapa hari, ia menyadari banyak komunitas muslim yang kesulitan mendapatkan makanan Halal. Selama 3 bulan kunjungan tersebut, ia pun mencoba-coba membuat tempe. Setelah gagal melakukan percobaan, akhirnya ia berhasil membuat tempe dengan kualitas baik. Ia menawarkannya ke teman-teman dan toko halal terdekat tempat ia tinggal. Responnya cukup bagus. Pasalnya, tempe adalah makanan khas Indonesia yang unik karena itu warga Jepang sendiri pun tertarik membuat olahan makanan dari tempe.

Kini di bawah bendera PT Sariraya, ia menjalankan banyak bidang bisnis. Diantaranya adalah Tempe factorys, Meat ball factorys, Instan meat ball factorys, Sariraya sambal pecel factorys, dan juga Instan Rendang. Bahkan, ia juga berhasil menciptakan peluang bisnis di bidang restoran halal, toko halal dan juga online shop. Selain itu Teguh juga menjadi distributor untuk produk-produk halal di Jepang serta bisnis ekspor dan impor.

Toko-toko makanan tradisional khas Indonesia miliknya ini menjadi “jujugan” warga negara Indonesia yang ada di Jepang bahkan warga Malaysia pun banyak yang berbelanja di tokonya karena mereka menginginkan produk makanan halal.

Didirikan sejak Februari 2005, Sariraya Co. Ltd merupakan perusahaan Indonesia yang menjadi pelopor bisnis makanan halal di Jepang. Teguh Wahyudi, yang kala itu merupakan mahasiswa asal Indonesia di Jepang, menjadi sosok di balik pendirian Sariraya yang mengawali usahanya dengan produksi makanan halal seperti produksi tempe, bakso sapi halal, dan sambal pecel. Pada 2013, Sariraya memperluas bidang bisnisnya dengan mengimpor produk-produk halal dari Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Dari sisi pemasaran, usaha Sariraya semakin berkembang dengan dibukanya toko retail produk makanan halal di Jepang yaitu Kombini Halal Plus dan Halal Mart Plus pada 2020.

Tidak hanya menjual produk makanan halal, Halal Mart Plus juga menyediakan makanan siap santap dan Halal Fried Chicken. Toko retail tersebut saat ini menjadi satu-satunya bisnis franchise milik perusahaan Indonesia di Jepang dengan jaringan hingga enam outlet. “Ke depan, ditargetkan ada 100 outlet Halal Mart Plus yang akan mewarnai pasar retail di Jepang,” ungkap Teguh Wahyudi.

Salah satu tujuan nasionalismenya Mas Teguh ini adalah memperkenalkan produk-produk tradisional makanan, jajanan khas Indonesia ke pasar global.



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Ahmad Cholis Hamzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Ahmad Cholis Hamzah.

Tertarik menjadi Kolumnis GNFI?
Gabung Sekarang

Terima kasih telah membaca sampai di sini