Kisah Bukit Tunggangan Wonogiri, Jalan Ekstrem yang Dihindari Para Pengendara

Kisah Bukit Tunggangan Wonogiri, Jalan Ekstrem yang Dihindari Para Pengendara
info gambar utama

Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah sebagian besar wilayahnya terdiri dari perbukitan. Karena itu ruas jalan di sana beberapa yang melewati kawasan perbukitan, sehingga kondisinya naik-turun dan penuh tikungan tajam.

Salah satu jalan yang cukup terkenal adalah Bukit Tunggangan yang menghubungkan Kecamatan Jatiroto dan Tirtomoyo. Adapun kedua kecamatan tersebut dipisahkan oleh perbukitan yang memanjang, bagaikan dinding hijau raksasa.

Tari Kethek Ogleng, Ikon Budaya dan Wisata Kabupaten Wonogiri

Dimuat dari Kompas, pengendara yang menggunakan aplikasi Google Maps dari Wonogoro sisi timur dengan tujuan sisi tenggara akan direkomendasikan melewati Bukit Tunggangan tersebut, begitu pula sebaliknya.

Padahal, jalan itu cukup ekstrim dengan tanjakan terjal dan turunan curam, juga tikungan tajam. Pengendara yang belum tahu kondisi jalan dan hanya ikut Google Maps biasanya akan kaget saat melewati jalur itu.

“Saya pernah dari Baturetno mau ke Slogohimo. Ikut Google Maps, ternyata dilewatkan Tunggangan. Kaget karena jalannya ekstrim, sepanjang jalan doa terus,” kata seorang pengendara bernama Anton.

Bis sering tersangkut

Jalan ekstrim di Bukit Tunggangan sering menimbulkan kecelakaan, salah satunya adalah bus yang tersangkut. Misalnya pada Sabtu (19/10/2019) saat bus Sudiro Tungga Jaya tersangkut di jalur Bukit Tunggangan.

Dimuat dari Tribun Jogja, bus ini terjebak di tikungan tajam jalur sempit Bukit Tunggangan, sehingga tidak bisa bergerak. Bus tersebut akhirnya harus dievakuasi pada siang harinya. Seorang saksi mata menceritakan kejadian nahas itu.

“Sekitar jam setengah 4 pagi, dengar kayak suara mobil, tetapi kok nggak hilang-hilang. Pagi harinya, ternyata ada bus tersangkut di sana,” ujar Slamet.

KKN-T IPB Mengedukasi Peternak di Desa Giriyoso Melalui Penyuluhan Manajemen Ternak

Seorang supir bus Sudiro Tungga Jaya, Sektiawan Aji Suwanto menceritakan pengalamannya tersesat di Bukit Tunggangan. Dia mengaku saat melewati jalan itu sempat melihat perempuan cantik duduk di kursi sampingnya.

Meski kemunculannya misterius, Sektiawan tak berpikir aneh-aneh saat itu. Sampai akhirnya dia memasuki jalan di Gunung Tunggangan. Sopir itu melihat jalannya lebar sehingga laju bus bisa leluasa dan lancar meski menikung dan menanjak.

Suatu ketika bus sampai di atas, setelah itu jalan menurun. Seketika Sektiawan menyadari jalannya sempit dan tikungannya tajam. Ketika menoleh, dirinya tak lagi melihat perempuan cantik yang disebelahnya.

“Saat menikung bus pun tersangkut dan tak bisa bergerak,” paparnya yang dimuat Solopos.

Disarankan jalan alternatif

Peristiwa mengenai bus yang tersangkut di Bukit Tunggangan selalu menarik perhatian para konten kreator. Bahkan salah satu program infotainment juga sempat mengangkat konten cerita misteri di Gunung Tunggangan.

Terlepas dari benar tidaknya cerita misteri di Bukit Tunggangan, kondisi jalan yang melewati hutan tersebut memang dinilai sangat ekstrem. Banyak tanjakan dan turunan meski jalannya mulus beraspal.

Larung Ageng di Pantai Sembukan, Wonogiri: Memaknai Sejarah dan Spiritualitas

Beberapa warganet dalam kolom komentar Google Review menyarankan pengendara menyiapkan fisik dan mental ketika melewati jalan di Bukit Tunggangan. Lebih dari itu, mereka juga menyarankan agar menghindari melewati jalan itu pada malam hari.

“Yang mau lewat sini harap siapkan kondisi mobil dan driver lahir batin. Usahakan jangan lewat pas malam. Belok 180 derajat dan nanjak kemungkinan ada 30 derajat, luar biasa,” tulis warganet.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini