Publik Pesimis, Hasil Indeks Optimisme Dimensi Politik dan Hukum Menjadi yang Terendah

Publik Pesimis, Hasil Indeks Optimisme Dimensi Politik dan Hukum Menjadi yang Terendah
info gambar utama

Halo, Kawan GNFI! Tahu nggaksih, kalau Populix telah menyelenggarakan Survei Indeks Optimisme Indonesia? Hasil survei cukup mengejutkan pada dimensi politik dan hukum yang sangat rendah. Semakin miris ketika tahu bahwa anak muda Indonesia yang melek politik masih rendah.

Survei ini dilakukan untuk mengetahui tingkat optimisme masyarakat Indonesia khususnya generasi Z dan Generasi Milenial terhadap Indonesia kedepannya. kegiatan ini kembali diselenggarakan di tahun 2023 dengan periode pengumpulan data sejak 10—17 Oktober 2023.

Terdapat 1289 responden dalam survei tersebut yang bersifat nasional. Dari data yang ada, hasil survei indeks optimisme Indonesia tahun 2023 sebesar 7,77 dari skala 10. Dimensi politik dan hukum menjadi dimensi dengan nilai terendah yaitu 5,72 dari skala 10.

Film Blind Willow, Sleeping Woman sebagai Alternatif Adaptasi Surealisme Haruki Murakami

Terdapat tiga unsur yang mempengaruhi dimensi politik dan hukum pada survei tersebut. Berikut tiga unsur dalam dimensi politik dan hukum yang harus Kawan ketahui:

Berkurangnya Korupsi

Unsur paling utama yang membuat publik pesimis dengan dimensi politik dan hukum yaitu unsur berkurangnya korupsi. Korupsi di Indonesia sangat susah untuk benar-benar hilang dalam penyelenggaraan urusan negara.

Korupsi menjadi penyakit pemerintahan yang hingga kini sulit dihentikan. Menurut Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perceptions Index) edisi 2022, Indonesia berada para urutan 110 yang sebelumnya berada pada peringkat 96.

Pada hasil survei indeks optimisme Indonesia menunjukkan bahwa tingkat optimisme publik terhadap unsur berkurangnya korupsi di Indonesia hanya sebesar 38% dengan tingkat pesimisnya 35% dan publik yang netral sebesar 27%.

Pemerintahan yang Bersih dan Transparan

Akuntabilitas pemerintah terhadap publik ternyata belum sepenuhnya bisa diterima oleh publik. Hal ini dibuktikan oleh hasil survei indeks optimisme Indonesia yang menunjukkan bahwa tingkat optimisme publik terhadap transparansi pemerintahan hanya 5,84 dari skala 10.

Penegakan Hukum yang Adil

Kemudian unsur yang terakhir ada penegakan hukum yang adil. Unsur ini juga masih belum bisa dipercaya oleh publik sepenuhnya sehingga mempengaruhi tingkat optimisme publik terhadap dimensi politik dan hukum.

Survei yang lakukan bulan Oktober lalu menunjukkan bahwa tingkat optimisme publik terhadap penegakan hukum yang adil di Indonesia masih rendah dengan nilai yang diperoleh sebesar 5,88 dari skala 10.

Meski demikian, unsur ini menjadi unsur dengan nilai indeks optimisme tertinggi di antara unsur lainnya yang ada pada dimensi politik dan hukum.

Terdapat dimensi tambahan yang masih relevan dengan dimensi politik dan hukum. Dimensi pemilu menjadi dimensi tambahan pada kegiatan survei kali ini yang memperoleh nilai sebesar 7,00 dari skala 10. Nilai ini tentu lebih tinggi dibandingkan dengan dimensi politik dan hukum.

Cukup miris bukan melihat hasil survei yang didominasi anak muda tapi masih belum optimis dengan politik dan hukum di Indonesia. Selain itu, pemilu di Indonesia juga masih belum mendapatkan tingkat optimisme yang tinggi dari kalangan anak muda.

Teori Pilihan Rasional: Pendekatan Analisis Keputusan yang Rasional

Anak muda harusnya melek politik dan tidak boleh apatis dengan pemilu. Untuk kawan yang masih bingung bagaimana langkah awal berpolitik jangan khawatir. Ada beberapa upaya yang bisa kawan lakukan untuk menjadi anak muda yang melek politik.

Langkah pertama bisa dimulai dengan berpartisipasi dalam pemilu. Nah, momennya sangat tepat karena 2024 akan ada pemilu serentak untuk pemilihan eksekutif dan legislatif. Berikut beberapa tips untuk Kawan yang mempunyai hak suara di pemilu 2024 dalam berpartisipasi sebagai pemilih agar tidak salah pilih, nih:

Visi dan misi para calon

Meski 2024 menjadi tahun pertama untuk beberapa Gen Z dalam memilih presiden dan wakil presiden, kawan tidak boleh asal memilih memilih tanpa tau visi dan misi para calon. Visi dan misi para calon perlu dipahami agar tidak salah pilih ya, Kawan.

Arah kebijakan yang akan dibuat

Nah, selanjutnya yaitu memahami arah kebijakan yang akan dibuat para capres cawapres. Arah kebijakan tentunya berpedoman pada visi misi yang ada namun arah kebijakan akan lebih mendetail pembahasanya.

Kawan harus paham kemana arah para capres dan cawapres untuk negeri ini. Jangan sampai kebijakan-kebijakan yang dibuat kurang memberikan benefit sama sekali kepada publik. Jadi, pahami betul-betul prioritas para calon untuk negeri ini lima tahun ke depan.

Partai pendukungnya

Partai menjadi hal yang sangat penting dalam pesta demokrasi. Melalui partai inilah para calon presiden, wakil presiden hingga DPR bisa maju dalam kontestasi pemilu.

Khususnya dalam pemilihan anggota legislatif, partai sangat berpengaruh di dalamnya. Maka dari itu penting sekali ya kawan untuk mengetahui partai yang mendukung para calon di pemilu karena efeknya bisa ke kebijakan-kebijakan yang dibuat.

Tiga Narasi Makhluk Halus yang Dipercaya Oleh Masyarakat Minangkabau Sampai Sekarang

Track record calon

Nah, yang tidak kalah penting untuk Kawan perhatikan sebelum memilih yaitu track record para calon. Jangan sampai jabatan-jabatan negara ini diisi oleh orang-orang yang memiliki catatan kurang baik di publik.

Hal yang terpenting ketika melihat track record para calon yaitu memastikan bahwa calon yang hendak dipilih tidak pernah terlibat dalam tindakan kriminal, korupsi dan semacamnya.

Jangan lupa ikuti tips-tips tersebut dalam menggunakan hak pilih sebaik mungkin di pemilu 2024 ya, Kawan. Selain itu jangan takut jangan pesimis akan Indonesia. Dengan memperhatikan betul pilihan kita terhadap para pemimpin lima tahun ke depan merupakan langkah awal membangun optimisme untuk Indonesia Emas Tahun 2045 nanti. Semangat Kawan!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini