Lotek, Salad Tradisional yang Harus Ada dalam List Makanan Para Vegetarian

Lotek, Salad Tradisional yang Harus Ada dalam List Makanan Para Vegetarian
info gambar utama

Lotek merupakan salah satu menu makanan yang sering kita temui di berbagai daerah di Indonesia. Hal tersebut tentu memudahkan para vegetarian untuk menemukan hidangan yang bisa dikonsumsi tanpa syarat.

Aneka sayuran yang dijadikan sebagai komposisi lotek membuat olahan ini tergolong sebagai salad. Lagi-lagi, salad merupakan makanan yang cocok untuk dikonsumsi oleh vegetarian ataupun vegan.

Menu makanan ini banyak ditemukan di wilayah Jawa Barat, oleh karena itu dikenal lotek khas Sunda. Namun, di daerah lain seperti Jogja pun para pecinta kuliner tradisional akan dengan mudah menemukan menu tersebut. Sehingga lotek di setiap daerah memiliki kekhasannya masing-masing.

Dilansir dari Indonesia Kaya, ada salah satu cerita yang dikenal dan diaminkan oleh masyarakat Jawa Barat bahwa nama “lotek” berasal dari pengucapan frasa Bahasa Inggris “low-tech.” Cerita ini datang dari era 1970-an, ketika seorang jurnalis Inggris yang bertugas di Parongpong hendak mencari salad.

Parongpong terletak di Kabupaten Bandung Barat sejak dimekarkan dari Kabupaten Bandung pada 2007 silam.

Saat itu di wilayah tersebut hanya terdapat sayur-sayuran khas Indonesia. Dalam situasi demikian, sang jurnalis kemudian menggunakan bahan-bahan yang ada seperti bayam, kacang panjang, kacang kapri, dan daun kacang kedelai. Sayur-sayuran tersebut direbus terlebih dahulu, selanjutnya dilumuri bumbu/saus kacang.

Pada umumnya, salad menggunakan wortel, selada, tomat ceri, saus sambal atau tomat, serta mayones. Sementara itu, lotek dibuat dari sayuran yang lebih mudah ditemui di sekitar. Sangat sederhana, tak tak kalah bernutrisi lho, Kawan GNFI.

Biasanya, sayuran untuk lotek diiris atau dipotong jadi bagian kecil, lalu disiram dengan bumbu kacang. Saus pada salah satu salad tradisional ini cenderung lebih kental dan pedas, sesuai dengan selera masyarakat Indonesia.

Lotek juga seringkali dilengkapi dengan kerupuk, sehingga komposisinya semakin meriah. Hal tersebut mempertegas cerita yang didengar penulis saat tempo hari berbincang dengan Rhea Laras. Dia mengutip quote dari Murdijati Gardjito tentang, “Lima serangkai sahabat rakyat – kerupuk, ikan asin, lalap, kecap, dan sambal.”

Masih ada varian lain yang digolongkan sebagai sajian salad tradisional Indonesia, tak kalah familiar, yaitu karedok dan gado-gado. Namun, tiga hidangan tersebut memiliki perbedaan.

Perbedaan paling signifikan terletak pada cara penyajiannya, karedok tidak melewati proses perebusan. Sayuran disajikan setelah dipotong-potong. Tidak mengherankan jika karedok juga sering disebut sebagai salad mentah, mempunyai aroma khas dari daun kemangi atau surawung (Basa Sunda).

Sementara itu, gado-gado sering disebut sebagai salad khas Nusantara yang paling ramai. Varian ini disajikan dengan sayur-sayuran rebus antara lain daun singkong, daun kangkung, taoge, dan kacang panjang.

Di sisi lain, penambahan tempe goreng, tahu goreng, telur, dan jagung rebus juga menjadikan gado-gado lebih semarak dalam hal cita rasa. Gado-gado juga terbilang lebih gurih legit, karena biasanya ditambah dengan gula jawa yang lebih banyak dibanding lotek dan karedok.

Bandung merupakan salah satu kota yang menjadi tujuan wisata kuliner, makanan tradisional hingga modern tersedia di Paris Van Java itu. Jadi, jangan heran ya, Kawan GNFI kalau pedagang Lotek menjamur.

Hidangan itu pun mudah ditemui di dekat Kampus yang ada di Bandung. Hal itu menjadi alternatif bagi mahasiswa, mereka bisa sarapan atau makan siang dengan lotek. Lebih sehat dan bernutrisi dibandingkan masakan cepat saji. Bahkan lebih ramah di kantong, karena masih bisa didapat dengan harga kurang dari Rp. 10.000,-.

Jika Kawan GNFI tidak mau mengkonsumsi kupat dan gorengan pada menu makanan tersebut, berikut ini ada resep lotek rendah kalori seperti dikutip dari Orami:

Bahan:

  • Bayam,
  • Tauge,
  • Kubis ungu,
  • ½ buah tomat,
  • Kacang panjang,
  • Ayam dan tahu (dipanggang),
  • Telur rebus atau protein lain.

Bumbu:

  • Kacang tanah panggang atau sangrai sampai matang,
  • Sejumput gula merah, jika kurang manis bisa ditambahkan gula Stevia,
  • 1 lembar daun jeruk,
  • Kencur,
  • 1 siung bawang putih,
  • 3 cabai rawit,
  • Air asam Jawa,
  • Garam.

Cara membuat:
Rebus telur dan sayur-sayuran kecuali kubis dan tomat. Selanjutnya Uleg bawang putih, kencur, cabai, gula merah, daun jeruk, dan kacang panggang. Jika sudah halus maka tambahkan air asam jawa dan garam. Campurkan semua bahan jadi satu dan lotek rendah kalori siap disajikan.

Silahkan dicoba Kawan GNFI!

Referensi:

https://www.orami.co.id/magazine/lotek

https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/mencicipi-nikmatnya-lotek-teteg-khas-yogyakarta/

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/11/06/makanan-lokal-favorit-dan-harapan-rhea-laras-setelah-terlibat-dalam-pkn-2023

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini