Generasi Muda: Pahlawan Satwa dan Peringatan Hari Monyet untuk Konservasi Indonesia

Generasi Muda: Pahlawan Satwa dan Peringatan Hari Monyet untuk Konservasi Indonesia
info gambar utama

Hari monyet diperingati pada tanggal 14 Desember dan dijadikan hari libur internasional tidak resmi. Hari monyet ini pertama kali dicetuskan oleh seniman Casey Sorrow dan Eric Milikin pada tahun 2000 ketika mereka masih menjadi mahasiswa di Michigan State University.

Awalnya, Casey Sorrow mencetuskan hari monyet secara bercanda, tetapi hari monyet semakin populer ketika Casey sorrow dan Eric Milikin memasukkan hari monyet dalam karya seni dan komik online mereka. Hari monyet sedunia bertujuan untuk melestarikan dan merayakan serta menyuarakan kepedulian terhadap kesejahteraan dan perlindungan terhadap monyet dan satwa primata lainnya seperti kera, bekantan, orang utan, dan owa Jawa.

sumber: pixabay.com
info gambar

Dalam jurnal primatologi Indonesia (Ruskhanidar, Maula, & Loe, 2017) Jenis satwa primata yang terdapat di Indonesia tersebar di 4 pulau besar yaitu, Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Sulawesi, dengan jumlah spesies masing – masing Sumatera 24 spesies, termasuk satwa primata Kepulauan Mentawai (4 spesies satwa primata yang endemik). Kalimantan 14 spesies, Sulawesi 16 spesies, sedangkan Jawa dan Bali hanya 5 spesies (Ross et al. 2014).

Kondisi Satwa di Indonesia Mengkhawatirkan

Meskipun jumlah satwa primata yang ada di Indonesia terdapat 59 spesies, keberadaan mereka lama-kelamaan semakin mengkhawatirkan. Pusat Studi Satwa Institut Pertanian Bogor (IPB) menyebutkan, ada 3 satwa endemik yang saat ini terancam punah yakni, Macaca Tonkeana, bekantan, dan lutung mentawai. Faktor terbesar penyebab hampir punahnya 3 satwa endemik tersebut adalah keserakahan manusia yang tidak ada habisnya.

Perburuan ilegal, kerusakan habitat, kegiatan perburuan, hingga diracuni oleh petani menjadi bukti bahwa masyarakat kita masih minim kesadaran akan pentingnya menjaga habitat, termasuk kurangnya pemahaman akan pentingnya peran habitat dalam dalam berkelanjutan lingkungan dan kesejahteraan satwa, tidak hanya satwa tetapi juga manusia.

Contoh, dalam ekosistem, monyet ekor panjang memiliki peran sebagai penyebar biji-bijian alami ke hutan, mediator penyerbukan, dan pengendali populasi serangga.

Peran Generasi Muda untuk Satwa di Indonesia

Peran generasi muda saat ini dalam menjaga satwa liar terutama primata sangat dibutuhkan demi keberlangsungan hidup mereka ke depannya. Edukasi yang dilakukan kepada generasi muda tentang kajian satwa primata diharapkan mampu meningkatkan pemahaman terhadap pentingnya upaya konservasi.

Generasi muda yang tertarik dalam ilmu pengetahuan dan penelitian dapat berpartisipasi dalam penelitian lapangan untuk memahami kebutuhan konservasi primata dan bisa juga menjadi media sosial sebagai media dalam memberikan penyadartahuan terkait pentingnya menjaga primata Indonesia.

Melalui partisipasi dan kepedulian generasi muda, upaya konservasi satwa liar terutama primata dapat ditingkatkan secara signifikan. Hal ini tidak hanya memberikan dukungan terhadap keberlangsungan hidup primata, tetapi juga memberikan pemahaman lebih lanjut terkait pentingnya untuk melindungi spesies-spesies ini.

kepedulian dari kalangan generasi muda, langkah-langkah untuk meningkatkan konservasi satwa liar, khususnya primata, dapat mencapai kemajuan yang signifikan. Partisipasi mereka dalam upaya ini tidak hanya berkontribusi pada kelangsungan hidup primata, melainkan juga menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai urgensi perlindungan spesies-spesies ini.

Generasi muda mampu menjadi agen perubahan yang kuat dalam melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian alam, membentuk persepsi positif terhadap primata, dan menggalang dukungan untuk pelestarian habitat alam mereka.

Selain itu, melalui pendidikan dan kesadaran yang diperoleh dari partisipasi aktif dalam konservasi primata, generasi muda memiliki potensi untuk membangun kesadaran global terkait tanggung jawab kita sebagai manusia terhadap keanekaragaman hayati.

Mereka dapat menjadi advokat penting yang memperjuangkan perlindungan habitat alam, menjalankan kampanye penyadartahuan, dan membangun kolaborasi lintas sektor untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup kita.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ZK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini