Komunikasi Strategis, sebagai Upaya Mitigasi Penyebaran Hoax

Komunikasi Strategis, sebagai Upaya Mitigasi Penyebaran Hoax
info gambar utama

Saat ini dunia telah masuk dalam era Society 5.0 yang mana semua sudah serba maju dan berkembang. Setiap bidang dalam kehidupan tidak luput dari adanya perkembangan ini termasuk dalam komunikasi. Masuknya era Society 5.0 ini ditandai dengan adanya pemanfaatan terhadap teknologi terhadap segala bidang aktivitas manusia dengan tujuan memberikan kemudahan pada setiap aktivitas yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan di dalam kehidupan manusia.

Perkembangan yang terjadi juga memasuki dalam ranah media informasi yang mana pada saat ini sudah sangat cepat karena adanya internet. Namun, kemajuan ini bukan hanya menimbulkan kemudahan dalam melakukan penyebaran informasi melalui internet, tetapi juga timbul adanya kasus-kasus penyebaran palsu yang sering disebut dengan hoax.

Hoax adalah berita bohong yang disebarkan sebagai sebuah informasi yang dibuat seolah-olah menjadi hal yang benar sehingga mengelabuhi publik. Tujuan dari tersebarnya hoax ini adalah sebagai bentuk agar masyarakat atau publik dibuat tidak nyaman, tidak aman dan bahkan kebingungan dari informasi yang disebarkan tersebut.

Penyebaran hoax yang terjadi khususnya di Indonesia ini, tidak dapat diprediksi akan terjadi atau bahkan kapan akan berakhir karena sampai saat ini juga masih terjadi dan kerap menjadi suatu perbincangan hangat di masyarakat.

Contoh hoax ini kita jumpai dan rasakan pada akhir tahun 2022 kemarin. Berita kebohongan yang menargetkan Presiden Indonesia, Joko Widodo. Berita yang beredar yakni menyatakan bahwasanya Jokowi akan menjabat status sebagai Presiden Indonesia selama 3 periode.

Perkara lain yang menjadi latar belakang berita tersebut yakni terdapat usulan beberapa oknum untuk mengangkat Jokowi selama 3 periode. Hal ini menjadi topik dan perbincangan panas bukan hanya di media sosial saja melainkan juga perbincangan antara mulut ke mulut oleh masyarakat serta merebak menjadi bahan diskusi di media sosial.

Jika mengkaji dari awal informasi terkait 3 periode Jokowi sebagai Presiden Indonesia, berasal dari narasi yang diunggah pada laman Facebook, yakni beliau menyatakan mengapa harus memilih dirinya selama 3 periode, bukan akan menjabat selama 3 periode.

Pemahaman terhadap penyampaian makna yang salah kaprah tanpa melakukan kejelian justru menjadi permulaan menyebarnya berita kebohongan yang bahkan dilengkapi dengan berbagai tuduhan yang juga tidak terbukti hanya berasal dari opini pribadi kepada Jokowi.

Kisruh dari hoax ini menyebabkan berbagai media melakukan analisis langsung secara terperinci untuk memberikan pernyataan berkaitan dengan kebenaran dari berita yang beredar di masyarakat tersebut. Hasil yang didapatkan selama melakukan penelusuran bahwasanya berita yang beredar menyatakan Presiden Jokowi akan menjabat dan meneruskan kekuasaan sebagai Presiden selama 3 periode ini merupakan hoax.

Presiden Jokowi sendiri angkat bicara secara langsung mengani dengan berita hoax tersebut dan membantahnya. Kisruh dan usulan yang ada tersebut dituding dilakukan untuk menjerumuskan Jokowi karena bukan merupakan kebijakan atau aturan resmi pemerintah. Kasus tersebut menjelaskan bahwa sangat penting dalam menangani dan mengatasi persebaran berita hoax, diperlukan adanya pengembangan dan penerapan komunikasi strategis sebagai upaya yang dilakukan.

Komunikasi strategis merupakan komunikasi yang dilakukan melalui sebuah perencanaan yang teratur meliputi berbagai unsur dalam komunikasi sehingga nantinya pesan yang tersampaikan akan mudah diterima dan dipahami.

Tentunya komunikasi strategis ini tidak meliputi unsur adanya informasi atau berita palsu karena unsur komunikasi yang dimaksud meliputi dari frekuensi, formalitas, isi, serta saluran komunikasi. Penerapan komunikasi strategis ini dapat dilakukan sebagai salah satu upaya mitigasi berita hoax dalam masyarakat.

Komunikasi strategis yang diterapkan yakni dengan melakukan pengenalan terhadap khalayak sebagai sasaran penerimaan informasi yang bersangkutan serta melakukan penyusunan pesan yang akan disampaikan kepada penerima pesan.

Hal ini dilakukan agar pesan yang disampaikan ini sesuai dengan tujuan dari penyampaian pesan tersebut dan tidak menyebabkan timbulnya perbedaan yang akan dicurigai sebagai informasi atau berita hoax. Penerapan lebih lanjut terhadap komunikasi strategis ini ada pada prinsip yang dilandaskan pada penyampaian pesan sehingga tidak termasuk dalam hoaks.

Prinsip komunikasi strategis yakni meliputi adanya prinsip kejujuran, prinsip kebersihan, prinsip berkata positif, prinsip pengawasan, prinsip selektivitas dan validitas, prinsip saling mempengaruhi, prinsip keseimbangan berita dan prinsip kepribadian.

Eksistensi dari prinsip-prinsip tersebut harus disebarluaskan sebagai upaya untuk melakukan pencegahan hoax pada setiap penyebaran informasi maupun berita di kalangan masyarakat luas. Hal ini dapat dilakukan dalam upaya sosialisasi terhadap masyarakat secara kelompok untuk mulai menerapkan komunikasi strategis sehingga hoax ini tidak berkembang dan masyarakat dapat lebih cerdas dalam melakukan pemilahan terhadap informasi yang didapatkan.

Penekanan prinsip ini harus diimplementasikan oleh seluruh masyarakat dengan keterlibatan pemerintah dalam melakukan sosialisasi dan penerapan kebijakan pendukungnya, agar hoax tidak disampaikan secara berkelanjutan.

Komunikasi strategis menjadi cara efektif dan terbaik yang dilakukan dalam melaksanakan komunikasi yang terjalin dalam kehidupan sosial di tengah adanya kemajuan zaman dalam media komunikasi. Berkembangnya teknologi bukan hanya membawa pada kemudahan dalam pelaksanaan komunikasi saja, melainkan juga turut serta berkembangan informasi atau berita palsu dalam masyarakat yang sangat meresahkan.

Selain itu juga dapat menyesatkan masyarakat untuk terjerumus dalam informasi yang tidak benar. Penerapan komunikasi strategis dengan mengenal khalayak dan dapat menyusun pesan serta diikuti dengan prinsip-prinsip dalam penyampaian informasi yang baik merupakan langkah untuk mitigasi hoax dalam masyarakat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini