Jejak Keberadaan Todan, Katak Raksasa yang Terancam dari Enrekang Sulsel

Jejak Keberadaan Todan, Katak Raksasa yang Terancam dari Enrekang Sulsel
info gambar utama

Masyarakat di Desa Enrekang Sulawesi Selatan pernah dikejutkan dengan penemuan katak raksasa pada tahun 2017. Sebanyak sembilan katak dengan berat tubuh mencapai 1,5 kg itu tentu membuat heboh masyarakat.

Dimuat dari Detik, Darussalam, warga Desa Buntu Batu mengungkapkan menangkap katak raksasa itu bersama teman-temannya. Katak tersebut biasanya ditangkap oleh remaja setempat saat sedang bermain di sungai atau berkebun.

“Tidak banyak orang Duri yang suka makan Katak Todan, termasuk saya yang tidak makan begitu, biasanya yang makan Todan anak-anak muda saja yang menyantapnya setelah dibakar dan dikuliti,” paparnya.

Keistimewaan Katak Pohon Mutiara yang Ditemukan Setelah Hilang 8 Tahun

Salam mengungkapkan 9 katak tersebut yang salah satunya berukuran jumbo ditangkap secara ramai-ramai pada pekan lalu di Sungai Dante Uwa. Dari 9 ekor tersebut, hanya satu yang memiliki berat 1,5 kg.

“Setelah ditangkap, ada anak muda yang minta katanya mau dimakan, jadi kita kasih mereka,” ucap Salam.

Katak raksasa

Todan merupakan katak jumbo dari Enrekang, Sulsel. Katak ini begitu fenomenal dan seringkali dijadikan salah satu destinasi wisata. Walau saat ini katak raksasa itu sangat sulit untuk dijumpai.

Mengutip dari laman LIPI, katak ini termasuk spesies Limnonectes Grunniens. Katak tersebut biasanya ditemukan di wilayah Sulawesi, Maluku hingga Papua. Spesies katak raksasa sejatinya hidup di Afrika.

Fenomena Makan Kodok, Amankah?

Kita bisa melihat contohnya pada jenis African bullfrog yang bisa mencapai panjang 23 cm diukur dari kepala hingga bokongnya. Dari berat tubuhnya bisa mencapai 2 kilogram. Pada katak jantan malah rata-rata ukurannya lebih besar.

Hanya saja di Indonesia ada juga katak dengan ukuran seperti Grunniens yang ditemukan di Enrekang. Katak ini beratnya bisa mencapai 1,5 kg dan panjangnya sekitar 30-50 cm. Dalam sekali bertelur dapat menghasilkan hingga 1.000 butir telur per tahun.

Terancam punah

Disebutkan katak jumbo ini hidup di pinggiran-pinggiran sungai hutan primer, atau kebun-kebun warga yang berdekatan dengan sumber air. Katak ini lebih banyak beraktivitas pada malam hari.

Sering terdengar suaranya di celah bebatuan dekat sungai. Walau sekarang suara katak ini mulai menghilang karena keberadaannya yang terancam punah. Selain bertelur hanya 1.000 per tahun, tidak semuanya bisa menetas dan tumbuh dewasa.

Ternyata 4 Hewan Ini Bisa jadi Indikator Lingkungan yang Bersih

Apalagi katak ini sering diburu untuk konsumsi warga sekitar. Ditambah kerusakan habitat karena pembukaan lahan ke fungsi lain, hingga katak raksasa makin sulit ditemui. Padahal keberadaan katak sangat penting bagi lingkungan.

“Keberadaan dan populasi katak sehat di suatu wilayah itu mengindikasikan lingkungan masih baik. Katak jadi salah satu fauna cukup riskan akan perubahan lingkungan,” paparnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini