Memahami Konsep Diri untuk Membentuk Pola Asuh pada Anak

Memahami Konsep Diri untuk Membentuk Pola Asuh pada Anak
info gambar utama

Keluarga adalah salah satu satuan unit terkecil dalam kehidupan seorang individu. Lingkungan keluarga adalah sumber paling utama yang memiliki peranan sangat penting dalam pembentukan konsep diri pada anak. Sulitnya untuk berkomunikasi pada setiap remaja dapat membuat sulitnya pendekatan pada anak. Sedangkan komunikasi adalah hal terpenting dalam proses pembentukan konsep diri. Oleh karena itu konsep diri dibutuhkan untuk membentuk jati diri seseorang. Namun, apakah Kawan GNFI tahu apa itu konsep diri? Mari, kita simak penjelasannya!

Apa Itu Konsep Diri?

Konsep diri adalah identitas diri yang dimiliki individu, yang dibentuk oleh penilaian-penilaian orang lain terhadap dirinya dan penilaiannya sendiri terhadap dirinya. Definisi konsep diri juga diambil dari salah satu ahli seperti, menurut Deaux, et.al (1993) Konsep diri adalah gambaran mental yang dimiliki individu tentang dirinya sendiri, yang meliputi keyakinan dan perasaan mereka tentang diri mereka.

Konsep diri sendiri dapat dipahami sebagai pemahaman atau evaluasi diri seseorang terhadap bagaimana orang memandang dirinya. Karena semua individu mempunyai perbedaan yang dapat dievaluasi secara negatif atau positif. Perbedaan tersebutlah yang dapat dievaluasi berdasarkan pengalaman masa lalu. Landasan konsep diri dapat dibentuk sejak awal kehidupan seorang anak, dan ketika mereka diajarkan apa yang akan mempengaruhi perilaku mereka di masa depan.

Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

Brooks (2005) berpendapat bahwa konsep diri pada seseorang itu dapat digambarkan melalui dua jenis, konsep diri positif dan negatif. Penjelasan pertama kita dapat menjelaskan bahwa konsep diri yang positif adalah identitas diri yang didasarkan pada keyakinan dan perasaan yang positif tentang diri mereka sendiri. Sedangkan pengertian dari konsep diri negatif artinya tidak mampu mendatangkan kebahagiaan bagi individu.

Pada umumnya, konsep diri itu dapat dipengaruhi melalui dua faktor, yakni faktor lingkungan dan faktor pribadi. Kita akan membahas keduanya dan bagaimana kedua faktor tersebut saling mempengaruhi.

Yang pertama adalah faktor pribadi. Misalnya, ketika seorang individu memiliki kekurangan atau kecacatan fisik yang buruk dan merasa dirinya berbeda dari orang lain. Hal tersebut biasanya diasosiasikan dengan perasaan rendah diri, malu, atau perasaan bahwa dirinya tidak berharga bagi orang lain.

Lalu, berikutnya ada faktor lingkungan. Sikap pengasuhan orang tua dan pola hubungan orang tua dalam membesarkan anak dalam hubungan keluarga merupakan salah satu syarat dasar pembentukan kepribadian dan konsep diri pada anak.

Pembentukan konsep diri ini juga terdapat beberapa hambatan yang berdampak signifikan terhadap berkembangnya konsep diri. Hal itu semua tergantung pada orang itu sendiri dan lingkungan di mana dia berada. Misalnya hambatan ada yang datang dari lingkungan dan ada pula yang datang dari diri sendiri.

Konsep diri sendiri juga erat kaitannya dengan motivasi diri. Karena setiap motivasi akan memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai, maka motivasi diri merangsang dan dapat menjadi pendorong etos kerja seseorang.

Seperti yang telah disebutkan juga, komunikasi penting dalam pembentukan konsep diri anak. Bagaimana citra diri anak bisa berkembang jika komunikasi tidak berfungsi secara efektif? Komunikasi keluarga merupakan suatu proses kasih sayang, kerjasama, dan kejujuran yang menyampaikan kesan, sikap, dan pengertian orang tua kepada anaknya.

Bisakah orang tua tunggal menumbuhkan citra diri yang baik pada anak mereka?

Bisa, karena jika orang tua tunggal dapat berperan sebagai kedua orang tua seorang anak dan membentuk kepribadian anak, maka dapat dikatakan orang tua tunggal dapat membentuk citra diri dalam diri anak meskipun tanpa kehadiran orang tua lainnya.

Orang tua tunggal adalah keluarga yang tidak lengkap. Namun, jika sebuah keluarga hanya memiliki satu ayah atau ibu, maka keluarga tersebut dianggap single parent.

Orang tua tunggal dapat timbul karena adanya perceraian atau meninggalnya salah satu orang tua. Oleh karena itu, menjadi seorang single parent tentu tidak mudah. Salah satu dari mereka yang tertinggal harus berperan sebagai orang tua yang hilang dari anak-anak tersebut.

Inilah pentingnya konsep diri dalam pola pengasuhan orang tua. Mengingat pentingnya konsep diri bagi seseorang, maka perlu pula melatih diri untuk selalu bersikap positif. Untuk mencapai konsep diri yang positif, Kawan GNFI perlu mengambil langkah untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dari sisi atau sudut pandang positif. Karena itu berdasarkan persepsi orang lain terhadap orang tersebut.

Ketika seseorang merasa diterima, dihormati, dan disukai oleh orang lain, mereka akan lebih menghargai dan menerima keadaannya. Namun, ketika orang lain meremehkan atau menolak keberadaannya, mereka cenderung kurang menerima keadaannya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini