Survei Optimisme Generasi Muda Indonesia 2023: Pesimis dengan Etika Bermedia Sosial

Survei Optimisme Generasi Muda Indonesia 2023: Pesimis dengan Etika Bermedia Sosial
info gambar utama

Survei Optimisme Generasi Muda Indonesia merupakan salah satu program yang diadakan oleh GNFI (Good News From Indonesia) sejak tahun 2018. Program ini bertujuan untuk mengukur tingkat optimisme generasi muda Indonesia dalam beberapa aspek, dengan harapan dapat menjadi inspirasi untuk menghidupkan optimisme terhadap Indonesia dan menjadi rujukan dalam pengembangan kebijakan pemerintah, korupsi, dan lembaga masyarakat lainnya.

Aspek - aspek yang diamati meliputi 5 dimensi utama yaitu Pendidikan dan Kebidayaan, Kebutuhan Dasar, Ekonomi dan Kesehatan, Kehidupan sosial, serta Politik dan Hukum. Untuk di tahun ini survei ini juga dilangkapi dengan dimensi Lingkungan dan Pemilu sebagai topik yang sedang naik daun di Indonesia saat ini.

Survei dilakukan pada 10—17 Oktober 2023 dengan kriteria responden yaitu Warga negara Indonesia berusia 17- 40 tahun (Generasi Z dan Y) dan total responden sebanyak 1.289, serta sebaran wilayah tingkat nasional. Profil responden yang mengikuti survei ini yaitu 52% berjenis kelamin berempuan dan 48% berjenis kelamin laki-laki. dengan golongan generasi Z (17-24 tahun) sebanyak 42% dan generasi Y (24-40 tahun) sebanyak 58%.

Dari berbagai hasil yang tidak terduga dari survei, salah satu yang menjadi perhatian yaitu hasil dari dimensi Kehidupan sosial. Rupanya, generasi muda menunjukkan reaksi pesimis akan membaiknya etika bermedia sosial di masa depan.

Social Media
info gambar

Dilansir dari Wikipedia, media sosial adalah sebuah sarana untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara daring yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dari segala bentuk kemudahan yang diberikan oleh sosial media, sayangnya dewasa ini banyak sekali dampak negatif yang terus mengikuti.

Dari hasil Survei Optimisme terhadap Generasi Muda yang dilakukan oleh GNFI unsur "etika bermedia sosial akan semakin baik" mendapatkan skor indeks paling rendah yaitu 6,97 dengan persentase nilai pesimis 10%, netral 26%, dan optimis 64% dari total responden 1.289 orang. Bisa dirasakan, media sosial telah merasuk ke kehidupan dengan sangat jauh. Media sosial dan internet menjadi hal yang tidak terpisahkan dlam kehidupan sehari-hari kita.

Bersumber dari internetworldstat.com Indonesia menempati peringkat ke-4 dengan jumlah sebanyak 171.260.000 pengguna. Jumlah tersebut di bawah dari Amerika Serikat yang menempati peringkat 3, India menempati peringkat 2, dan Cina yang menempati peringkat 1.

Namun sayangnya, tingginya angka pengguna internet dan media sosial di Indonesia tidak diiringi dengan tumbumbuhnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki etika bermedia sosial yang baik. Sekrang ini, internet dan media sosial justru dimanfaatkan sebagai tempat penyebaran hoax, ujaran kebencian, berkomentar tidak sopan, hingga pornografi yang justru semkin hari semakin merajalela.

Dari data Microsoft pada tahun 2020, Indonesia menempati peringkat ke-29 dari 32 negara untuk kategori Indeks Keadaban Digital (Digital Civility Index/ DCI), sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara dengan peringkat terburuk di kawasan Asia Pasifik. Faktor - faktor tersebutlah yang mungkin dirasakan oleh responden bahwa mereka pesimis akan membaiknya etika bermedia sosial di masa mendatang.

Selain itu, hasil survei dari dimensi kehidupan sosial, didapatkan juga unsur tertinggi yaitu "memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang" dengan indeks 8,48 dari persentase nilai, pesimis 10%, netral 6%, dan optimis 92%. Diposisi kedua ada unsur "sikap toleransi" dengan indeks 8,10 dari persentase nilai pesimis 3%, netral 10%, dan optimis 87%. Lalu diposisi ketiga ada unsur "kebebasan berpendapat" dengan indeks 7,93 dari persentase nilai pesimis 4%, netral 13%, dan optimis 92%.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini