Sejarah Langgar Gantung, Bukti dan Saksi Bisu Penyebaran Islam di Kota Blitar

Sejarah Langgar Gantung, Bukti dan Saksi Bisu Penyebaran Islam di Kota Blitar
info gambar utama

Blitar memiliki berbagai cagar budaya, salah satunya Langgar atau biasa disebut mushola An - Nuur. Lokasinya berada di Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Masyarakat sekitar biasa menyebut Langgar Gantung, tempatnya memiliki sejarah panjang awal ketika dibentuk atau berdirinya.

Tempat beribadah tersebut diyakini memiliki sejarah awal penyebaran agama islam di wilayah Kota Blitar. Dibangun oleh Mbh Iro Dikoro yang merupakan prajurit Diponegoro saat melarikan diri ke Blitar pada peristiwa perang Jawa, disaat itulah pada tahun 1826 – 1830 Langgar Gantung dibangun.

Melalui penuturan generasi keempat Mbh Iro Dikoro, Isman Hadi menceritakan, bahwa di saat Mbh Iro Dikoro melarikan diri saat perang masih berkecamuk ke Blitar, Mbh Iro diambil sebagai mantu oleh warga Plosokerep. Setelah itu Mbh Iro diminta untuk menyebarkan agama islam di wilayah Plosokerep, selanjutnya mendirikan Langgar Gantung.

Selain menjadi tempat untuk beribadah bagi pemeluk agama Islam, Langgar Gantung juga dibuat sebagai tempat untuk merencanakan dan menyusun strategi untuk memerangi terhadap belanda pada waktu itu. Tak dapat dipungkiri bahwa Langgar Gantung menyimpan berbagai sejarah yang penting di Kota Blitar.

Penyebutan Langgar Gantung tak sesederhana orang ketahui. Disematkannya penyebutan Langgar Gantung diawali dengan tempat langgar yang terlihat menggantung dari bawah dan bangunan tidak menyentuh tanah secara langsung. Dulu, pada area bawah, yaitu pasak, terbuat dari kayu utuh yang ditancapkan ke dalam bumi. Berkembangnya zaman yang semakin maju digantikan dengan beton untuk menopang bangunan atasnya.

Bagian atas bangunan masih orisinil dengan dinding dari anyaman bambu dipecantik warna cat hijau. Bagian alas menggunakan kayu yang masih terjaga sampai saat ini kondisinya. Ruangan dalam bagian imam terbentuk ukiran jepara, tampak menarik perhatian orang yang beribadah maupun berkunjung apalagi terdapat sinar dari timur. Hanya bagian luarnya saja yang tidak orisinil, yaitu lantai keramik dan semen berundak saat mamasuki area dalam langgar.

Dibangunnya Langgar Gantung tidak serta merta hanya bentuknya saja yang unik, tetapi terdapat sejarah juga didalamnya. Pada masa sebelum dibentuknya wilayah Plosokerep, masih belum banyak bangunan-bangunan yang berdiri serta wilayah Plosokerep hanya sebatas hutan belantara. Selain itu masih banyak binatang-binatang buas yang masih berkeliaran.

Karena alasan itulah, Langgar Gantung dibangun secara menggantung agar masyarakat yang sedang beribadah di langgar tidak diserang oleh binatang buas yang berkeliaran di sekitar area tersebut.

Keberadaan Langgar Gantung berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Kota Blitar. Bangunan ini tak hanya sebagai saran beribadah, tetapi juga tempat mengaji oleh penduduk daerah Plosokerep dan sekitarnya. Sehingga sampai saat ini Langgar Gantung masih ramai digunakan oleh masyarakat sekitar maupun pengunjung dari luar.

Pada pertengahan tahun 2020, Dinas pariwisata Kota Blitar mengeluarkan penetapan bahwa Langgar Gantung sebagai cagar budaya yang ada di Kota Blitar. Isman sekaligus generasi keempat Mbh Iro Dikoro berharap pemerintah Kota Blitar bisa ikut andil untuk melestarikan tempat ini kedepannya.

Isman berpendapat bahwa Langgar Gantung membutuhkan dana yang cukup besar, karena berkeinginan untuk merenovasi semua bagian yang berganti menjadi kayu kembali. Maka dari itu, dengan penepatan oleh Pemerintah Kota Blitar, dapat ikut merealisasikannya menjadi seperti semula.

Penetapan Cagar Budaya ini menjadi kemajuan tersendiri akan kelestarian budaya di wilayah Kota Blitar. Semoga dengan ini dapat menjadi pacuan masyarakat untuk bisa melestarikan dan merawat tempat-tempat yang kaya akan sejarah di masa lalu. Yuk, Kawan berkunjung di Blitar khususnya ke Langgar Gantung!

Referensi :

  • https://www.detik.com/jatim/budaya/d-6635992/langgar-gantung-saksi-bisu-jejak-dakwah-islam-di-kota-blitar
  • https://celah.id/entertainment/kultur/2022/12/12/langgar-gantung-an-nuur-dibangun-prajurit-pangeran-diponegoro-jadi-saksi-bisu-penyebaran-islam-di-blitar/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini