Kondisi Indonesia di Tahun 2023: Meningkatnya Generasi Muda yang Optimis Akan Masa Depan!

Kondisi Indonesia di Tahun 2023:  Meningkatnya Generasi Muda yang Optimis Akan Masa Depan!
info gambar utama

Tanggal 17 Agustus memang sudah berlalu, hari di mana bangsa Indonesia merayakan kemerdekaannya. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa proses kemerdekaan bangsa Indonesia tentu tidaklah lepas dari perjuangan panjang dan peran serta generasi muda pada saat itu.

Presiden Soekarno pernah berkata, “Berikan aku 20 orang tua, niscaya akan kugemparkan satu negara. Berikan aku 10 pemuda saja, akan kugemparkan seluruh dunia.”

Sangat jelas bahwa pemuda memiliki kekuatan besar yang jika disatukan akan dapat membantu suatu negara untuk maju dan berkembang bahkan berkolaborasi dengan negara lainnya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di dunia; atau sebaliknya yaitu akan menghancurkan negaranya sendiri.

Untuk itu perlunya membangun kesadaran para pemuda atau generasi muda saat ini untuk mau bekerjasama, bekerja secara kolektif dan inklusif, dan berkontribusi dalam membangun negara Indonesia. Salah satu tindakan nyata yaitu dengan adanya Survei Optimisme Generasi Muda 2023 oleh GNFI dan Populix yang dilaksanakan pada tanggal 10-17 Oktober 2023 kepada WNI berusia 17-40 tahun sebanyak 1.289 responden.

Hasil Survei Optimisme Generasi Muda Tahun 2023

Generasi muda Indonesia memiliki Indeks Optimisme sebesar 7,77 dan masuk dalam kategori Optimis. Optimisme ini cenderung meningkat jika dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya yang sama-sama memiliki indeks sebesar 7,2. Peningkatan itu terjadi dalam semua dimensinya kecuali dimensi Politik dan Hukum.

Sedangkan dimensi yang mengalami peningkatan meliputi Pendidikan dan Kebudayaan (8,55), Kebutuhan Dasar (8,38), Ekonomi dan Kesehatan (8,31), Kehidupan Sosial (7,87), Politik dan Hukum (5,72); tambahan: Lingkungan (7,23) dan Pemilu (7).

Permasalahan utama Indonesia adalah KKN yang terjadi di beberapa sektor dari level tinggi hingga rendah. Yang kedua adalah permasalahan ekonomi, diantaranya ketidakstabilan harga pangan, rendahnya penghasilan dibandingkan laju inflasi, serta beban hutang negara yang semakin tinggi. Pada posisi ketiga ada pada permasalahan hukum yaitu penegakan hukum yang dipersepsikan tidak adil dan ada keberpihakan.

Pengertian Generasi Muda dan Solusi Untuk Bangsa Indonesia

Setelah Kawan GNFI mengetahui hasil survei tersebut, sebenarnya siapakah generasi muda itu? Pengertian generasi menurut Auguste Comte (pelopor sosiologi modern) yaitu jangka waktu kehidupan sosial manusia yang didasarkan pada dorongan keterikatan pada pokok-pokok pikiran yang asasi. Generasi muda (young generation) berarti populasi yang sedang membentuk dirinya.

Generasi Muda dalam makna kata “muda” adalah sifat atau keadaan kelompok individu itu dalam kelompok usia muda yang diwarisi cita-cita dan dibebani hak dan kewajiban, sejak dini telah diwarnai oleh kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan kegiatan sosial. Maka dalam keadaan seperti ini generasi muda dari suatu bangsa juga merupakan Young Citizen (Natal Kristiono dan Giri Harto Wiratomo, 2017).

Pada akhirnya, generasi muda sebagai bagian dari warga negara Indonesia perlu dipersiapkan dengan baik dan terencana dalam skema Pendidikan atau disebut juga proses Sosialisasi. Anik Gufron, dkk. (2018) menyebutkan ciri warga negara yang baik yaitu dapat hidup bersama sesamanya, dapat membangun masyarakat, dan menghargai nilai-nilai yang berkembang di masyarakat.

Menurut Yunisca Nurmalisa (2017), sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Dalam konteks bela negara, kepemimpinan nasional menjadi wujud strategis menentukan ketangguhan ketahanan nasional sebuah bangsa dalam upaya mencapai cita-cita nasional yaitu Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur.

Permasalahan utama bangsa ini adalah KKN yang tentu saja akan berdampak langsung dalam permasalahan ekonomi dan hukum. Ketiga aspek ini sebenarnya saling mempengaruhi dan terikat satu sama lain. Dan dalam ranah yang lebih besar dan jangka panjang tentu saja ini akan mengancam geopolitik bangsa Indonesia jika tidak diantisipasi secara terencana dan terukur.

Dalam membangun bangsa perlu ada sumber alam, dana, dan manusia. Generasi muda sebagai sumber daya manusia memiliki 3 peran yaitu sebagai agent of change, mengadakan perubahan dalam masyarakat kearah yang lebih baik dan bersifat kemanusiaan, sebagai agent of development, melancarkan pembangunan di segala bidang yang bersifat fisik maupun non fisik, dan sebagai agent of modernization, pemuda bertindak sebagai pelopor pembaruan (Natal Kristiono dan Giri Harto Wiratomo, 2017).

Pesimisnya generasi muda terkait dimensi Politik dan Hukum perlu dianalisa. Pengembangan bidang politik yang berorientasi dan berdimensi kerakyatan, akan tercapai bila rakyat bersikap tidak masa bodoh (apatis) dan punya kepedulian terhadap masa depan bangsa dan negara. Sudah menjadi tugas segenap elemen terutama pemuda untuk melakukan pendidikan politik dalam kerangka kondusif membangkitkan kesadaran politik masyarakat.

Partisipasi yang harus dikembangkan ke depan adalah partisipasi yang mampu membangkitkan swadaya masyarakat, bukan pasif dan destruktif. Untuk itu, pemuda harus menyadari pentingnya dinamika politik berdimensi pendidikan politik bagi rakyat, yakni cara dan upaya bagaimana suatu bangsa mentrasformasikan budaya politiknya dari satu generasi ke generasi selanjutnya (Nurmalisa Yunisca, 2017).

Optimisnya generasi muda pada aspek Pendidikan dan Kebudayaan dapat dilihat dari output atau capaian pendidikan pada level mahasiswa yang dicirikan memiliki pengetahuan lebih baik. Lamanya rentang pendidikan ini bukan saja memperluas spektrum pemahaman terhadap hal abstrak (teori, konsep, refleksi, dan ilmu) tapi juga meneguhkan kemelekan seputar hal konkret (praktik, aplikasi, aksi dan amal).

Perjalanan waktu akan mendorong integrase antara teori dan praktik, konsep dan aplikasi, refleksi dan aksi, serta ilmu dan amal serta meminimalisir dikotomisasi di antara keduanya. Di sinilah akan lahir mahasiswa dengan kompetensi selaku “harmonisator”. Antara dua kutub dengan karakter yang bisa menghimpun tanpa harus memilih, yang sanggup menggabungkan tanpa perlu memisahkan, dan yang mampu mendekatkan tanpa mesti menjauhkan.

Perjalanan waktu yang dilewati oleh mahasiswa dalam lini pendidikan tersebut mengkristal dalam sebuah kata; pengalaman. Dan bukankah pepatah Inggris "pengalaman adalah guru terbaik dan sumber kebijaksanaan”. Di sisi lain, akulturasi sosial budaya, terbiasa dengan perbedaan, bukan lagi hitam-putih, benar salah. Akhirnya, tertempa untuk bekerja sama dalam hal yang disepakati dan bertenggang rasa dalam hal yang diperselisihkan (Nurmalisa Yunisca, 2017).

Bangsa Indonesia Menatap Tahun 2024

Pepatah mengatakan “barang siapa menguasai generasi muda, berarti menguasai masa depan suatu bangsa”, masa depan suatu bangsa terletak ditangan generasi mudanya yang berarti terletak pada pembangunan manusianya. Kawan GNFI, kita patut bangga menutup penghujung tahun 2023 ini dengan hal menggembirakan bahwa generasi muda Indonesia masih optimis terhadap masa depan bangsanya.

Selanjutnya dibutuhkan kesadaran dan kemauan untuk berkolaborasi dari semua pihak untuk mengelola potensi besar yang ada di negara Indonesia ini ditengah gesekan dari keberagaman budaya yang tentu saja akan sangat dinamis. Ayo, Kawan GNFI, apa saja yang akan dilakukan pada tahun 2024 mendatang? Mari bergandengan tangan, berkontribusi dan terus optimis, ya!

Sumber:

  • Gufron, Anik, dkk. 2018. Ilmu Pendidikan Humanistik. Yogyakarta: UNY Press.
  • Kristiono, Natal dan Wiratomo, Giri Harto. 2017. Pendidikan Generasi Muda Dan Bela Negara (Konsep, Metode, Dan Implementasi). Malang: Universitas Negeri Malang.
  • Nurmalisa, Yunisca. 2017. Pendidikan Generasi Muda. Media Akademi. Yogyakarta.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini