Di Panggung Piala Dunia, Panahan Berkuda Indonesia Memetik Prestasi Ciamik

Di Panggung Piala Dunia, Panahan Berkuda Indonesia Memetik Prestasi Ciamik
info gambar utama

Indonesia meraih hasil ciamik dalam bidang olahraga panahan berkuda. Tak tanggung-tanggung, gelar dari Piala Dunia berhasil didapat.

Indonesia ikut serta dalam ajang Piala Dunia Panahan Berkuda bertajuk Al Ula Horseback Archery World Cup. Ajang internasional bergengsi itu diselenggarakan di Fursan Desert Polo Arena, Al Ula, Madinah, pada 16 hingga 18 Desember 2023.

Hasilnya, salah satu atlet Tanah Air yakni Muhammad Yahya Ayyash meraih peringkat ketiga dari kategori qabag. Ia menempati peringkat ketiga di bawah Yeralkhan Aikoz dari Khazakhstan yang menjadi runner-up. Sementara itu, atlet yang menjadi juara adalah Hesham Ali Altamimi dari Arab Saudi.

Selain Ayyash, Indonesia mengikutsertakan tiga atlet lain di Al-Ula Horseback Archery World Cup. Mereka adalah Hardika, Alan Pratama, dan Bagas S. Prabowo.

Atlet-atlet tersebut merupakan para pemanah berkuda binaan Perkumpulan Panahan Berkuda Indonesia (KPBI). Di Al Ula, mereka beraksi dalam tiga kategori yang dipertandingkan, yaitu Korean Serial Shot, Qabaq, dan Kassai Original System.

Selain tampil di nomor individu, atlet Indonesia juga bersaing dengan negara lain di kategori beregu. Namun, Indonesia hanya mampu menempati peringkat ketujuh, sementara peringkat satu, dua dan, tiga direbut oleh Arab Saudi, Kazakhstan, dan Iran.

Untuk diketahui, Indonesia berhak mengirim empat atlet ke Al Ula Horseback Archery World Cup setelah lolos dari babak kualifikasi di Negeri Sembilan, Malaysia pada 3-5 Oktober 2023. Di sana, Indonesia berada satu grup dengan Mongolia, Korea Selatan, China, Malaysia dan Thailand.

Performa ciamik Indonesia sebetulnya sudah terlihat sejak babak kualifikasi. Ini terbukti dari keluarnya Indonesia sebagai tim terbaik kedua. Tercatat, Indonesia hanya kalah perolehan poin dari Mongolia.

Kesatria Bengawan Solo, Pendatang Baru yang Siap Menggebrak Kancah Basket Indonesia

Pencapaian Spesial

Pencapaian Indonesia di Al Ula Horseback Archery World Cup menjadi hal spesial tersendiri bagi jagat panahan berkuda Tanah Air. KPBI bahkan menyebutnya sebagai 'Quantum Leap'.

"Pencapaian Muhammad Yahya Ayyash yang tampil sebagai juara ke-3 kategori Qabaq merupakan catatan sejarah dan lompatan jauh bagi panahan berkuda Indonesia," demikian petikan pernyataan resmi KPBI.

Tidak hanya spesial bagi Indonesia, Al Ula Horseback Archery World Cup juga istimewa bagi panahan berkuda dunia. Ini karena ajang tersebut dinilai telah membuktikan adanya standar baru yang digapai lewat aksi dengan kuda-kuda cepat dan tembakan anak panah yang akurat.

Al Ula Horseback Archery World Cup bukan satu-satunya turnamen internasional di mana Indonesia mampu berprestasi. Pada tahun 2023 ini, ada sederet ajang lain yang juga diikuti dan berbuah prestasi, salah satunya Labuan International Horseback Archery Competition di Malaysia pada 25-26 November 2023 di mana Indonesia memboyong dua medali perak dan satu perunggu.

Bukan Lagi 14 Maret 1933, Hari Jadi Persib adalah 5 Januari 1919

Referensi:

  • https://www.ihasa.id/2023/12/quantum-leap-bagi-dunia-panahan-berkuda-indonesia/
  • https://www.ihasa.id/2023/12/atlit-indonesia-meraih-peringkat-ke-3-di-ajang-al-ula-horseback-archery-world-cup-2023/



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini