Telur Asin Brebes dan Kaitannya dengan Tradisi Tionghoa

Telur Asin Brebes dan Kaitannya dengan Tradisi Tionghoa
info gambar utama

Brebes merupakan daerah yang berada di Jawa Tengah, Indonesia. Brebes juga terkenal akan penghasil telur asin yang banyak dikenal oleh berbagai kalangan. Tak heran setiap tahun, produksi dari telur asin terus meningkat. Sehingga dengan peningkatan ini menjadikan perekonomian Brebes semakin baik dari tahun sebelumnya.

Dari data yang telah dirilis oleh Dinas Peternakan Kabupaten Brebes pada tahun 2017, sebanyak 1,778 peternak itik terdata di Kabupaten Brebes. Berbeda jauh pada tahun 2010 hanya sebatas 650 peternak itik di Kabupaten Brebes. Dari peternak inilah munculnya Telur Asin Brebes yang sangat dicintai oleh masyarakat, karena kelezatannya.

Telur asin dinilai memiliki nilai akulturasi bagi masyarakat brebes, telur yang sudah ada sejak jaman tahun 1950an ini telah disukai dari berbagai strata sosial, di mana telah dikomersilkan pertama kali oleh peternak tionghoa.

Tantangan Demografi Dorong Singapura Naikkan Pajak Penjualan menjadi 9% Mulai Tahun Baru

Sejarah peternak tionghoa pelopor telur asin di Brebes, sangat menarik untuk dibahas. Simak artikel di bawah!

Telur Asin Ada Sejak Abad Ke—19

Secara sejarah yang ada dahulu, proses telur asin pada tahap komersial terjadi pada tahun 1950 an akhir. Saat itu terjadi kondisi ekonomi ketika masa transisi adanya dekolonisasi. Waktu itu, usaha telur asin dirintis oleh peranakan warga tionghoa yang bertempat tinggal di Brebes. Meskipun begitu, menurut syahbandar Pelabuhan Tegal, Telur Asin telah menjadi komoditas sejak abad ke – 18.

Pada waktu itu, komoditas telur asin telah di bawa dari Pelabuhan Tegal menuju ke Batavia. Jarak antara keduanya tidak terlalu jauh. Selain itu, terdapat komoditas lain yang dibawa antara lain, gula, beras, dan kayu jati.

Beberapa generasi perintis usaha telur asin berasal dari Kabupaten Brebes adalah Lina Pandi dan Tjoa. Saat itu kedua generasi pengusaha ini khususnya Tjoa sebagai yang memulai penjualan telur asin dari beberapa keluarga peranakan Tionghoa lainnya.

Mengawali Tahun Baru dengan Harapan: Pemimpin PBB Dorong Persatuan Global

Tradisi Turun – Temuran Tionghoa

Awal mula kemunculan telur asin tak luput dari tradisi Tionghoa yang mereka lakukan. Waktu itu telur asin sebagai pelengkap sesaji saat tiba waktu sembahyang kepada Dewa Bumi.

Kala itu juga, beberapa keluarga Tionghoa saat bepergian jauh selalu mengawetkan makanan yang ada. Tradisi yang mereka lakukan adalah pengawetan asinan. Salah satunya adalah Telur Asin yang menjadi komoditas unggulan Brebes.

Inilah awal mula telur asin sebagai komoditas unggulan dari daerah Brebes. Sangkut pautnya sejarah di masa lalu dan tradisi dari Tionghoa. Menjadikan warisan budaya tak benda dari Indonesia.

Ciri Khas Telur Asin dari Brebes

Ciri khas paling meonjol dari telur asin Brebes adalah warna cangkang yang biru kehijauan. Berasal dari cangkang telur bebek pelari. Kala itu agar telur tidak mudah busuk dan terbuang, maka telur tersebut diawetkan agar bisa tahan lama.

Meskipun sudah diawetkan bau amis di telur bebek pelari tetap tercium, agar tidak menggangu dan nikmat dikonsumi. Pengusaha telur mencari ide untuk menghilangkan bau tersebut. Maka terbesitlah ide dengan menggunakan garam agar bau tidak muncul, tidak cepat busuk, dan dapat tesimpan lebih lama dari sebelumnya.

Sebelumnya, pengusaha telur – telur hanya memproduksi secara terbatas. Namun, seiring waktu berjalan serta banyak permintaan dari luar akan telur asin meningkat, banyak pengusaha memperkerjakan warga Brebes. Di kemudian waktu, banyak pekerja yang keluar untuk mendirikan tempat produksi telur sendiri sehingga sampai sekarang pengrajin telur asin di Brebes semakin banyak dan menjadi komoditas unggulan.

Strategi Konservasi Badak Jawa: Penebangan Pohon dan Pembiakan dalam Penangkaran


Referensi:

https://www.merdeka.com/jateng/sejarah-telur-asin-khas-brebes-berawal-dari-tradisi-tionghoa.html

https://thewbifoundation.com/dua-fakta-menarik-telur-asin-khas-brebes/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini