Kenduri Laut, Wujud Syukur Masyarakat Pesisir di Tapanuli Tengah

Kenduri Laut, Wujud Syukur Masyarakat Pesisir di Tapanuli Tengah
info gambar utama

Mengacu pada data yang dikonfirmasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, sekitar 62% luas wilayah Indonesia adalah laut dan perairan, atau mencapai 6,32 juta km2. Mengetahui fakta tersebut, tidak heran jika Indonesia mempunyai kekayaan laut yang sangat melimpah. Hal itu juga berkat daerah-daerah di Indonesia yang menonjol pada sektor perikanan.

Nah, Sumatra Utara termasuk daerah yang memiliki kontribusi dalam hal itu. Berdasarkan data yang diambil dari website resmi North Sumatra Invest, luas wilayah laut Sumatra Utara mencapai 110.000 km2, dengan panjang pantai sekitar 1.300 km. Kemudian beralih pada daerah yang menyumbang hasil laut terbesar di Sumatra Utara, yaitu Tapanuli Tengah.

Berlandaskan pada data yang dilihat dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai produksi perikanan tangkap di laut Tapanuli Tengah tahun 2021 yang meliputi ikan cakalang, tongkol, tuna, udang, dan lainnya hampir mencapai 2 miliar.

Mengetahui potensi laut yang ada di Tapanuli Tengah, masyarakat di sana tidak ambil diam. Sebagai bentuk rasa syukur, diadakanlah sebuah tradisi tahunan berupa “Kenduri Laut”. Tradisi ini merupakan warisan budaya masyarakat Tapanuli Tengah di wilayah pesisir.

Sebanarnya, Tapanuli Tengah bukanlah satu-satunya daerah yang meneruskan Tradisi Kenduri Laut. Namun, yang pasti, setiap daerah punya cara tersendiri dalam pelaksanaannya. Hm, kira-kira apa bedanya, ya?

Naniura: Sashimi Orang Batak yang Menjadi Jamuan Spesial Para Raja!

Tentang Tradisi Kenduri Laut di Tapanuli Tengah

Sebagai wilayah yang terletak di pesisir pantai barat Sumatra Utara, membuat sebagian besar masyarakat Tapanuli Tengah menggantukan hidupnya dari hasil laut, sehingga profesi kebanyakan pun adalah nelayan. Itulah alasan mengapa diadakannya Kenduri Laut ini.

Kenduri laut bisa dibilang bukan acara sederhana. Sebab pelaksanaannya dibagi menjadi dua prosesi, yaitu prosesi ritual dan prosesi perayaan.

Prosesi Ritual

Waktu pelaksanaan prosesi ritual adalah malam hari, bertempatkan di pantai. Diikuti oleh perwakilan dari beberapa kecamatan di Tapanuli Tengah. Menariknya, setiap perwakilan diwajibkan membawa beberapa persembahan berupa hasil bumi seperti padi, pisang, jengkol, atau yang lainnya, serta ternak piaraan. Kemudian bawaan tersebut akan dipamerkan secara bergantian di atas panggung. Prosesi inilah yang menjadi inti dalam Tradisi Kenduri Laut dan dianggap sakral.

Perempuan Kian Miliki Peran Penting dalam Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Prosesi Perayaan

Keesokan harinya, giliran prosesi perayaan untuk dimeriahkan. Waktunya sendiri dilakukan pada siang hari. Kalau di prosesi ritual bersifat sakral, maka prosesi perayaan adalah hiburan. Pada prosesi inilah masyarakat akan disuguhkan dengan berbagai macam perlombaan berupa lomba perahu naga, layang-layang, dan lain-lain. Selanjutnya, ada juga pentas seni yang melibatkan pertunjukan tari-tari tradisional, dan beragam pertunjukan kesenian lain. Khusus di prosesi ini, momen menyenangkan tidak hanya bisa dinikmati oleh masyarakat lokal saja, tapi juga masyarakat luar daerah atau pun wisatawan.

Makna Tradisi Kenduri Laut

Selain sebagai cara untuk mengungkapkan rasa syukur, Tradisi Kenduri Laut bertujuan sebagai pengharapan agar hasil laut di masa yang akan datang semakin baik dan melimpah. Masyarakat juga percaya, diadakannya Kenduri Laut sebagai bentuk pengharapan keselamatan para nelayan. Cara itu juga dianggap menjadi upaya untuk bersahabat dengan alam, agar tidak ada manusia sebagai tumbal.

Masyarakat Tapanuli Tengah telah memaknai Kenduri Laut sebagai hubungan mutualisme antara alam dan manusia. Balasan karena alam selalu menyediakan kebutuhan hidup manusia. Oleh karena itu, manusia harus menjaga alam dan melestarikannya agar alam pun akan memelihara manusia sampai anak cucunya kelak.

Kenduri Laut adalah tradisi yang sarat akan makna dan memiliki nilai-nilai filosofis. Jadi, tidak ada salahnya bagi masyarakat untuk terus melestarikan kebiasaan yang bermanfaat.

Merawat Serak Gulo, Tradisi Tebar Gula Masyarakat Keturunan India di Padang

Referensi:

  • https://sahabatbahari.com/kenduri-laut-tradisi-unik-dari-tapanuli-tengah/
  • https://www.cintaindonesia.web.id/2018/08/tradisi-kenduri-laut-di-tapanuli-tengah.html

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini