Peringkat 10 di Dunia, Ekspor Manufaktur RI Tembus Rp2.920 Triliun pada 2023

Peringkat 10 di Dunia, Ekspor Manufaktur RI Tembus Rp2.920 Triliun pada 2023
info gambar utama

Safeguard Global pada 16 September 2023 menempatkan Indonesia sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara dalam 10 besar penyumbang produk manufaktur dunia. Laporan itu menyebut, Indonesia berkontribusi 1,4 persen dan siap bersaing dengan India atau Cina.

Publikasi tersebut berbanding lurus dengan pencapaian Indonesia pada 2023. Nilai ekspor manufaktur Tanah Air mencapai 186,98 miliar dolar AS atau setara Rp2.920 triliun. Sektor ini menyumbang 72,24 persen dari total pendapatan ekspor nasional, yakni 258,82 miliar dolar AS.

Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, manufaktur tetap agresif memperluas pasar ekspornya, meski kondisi dunia sedang tidak sabil.

“Ini menandakan bahwa produk manufaktur kita telah berdaya saing, sehingga diakui dunia,” ujarnya di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Industri Manufaktur Kian Moncer, Ini Strategi Pemerintah untuk Tahun 2024

Realisasi ekspor industri manufaktur sepanjang 2023 melampaui target 186,40 miliar dolar AS. Tahun ini, Agus mematok target lebih besar. Dia optimis 193,4 miliar dolar AS bisa tercapai hingga akhir 2024.

Deretan sektor penyumbang paling besar dalam capaian ekspor manufaktur tahun lalu terdiri dari: logam dasar, makanan, bahan kimia dan barang dari bahan kimia, kendaraan bermotor, trailer dan semitrailer, komputer, barang elektronik, optik, serta industri kertas dan barang dari kertas.

Agus menganggap tren positif ini mengukuhkan industri manufaktur sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Untuk itu, pemerintah akan memberikan perhatian lebih untuk membangkitkan kembali performa industri manufaktur.

“Kinerja ekspor yang melaju ini tentunya berperan besar terhadap pembentukan neraca perdagangan industri manufaktur menjadi surplus 17,39 miliar dolar AS. Ini artinya, melanjutkan capaian surplus pada 2022 lalu,” kata dia, menambahkan.

Indonesia Masuk 10 Besar Negara Manufaktur di Dunia

Sepanjang Januari—Desember 2023, pangsa pasar ekspor industri manufaktur Indonesia masih terkonsentrasi di negara Tiongkok dengan share 23,60 persen, disusul Amerika Serikat 12,25 persen, dan India 6,33 persen.

Tahun ini, aktivitas ekonomi global diprediksi Agus masih menghadapi risiko dan ketidakpastian. Hal itu tercermin dalam proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dikeluarkan sejumlah lembaga internasional dan diikuti moderasi harga komoditas. Situasi ini bakal menimbulkan pengaruh terhadap aktivitas perdagangan Indonesia pada Tahun Naga Kayu.

“Oleh karena itu, pemerintah akan terus memantau dampak dari kondisi global terhadap ekspor nasional, serta menyiapkan langkah-langkah yang antisipatif melalui keberlanjutan kebijakan strategis,” pungkas Agus.

Ungguli AS-China, PMI Manufaktur Indonesia Tertinggi dalam 1,5 Tahun Terakhir

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini