Perjalanan Dua Merk Tas Lokal Berinovasi dengan Bahan Sisa Produksi

Perjalanan Dua Merk Tas Lokal Berinovasi dengan Bahan Sisa Produksi
info gambar utama

Isu ramah lingkungan menjadi topik yang sering dibahas di industri fesyen global belakangan ini. Di Indonesia sendiri, pengolahan bahan sisa produksi khususnya limbah kain sudah dilakukan sejak lama terutama pada industri rumahan yang mempekerjakan ibu rumah tangga.

Tujuan dari pengolahan bahan sisa produksi menjadi produk dengan nilai jual tinggi adalah untuk mengurangi penumpukan limbah kain yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Limbah kain merupakan salah satu jenis anorganik yang sulit diolah karena tidak dapat terurai dan tidak dapat di kompos. Apabila dibakar, akan menimbulkan asap dan gas beracun yang berbahaya bagi lingkungan dan sekitar.

Melihat permasalahan tersebut, perlu adanya penanganan untuk meminimalisir adanya pencemaran lingkungan akibat limbah kain perca dengan memanfaatkannya menjadi produk yang memiliki nilai jual dan nilai estetika.

Saat ini, industri tekstil lokal sedang sangat berkembang. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah merek lokal yang bermunculan mulai dari skala kecil hingga menengah. Salah satu yang menarik perhatian adalah bisnis tas lokal yang mengusung visi untuk memanfaatkan limbah produksi menjadi tas dengan desain yang up-to-date dan kualitas craftsmanship yang tinggi. Sehingga diminati pasar yang lebih luas, khususnya pecinta fesyen.

7 Burung Endemik Pulau Papua yang Unik dan Eksotik

Dua merek tas lokal yang memulai perjalanan dengan visi ini adalah Limited Studio dan Studio of Lati. Keduanya memiliki keunikan tersendiri dalam segi desain dan identitas merek.

Limited Studio terbentuk dari keinginan sang pendiri yaitu Jeffry, untuk memulai bisnis tapi dengan modal yang terbatas, maka dari situlah nama merek Limited Studio terbentuk. Limited Studio sukses meluncurkan tas tipe puff bag hingga saat ini terus berkreasi dengan desain terbaru mengikuti tren fesyen yang bermunculan.

Salah satu yang terbaru adalah cloud bag yang punya desain unisex sehingga tetap diminati kedua gender. Dalam proses produksi sendiri, Jeffry mengungkapkan ada hambatan dari segi tenaga kerja yang berbasis upah harian sehingga masih belum bisa memproduksi secara konsisten terutama dari segi jam kerja.

Perjalanan membawa visi baik ini masih panjang dan untuk terus berkembang banyak impian yang ingin dicapai, terutama dalam waktu dekat.

“Harapan ke depannya untuk pemerintah bisa mengadakan bazaar yang punya target khusus untuk pasar anak muda sesuai dengan sebagian besar konsumen kita. Dan berharap bisa ikut meramaikan bazaar di luar negeri untuk mengenalkan produk Limited Studio,” ujar Jeffry.

Usul Indonesia untuk Standar Bawang dan Pala Diterima Secara Internasional

Studio of Lati melalui laman media sosial Instagram mereka menyuarakan visi besar menciptakan karya fesyen yang eco-friendly karena diolah dari material sisa produksi. Namun, mereka memiliki keunikan tersendiri di setiap produk yang diciptakan.

Setiap material yang akan digunakan untuk pembuatan tas dipilih secara spesifik dengan jumlah terbatas sehingga menjadikan hasil karya yang berbeda di setiap karyanya, atau mereka menyebutnya one-of-a-kind treasures. Proses produksinya sendiri menerapkan praktik produksi secara etis dan layak dengan meminimalisir penumpukan limbah tekstil.

Mereka juga memberdayakan tenaga kerja lokal dengan upah yang layak sehingga menghasilkan dampak positif pada lingkungan sekitar. Produk terbaru Studio of Lati bernama Jill Denim memanfaatkan limbah tekstil denim yang merupakan salah satu material yang menyebabkan pencemaran lingkungan karena sistem produksinya yang melibatkan banyak bahan kimia.

Limbah kain denim yang dihasilkan dari beberapa industri tekstil berjumlah sekitar 40 ton per tahun belum termanfaatkan secara optimal.

Produk ini menggunakan lebih dari 500 gram limbah denim yang dirajut tangan oleh pengrajin lokal yang mendedikasikan 2—3 jam waktunya dalam proses menghasilkan karya yang unik dan penuh kreatifitas serta ramah lingkungan.

Perbedaan detil di setiap tas yang dihasilkan menjadikan masing-masing produk eksklusif dan berbeda satu sama lain. Perbedaan detail ini malah menjadi daya tarik saat dipakai dan dipadankan dengan gaya berpakaian kita sehari-hari.

Sebagai nilai tambah, desain Jill Denim yang stand-out berhasil mencuri atensi siapapun yang melihatnya. Di balik itu semua, perjalanan Studio of Lati menceritakan kisah kepedulian lingkungan ini masih panjang dan support dari pecinta fesyen di Indonesia akan sangat berarti bagi mereka.

Insyafnya Para Pemburu untuk Pelestarian Burung Endemik Langka dari Maluku

Referensi:

https://www.instagram.com/wear_.limited/

https://www.instagram.com/studiooflati/

https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ajpm/article/view/9606

https://ejournal.kemenperin.go.id/jiat/article/view/6434

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CF
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini