7 Burung Endemik Pulau Papua yang Unik dan Eksotik

7 Burung Endemik Pulau Papua yang Unik dan Eksotik
info gambar utama

Apa yang Kawan pikirkan ketika mendengar kata Papua? Pasti terbersit di kepala Kawan tentang keindahan alam yang luar biasa, bukan? Papua merupakan provinsi di Indonesia yang terletak paling timur. Daerah ini adalah pulau terluas kedua di dunia, dibatasi langsung oleh dua samudera dan dua negara.

Selain keindahan alam, Papua juga kaya akan keanekaragaman fauna. Pulau Papua dihuni lebih dari enam ratusan jenis burung, rata-rata mereka memiliki bentuk fisik yang cantik dan indah. Kecantikan burung dari Papua memang sudah tersohor ke seluruh dunia. Mereka biasanya diam dan menetap di suatu kawasan seperti, pegunungan, hutan, dan pantai.

Kawan harus tahu burung-burung endemik apa saja yang hidup di tanah Papua. Simak ulusan berikut, ya.

Keunikan Paruh 10 Burung yang Menakjubkan di Dunia: Dari Rangkong Badak hingga Flamingo

Burung Cenderawasih

Siapa yang tidak tahu dengan burung Cendrawasih? Begitu indahnya burung tersebut sehingga menjadi simbol Provinsi Papua dan dijuluki sebagai burung surga. Burung Cendrawasih adalah anggota keluarga Paradisaeidae, burung ini memiliki banyak variasi dalam 14 genus dan terdiri dari 43 spesies.

Cendrawasih Kuning Besar atau Paradisaea apoda merupakan varian cendrawasih yang paling populer. Ciri-ciri burung ini meliputi kecerahan dan daya tarik warna bulunya, seperti kuning, hijau, merah, dan biru. Cendrawasih biasanya dinamai sesuai dengan warna dominanya seperti Cendrawasih Kuning Kecil, Cendrawasih Kuning Besar, dan Cendrawasih Merah.

Burung ini hanya dapat ditemukan di Indonesia bagian timur seperti pulau-pulau di Selat Torres dan Papua. Habitat asli burung ini adalah hutan lebat yang berada di dataran rendah.

Burung Nuri Sayap Hitam

Burung Nuri Sayap Hitam, yang juga dikenal sebagai Nuri Merah Biak adalah jenis burung nuri yang memiliki ukuran tubuh sedang sekitar 30 cm dan berasal dari famili Psittacidae. Ini adalah burung dengan bulu berwarna merah terang dan ada bercak ungu di sekitar telinganya. Warna paruhnya adalah kekuningan yang berwarna merah, sementara punggungnya berwarna hitam. Selain itu, ia memiliki iris mata yang indah dengan warna merah.

Burung ini umumnya menaruh telur dan mengasuh anak-anaknya di dalam lubang pohon, terutama di pohon kelapa. Pada umumnya, burung ini mengkonsumsi buah-buahan dan biji-bijian sebagai makanan utamanya. Burung ini hanya ada di habitat aslinya di hutan pesisir Pulau Biak. Karena kerusakan habitat hutan dan aktivitas penangkapan liar yang terus berlanjut, burung ini kini diklasifikasikan sebagai burung langka yang terancam oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Burung Namdur

Burung Namdur, yang terdiri dari 20 spesies, adalah jenis burung yang hanya dapat ditemukan di Australia dan Papua. Burung ini dikenal dengan julukan bowerbird. Chlamydera nuchalis atau burung namdur terbesar merupakan salah satu spesies dari keluarga bowerbird. Burung dengan panjang sekitar 40 cm ini memiliki varian makanan yaitu nektar, sayuran, buah, bunga, dan serangga.

Sarang dari burung ini disebut bower. Bower ini umunya berupa ranting yang didekorasi semenarik dan semewah mungkin untuk menarik perhatian burung betina. Umumnya bentuk bower bervariasi antar spesies.

Kaleidoskop 2023: Jalan Panjang RI Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim

Burung Kasuari Gelambir Ganda

Satwa khas Papua bernama Casuarius casuarius, dikenal juga dengan sebutan burung Kasuari Glambir Ganda, adalah salah satu satwa yang bisa ditemukan di hutan Papua. Selain terdapat di Papua, burung ini juga bisa dijumpai di Pulau Seram, Maluku, dan bagian timur laut Australia. Burung Kasuari ini memiliki morfologi yang unik dan indah, kulit wajah dan kepala berwarna biru hingga ungu yang mencampur merah atau kadang-kadang kuning.

Mahkotanya tinggi dan tebal membentuk kurva, lehernya bergelambir ganda yang berwarna merah dan berbulu hitam. Rambutnya tumbuh berwarna cokelat muda dengan pola garis cokelat tua yang terlihat sepanjang tubuhnya. Burung kasuari memiliki kaki yang tangguh dan kokoh, dengan persendian yang kuat dan dilengkapi dengan tiga jari depan yang beruas.

Selain itu, burung ini juga memiliki kuku yang tajam. Burung ini memiliki tinggi sekitar 1,2 hingga 1,5 meter dan sayapnya tidak berkembang dengan baik serta sangat kecil, sehingga dengan kondisi ini, burung tersebut tidak bisa terbang.

Burung Maleo Waigeo

Burung Maleo Waigeo merupakan burung yang hanya ditemukan di Pulau Waigeo, Papua Barat. Burung ini merupakan salah satu jenis burung yang bernama Buurng yang hidup di Indonesia dan termasuk dalam famili Megapodiidae. Jumlah burung endemik Indonesia yang langka ini terancam punah dan termasuk dalam spesies burung terlangka di Indonesia.

Burung Maleo ini berukuran besar dengan tubuh sepanjang 43 cm, burung ini dicirikan oleh bulu berwarna cokelat muda yang dominan dengan campuran abu-abu di bagian punggung dan warna cokelatan di bagian dada.

Burung Maleo jantan memiliki ciri khas jengger kecil berwarna merah dan tiga gelambir yang menggantung dilehernya. Burung ini tidak mengerami telurnya tetapi menguburnya dalam sarang yang terbuat dari kumpulan serasah daun ranting dan sampah hutan lainnya.

Burung Cekakak Pita Bidadari

Dari namanya saja Kawan pasti sudah tahu bahwa burung ini sangat cantik dengan warna pada bulunya. Burung ini memiliki nama ilmiah Tanysiptera nympha, dengan ukuran tubuhnya tidak terlalu besar maupun kecil, yaitu sekitar 32 cm. Mayoritas burung Cekakak Pita Bidadari memiliki mahkota berwarna biru, bulu mata yang cenderung gelap hitam, dan bagian bawah tubuh yang berwarna merah muda terang.

Bagian bawah tubuhnya memiliki warna yang tampak lebih seperti merah muda dengan bulu yang pendek di sepanjang bagian ekor tengah dan ujungnya berwarna putih. Ciri khas suara burung Pita Bidadari yang unik berbeda dengan suara cekakak lainnya.

Penyebarannya di Indonesia meliputi wilayah barat sampai utara Papua. Tempat hidupnya di alam liar berupa hutan yang berada di area perbukitan dan juga hutan mangrove.

Mengurai Dampak Kesehatan Akibat Open Defecation, Ancaman Stunting pada Anak

Burung Mambruk

Burung ini termasuk dalam famili Columbidae dan memiliki nama ilmiah Goura victoria. Mambruk Victoria adalah jenis merpati terbesar dibandingkan dengan spesies merpati lainnya. Burung ini memiliki tubuh yang besar dengan panjang mencapai 74 cm dan bulunya berwarna biru keabu-abuan. Jambul yang memiliki bentuk menyerupai kipas dan memiliki ujung yang berwarna putih.

Dada pada burung ini berwarna merah keunguan yang terlihat menarik. Paruhnya berwarna abu-abu, sementara kakinya memiliki warna merah yang sedikit pudar. Terdapat garis tebal berwarna abu-abu pada sayap dan ujung ekornya.

Populasi burung ini banyak tersebar di hutan dataran rendah, hutan sagu dan hutan rawa, di sisi utara Pulau Papua.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

S
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini