Mengurai Dampak Kesehatan Akibat Open Defecation, Ancaman Stunting pada Anak

Mengurai Dampak Kesehatan Akibat Open Defecation, Ancaman Stunting pada Anak
info gambar utama

Open Defecation (OD), atau buang air besar sembarangan, terus menjadi masalah serius di banyak negara, terutama di wilayah dengan akses sanitasi yang terbatas. Praktik ini tidak hanya menimbulkan dampak lingkungan, tetapi juga memberikan ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat.

OD menjadi penyebab utama penyebaran penyakit menular seperti kolera, diare, dan infeksi saluran pernapasan. Tinja manusia yang terkontaminasi dapat mencemari air minum dan sumber air bersih, meningkatkan risiko kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Masalah seperti OD ini biasa terjadi di kawasan yang padat penduduk, seperti Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Meskipun letaknya di tengah kota, tidak menutup kemungkinan hal tersebut terjadi. Faktanya sebagian besar kelurahan di Kota Bandung masih banyak yang melakukan praktik buang air besar sembarangan atau OD ini.

Dari Pandawara Group Hingga Giri Marhara, Pegiat Lingkungan Turut Mewarnai Media Sosial

Berdasarkan penuturan dari Paridin selaku Lurah, Kelurahan Pajajaran memiliki 5.515 Kepala Keluarga (KK) dari 10 RW, dengan luas wilayah kurang lebih 10 KM². Hal ini menunjukkan bahwa lahan yang kurang memadai juga bisa menjadi penyebab semakin tingginya OD. Selain lahan, OD juga disebabkan karena faktor ekonomi warga dan lingkungan.

Akibat limbah rumah tangga dibuang sembarangan, yang menyebabkan pencemaran air, pencemaran sumur, hingga mencemari makanan, dapat memberikan dampak serius terhadap kesehatan masyarakat. Meskipun lingkungan sekitarnya telah diperbaiki, praktik buang air besar sembarangan (OD) masih menjadi masalah yang merugikan, terutama di rumah tangga yang memiliki bayi atau balita. Contohnya, penggunaan popok yang dibuang ke tempat sampah tanpa penutup atau pelindung plastik merupakan bentuk OD yang tersembunyi.

Meskipun sampahnya tidak langsung berakhir di sungai, tetapi kontaminasi masih dapat terjadi melalui lalat atau kontak langsung dengan air tersebut. Pada bayi atau balita, hal tersebut akan memicu terjadinya stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak.

Berdasarkan Laporan Hasil Aksi Perubahan Optimalisasi Penanggulangan Stunting di Kelurahan Pajajaran Kecamatan Cicendo Kota Bandung tahun 2023, tercatat sebanyak 160 anak terdampak stunting. Data tersebut menunjukkan persentase yang tinggi dibandingkan dengan wilayah lain di Cicendo. Ini menjadi bukti bahwa OD sangat berdampak bagi kesehatan.

Kisah Bunga Dandelion, Berasal dari Eropa Memberi Beragam Manfaat ke Manusia

Destia Nur Sya’adah, bagian Kesejahteraan Lingkungan Puskesmas Cicendo, menjelaskan bahwa keterkaitan antara OD dan stunting menjadi jelas ketika adanya kontaminasi melalui lalat atau air yang tercemar. Lalat yang terpapar kotoran di tempat pembuangan limbah dapat berpindah ke makanan atau minuman.

Proses ini memicu risiko masuknya bakteri dan virus berbahaya ke dalam tubuh anak, merusak sistem pencernaan, lambung, dan usus. Meskipun anak mungkin menerima asupan gizi yang seimbang, lingkungan yang tercemar dapat menghambat penyerapan zat-zat tersebut, mengakibatkan pertumbuhan yang tidak optimal.

Begitu pula dengan pencemaran air sumur atau bor di sekitar rumah. Lingkungan yang tidak higienis dapat menyebabkan adanya bakteri seperti E. coli dan coliform, yang dapat menyebabkan stunting, diare, atau masalah kulit. Meskipun upaya dilakukan untuk menjaga kebersihan makanan dan air, risiko kontaminasi tetap ada, terutama jika rumah berada di sekitaran sungai yang mungkin memiliki rembesan atau pencemaran yang tidak terlihat.

Oleh karena itu, walau anak mungkin menerima gizi yang cukup, kondisi lingkungan yang tidak sehat masih dapat menjadi faktor penyebab stunting dan masalah kesehatan lainnya.

Untuk mengatasi dampak kesehatan akibat OD khususnya terkait stunting, pihak Puskesmas setempat tentu saja melakukan sejumlah upaya pencegahan.

Destia Nur Sya’adah, Bagian Kesejahteraan Lingkungan Puskesmas Cicendo, mengatakan “Kalo makanan sehat sih kita tahun ini gak ada, jadi hanya ada pembagian taburia. Taburia itu ada vitamin, jadi di dalamnya jadi ditabur. Vitamin disitu ada berapa ya, 12 vitamin 1 mineral kalo gak salah ya, orang gizi yang lebih tau. Cuman itu emang Lumayan ampuh untuk menaikan berat badan.”

Selain upaya pencegahan, Puskesmas juga memiliki tindakan khusus ketika menemui gejala stunting di masyarakat.

“Terus kita juga kan ada rujukan dari balita bermasalah ke puskesmas gitu. Jadi misalnya berat badan itu kurang atau pendek, sangat pendek misalnya. Nah itu setiap kita, kita temukan di posyandu kita rujuk ke Puskesmas konseling sama ahli gizi. Terus Selain itu Ada kunjungan rumah juga,” ujar Destia.

Peserta LHDP GNFI Jalankan Program Literasi Sadar Kebencanaan

Pemberantasan OD bukanlah semata-mata tanggung jawab pemerintah, melainkan suatu tugas bersama yang melibatkan seluruh masyarakat dan dinas terkait. Dalam menanggulangi masalah ini, penting untuk menyadari bahwa perubahan perilaku dan peningkatan kesadaran sanitasi adalah kunci utama. Masyarakat perlu memahami dampak terhadap kesehatan yang dapat timbul dari praktik OD, serta mengenali peran mereka dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Kerja sama erat antara pemerintah, lembaga sosial, dan individu dapat menciptakan sinergi yang diperlukan untuk membangun fasilitas sanitasi yang layak, menyediakan edukasi sanitasi yang efektif, dan menjalankan program-program preventif.

Hanya melalui keterlibatan semua pihak, kita dapat bergerak maju menuju masyarakat yang bebas dari praktik OD, mendukung kesehatan publik, dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BW
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini