Mengenal Sengkuni, Ciri-Ciri dan Kisah Akhir Hidupnya

Mengenal Sengkuni, Ciri-Ciri dan Kisah Akhir Hidupnya
info gambar utama

Sengkuni telah menjadi salah satu tokoh wayang yang sangat terkenal di kalangan masyarakat dan dalam wiracarita Mahabharata. Selama ini, banyak yang mengaitkan sosok Sengkuni dengan sejumlah politikus atau tokoh penting karena karakternya yang serupa. Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Sengkuni?

Siapa itu Sengkuni dan Bagaimana Ciri-cirinya?

Sengkuni adalah seorang Patih Kerajaan Astina pada masa Kurawa berkuasa. Dari silsilah kerajaan, Sengkuni merupakan saudara kandung dari Permaisuri Gandari, istri Prabu Destarastra sekaligus ibu dari pada Kurawa.

Dia kerap digambarkan sebagai tokoh jahat yang suka mengadu domba dan menggunakan segala cara untuk mencapai tujuannya

Dalam dunia pewayangan, Sengkuni digambarkan sebagai sosok yang sangat licik dan pandai bicara. Filosofinya terletak pada keahliannya dalam menggunakan kata-kata. Kebolehannya dalam berbicara membuat siapapun yang berinteraksi dengannya selalu terpesona oleh kata-katanya yang manis. Seringkali, dia mengeluarkan banyak kebohongan dari mulutnya.

Kisah kejahatan politik Sengkuni dimulai ketika kakaknya, Dewi Gandari, meminta bantuannya untuk membuat anaknya, Duryudana, menjadi raja Astina. Sengkuni terlibat dalam kejahatan politik dan adu domba untuk merebut kekuasaan dari Pandu Dewanata, yang pada akhirnya berujung pada kematian keduanya.

Setelah Pandu meninggal, Sengkuni terus melancarkan aksi politiknya, mempengaruhi Destarata untuk menyerahkan kekuasaan kepada Duryudana. Namun, niat Sengkuni tidak berhenti sampai di situ. Ia terus melakukan tindakan jahatnya untuk melenyapkan para Pandawa agar keponakannya bisa berkuasa selamanya di Astina.

Mengenai masa lalu Sangkuni, dalam Mahabharata dijelaskan bahwa ia dan keluarganya pernah mengalami penderitaan yang luar biasa. Mereka dipenjarakan oleh Destarata dan hanya diberikan sebutir nasi untuk makan setiap harinya. Untuk bertahan hidup, Sengkuni terpaksa memakan orangtua dan saudaranya sendiri. Penderitaan ini menjadi salah satu alasan kuat di balik karakter jahat Sengkuni dalam kisah Mahabharata.

Baca juga :Nilai Kehidupan Sengkuni dalam Pewayangan dan Realitasnya di Zaman Modern

Bagaimana Akhir Kisah Hidup Sengkuni?

Seperti hukum alam yang menyatakan bahwa segala sesuatu di dunia ini memiliki batas waktu, kejahatan, Sengkuni pun tidak dapat bertahan selamanya. Sengkuni menemui ajal di medan perang selama perang Bharatayudha. Meski dalam versi asli, kematian Sengkuni di tangan Sadewa, pewayangan mengisahkan bahwa Bima yang menjadi pelakunya. Diperkuat oleh kekebalan minyak tala, Sengkuni menjadi lawan yang sulit dikalahkan. Bima merasa putus asa hingga mendapat saran dari Kresna dan Semar untuk menyerang bagian tubuh yang tidak terkena minyak tala, yakni mulut dan dubur Sengkuni. Dengan keputusan itu, Sengkuni berhasil dikalahkan, meski kondisinya sangat parah dengan mulut sobek dan tubuh remuk.

Kemudian, setelah Bima berhasil mengalahkan Duryudana, yang saat itu dalam keadaan sekarat dan terluka parah, Duryudana menyatakan keinginannya untuk mati bersama istrinya, Dewi Banowati, sebagai pasangan hidup dan kematian. Mengikuti saran Kresna, Sengkuni yang masih hidup didekatkan kepada Duryudana. Karena Duryudana sudah kehilangan penglihatannya akibat pertarungan, dan Sengkuni tak dapat berbicara, keduanya tak menyadari bahwa mereka sedang bersama. Mereka akhirnya meninggal bersama setelah Duryudana menggigit leher Sengkuni. Dengan demikian, janji Duryudana untuk mati bersama pasangannya terpenuhi dengan kematian Sengkuni.

Pada saat-saat terakhir menjelang kematiannya, Sengkuni memilih untuk mempertahankan konsistensi karakternya yang sangat jahat, gemar menyulut pertikaian, licik, dan sangat ambisius. Bahkan, ia tidak pernah menunjukkan penyesalan atas segala perbuatannya selama ini.

Demikianlah ulasan mengenai sosok Sengkuni, melibatkan sifat, filosofi, dan kisah kematian tragisnya. Semoga dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk selalu berhati-hati terhadap hasutan.

Sumber:
https://www.suara.com/lifestyle/2023/10/23/151343/apa-itu-sengkuni-ini-sifat-filosofi-hingga-kisah-kematian-tragis-sosok-yang-kerap-dikaitkan-dengan-politikus
https://www.kompasiana.com/mahardhikasy/552b39336ea834371e552d48/kisah-hidup-patih-sengkuni
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Sangkuni

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Meita Astaningrum lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Meita Astaningrum.

MA
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini