Mengenal Emotional Abusive Parenting, Berikan Dukungan Moral dan Konseling

Mengenal Emotional Abusive Parenting, Berikan Dukungan Moral dan Konseling
info gambar utama

Pada struktural kekeluargaan masyarakat Indonesia, anak menjadi salah satu komponen yang penting nan berharga, yang kerap dinanti-nantikan kehadirannya oleh orang tuanya. Seringkali struktur keluarga terasa tidak utuh tanpa adanya kehadiran anak, dimana bisa menimbulkan konflik internal keluarga jika anak yang ditunggu-tunggu tak kunjung hadir dalam kehidupan mereka. Karena dominansi para keluarga di Indonesia telah menjadikan anak sebagai tolak ukur keberhasilan dan kesejahteraan suatu pernikahan.

Namun sayangnya, tidak jarang juga bagi pasangan yang telah mempunyai anak malah tidak memberdayakan dan mengarahkan dengan baik dan benar sesuai dengan sumber daya yang dimiliki anak tersebut. Hal tersebut dapat dipicu entah dikarenakan konflik internal keluarga, atau juga karena kurangnya kesiapan dari berbagai dimensi orang tua seperti dimensi emosional yang belum matang, finansial yang belum stabil, kesehatan yang kurang memadai, dan ilmu menjadi orang tua yang belum tercukupi.

Oleh karena itu dari sekian banyaknya hal tersebut menjelaskan bahwa hubungan anak dan orang tua merupakan sesuatu yang kompleks dan mempunyai banyak dimensi.

Dengan adanya persiapan yang matang yang dilakukan oleh pasangan sebelum menyambut buah hati, pastinya akan menuntun pada hubungan yang positif yang mampu untuk saling mengasuh antara orang tua dan anak. Dikarenakan hal tersebut merupakan suatu hal yang mendasari untuk perkembangan anak yang berhasil baik dari segi emosional, kesehatan, dan pemikiran.

Museum Radya Pustaka, Menelusuri Peninggalan Sejarah di Tengah Modernitas

Faktor Penting dalam Pendewasaan Anak

Banyak penelitian yang telah mengungkapkan bahwa perkembangan anak tertanam dalam sistem hubungan yang kompleks. Hubungan dengan orang tualah menjadi salah satu hal yang paling berpengaruh dalam proses pendewasaan anak.

abandoned child
info gambar

Dapat kita tinjau dengan mata telanjang kita setiap harinya, terdapat banyak anak yang terlantar bahkan mereka dituntut untuk menuruti ego orang tuanya demi memenuhi keinginan orang tuanya. Perlu kita garisbawahi dan kita tanamkan bahwa tidak ada anak yang minta dilahirkan di dunia. Namun, karena keegoisan para pasangan yang belum matang secara emosionalnya malah menjadikan anak sebagai alat untuk memuaskan ego mereka.

Hidup penuh setiran tanpa adanya arahan dan dukungan yang nyata. Hal tersebut termasuk dalam kategori pelecehan emosional anak atau emotional abusive parenting. Suatu bentuk pelecehan yang seringkali tidak disadari dikarenakan bentuknya yang tak kasat mata, karena psikis, perasaan, dan emosional anak yang merasakannya bukan fisiknya.

Di mana dengan terjadinya pelecehan emosional pada anak akan memberikan dampak yang besar pada kesehatan mental dan emosional anak tersebut. Kemudian, pada akhirnya akan membentuk suatu perspektif atau pandangan mereka tentang dunia dan diri mereka sendiri.

Pelecehan emosional tersebut mempunyai banyak bentuk yang dilakukan oleh orang tua, seperti kritik, ejekan, pola didik setir, tidak adanya freedom speech dalam rumah, dan perlakuan lainnya yang mengarah pada perilaku meremehkan anak.

Biasanya orang tua yang menggunakan kata-kata yang melukai anak. Di mana dari ucapan mereka secara tidak langsung menimbulkan perasaan bahwa mereka tidak berharga, tidak dicintai, atau malah dianggap tidak penting akan kehadirannya.

Jenis pelecehan ini akan menyebabkan adanya pandangan yang menyimpang tentang diri sendiri dan dunia. Sebab, anak-anak telah terdoktrin dan menjadi percaya terhadap apa yang telah dikatakan oleh pengasuh mereka tentang diri mereka sendiri.

Dampak dari pelecehan emosional dapat berdampak luas dan bertahan lama. Anak-anak yang mengalami pelecehan emosional dapat mengembangkan suara hati yang keras yang kritis terhadap diri mereka sendiri, yang mengarah pada kecemasan dan depresi.

Kearifan Lokal Dodo dalam Masyarakat Manggarai

Mereka juga mungkin berjuang untuk membentuk hubungan yang aman dan saling percaya di masa dewasa, karena mereka telah belajar untuk mengharapkan kritik dan cemoohan dari orang-orang terdekat mereka. Atau bahkan malah mereka tidak mau membangun hubungan dikarenakan adanya trauma yang terus mencokol dalam diri mereka. Di mana penyembuhan trauma karena pola pelecehan emosional tersebut membutuhkan waktu yang tidak singkat, apalagi jika mengingat bahwa pelakunya adalah orang terdekat yang biasanya disebut dengan comfy people oleh anak-anak pada umumnya.

Penelitian juga telah menunjukkan bahwa individu dengan tingkat keparahan pelecehan emosional yang lebih besar pada masa kanak-kanak mengalami peningkatan yang lebih besar dalam mengendalikan pelecehan fisik dan seksual pada masa kanak-kanak.

Pelecehan emosional juga dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan anak, karena dapat menimbulkan berbagai emosi negatif, seperti ketakutan, kecemasan, kemarahan, dan keputusasaan.

Dukungan untuk Individu

Penting untuk mengenali efek merusak dari pelecehan emosional dan memberikan dukungan serta sumber daya bagi mereka yang pernah mengalaminya. Terapis dan konselor dapat membantu individu untuk keluar dari siklus pelecehan dan bekerja menuju penyembuhan dan pemulihan.

Dengan meningkatkan kesadaran akan pelecehan emosional dan konsekuensinya, kita dapat bekerja untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan lebih mendukung bagi anak-anak dan orang dewasa.

Family of Firs
info gambar

Kesimpulannya, pelecehan emosional oleh orang tua dapat berdampak besar pada kesehatan mental dan emosional anak, membentuk pandangan mereka tentang dunia dan diri mereka sendiri. Sangatlah penting untuk mengenali efek merusak dari pelecehan emosional dan memberikan dukungan serta sumber daya bagi mereka yang pernah mengalaminya.

Dengan meningkatkan kesadaran dan bekerja untuk penyembuhan dan pemulihan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan lebih mendukung bagi anak-anak dan orang dewasa. Oleh karena itu sangatlah penting bagi dewasa saat ini untuk secure terhadap diri sendiri dan mengarahkan diri dengan bijak agar nantinya mampu memberdayakan anak dengan pola asuh yang baik dan tidak melukai anak maupun diri sendiri sebagai orang tua.

Pendaftaran Beasiswa Pertamina Sobat Bumi 2024 Dibuka, Intip Syarat dan Benefitnya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NW
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini