Udang Selingkuh, Lobster Unik Nan Lezat dari Perairan Papua

Udang Selingkuh, Lobster Unik Nan Lezat dari Perairan Papua
info gambar utama

Pernah mendengar udang selingkuh? Unik ya namanya.

Sebenernya, spesies ini adalah lobster air tawar yang mendiami sungai-sungai di Pegunungan Papua pada ketinggian 1.650-1.750 meter di atas permukaan laut.

Masyarakat setempat lebih mengenalnya sebagai udang selingkuh karena bentuk khasnya. Sebab, badannya seperti udang, namun capitnya seperti kepiting. Sehingga karena hal inilah udang ini dianggap sebagai "perselingkuhan" antara kepiting dan udang.

Ciri lain dari udang selingkuh yaitu memiliki cangkang lebih keras dari udang biasa. Ukuran capitnya lebih kecil dari kepiting biasa, serta memiliki warna tubuh hitam agak kebiruan. Sejatinya hewan ini adalah lobster air tawar (freshwater crayfish) atau udang karang meski ukuran tubuhnya tidaklah sebesar lobster air asin.

Udang selingkuh ini berhabitat asli di Sungai Baliem, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan. Dari segi ilmiah, udang ini termasuk dalam genus Cherax sp, bertindak sebagai organisme dasar, dan memakan di dasar perairan.

RI Mau Rajai Perdagangan Lobster, Begini Prospeknya di Pasar Global

Lobster endemik Papua

Pegunungan Papua memiliki 13 spesies Cherax, termasuk Cherax monticola yang mendiami Sungai Baliem, dan Cherax lorenzi yang tersebar di wilayah barat hingga Sungai Lorentz. Udang selingkuh juga dapat ditemukan di Danau Habema, Danau Paniai, Danau Tage, dan Danau Tigi. Menurut jurnal penelitian Hendri S Lekatompessy dan Gretha W Da Costa pada 2019, habitat alami Cherax sp terletak di danau, rawa, atau sungai di daerah pegunungan.

Hari Suroto, seorang peneliti dari Pusat Riset Arkeologi Lingkungan BRIN, menjelaskan bahwa dalam ekspedisi penelitian hunian awal prasejarah di Lembah Baliem pada 2019, peneliti dari Balai Arkeologi Papua menemukan spesies lain dari udang selingkuh.

Lokasinya terletak di Gua Tobece, Kampung Parema, Distrik Wesaput, Wamena. Ukuran tubuhnya lebih kecil, sekitar 1-1,5 sentimeter, dan memiliki sifat transparan sehingga organ dalamnya dapat terlihat dengan jelas.

Selain itu, lobster air tawar Cherax sp bersifat endemik karena memiliki spesifikasi khusus yang hanya ditemukan di habitat alam tertentu. Penelitian juga menunjukkan bahwa persebaran lobster air tawar Cherax sp ini tidak merata di semua lokasi dan terbatas pada wilayah-wilayah tertentu. Hal ini mengindikasikan bahwa lobster Cherax memiliki kisaran persebaran yang terbatas.

Mengenal Udang Windu : Ciri-ciri, Pakan Alami, dan Harga Jual Tinggi

Jadi hidangan favorit di Wamena

Hewan ini telah menjadi hidangan favorit di rumah makan Kota Wamena. Orang-orang dari Suku Dani sering menjadikan lobster air tawar sebagai bagian dari hidangan mereka, menangkapnya di sungai sekitar Lembah Baliem dengan tangan kosong atau alat serok dari kulit kayu pohon melinjo.

Beberapa juga menggunakan jala atau alat pancing. Namun, sebagian besar penduduk di sekitar Wamena masih lebih suka menangkap udang selingkuh di alam bebas daripada membudidayakannya.

Daging udang selingkuh memiliki tekstur padat, lembut, dan berserat. Rasanya unik dengan kelembutan, kegurihan, dan sedikit keasaman. Cocok dipadukan dengan berbagai bumbu, dan seluruh tubuhnya dapat dimakan, kecuali kepala.

Biasanya, kuliner ini juga kerap diolah menjadi masakan seperti udang saus tiram, udang lada hitam, udang asam manis, atau udang saus padang. Masyarakat Wamena cenderung tidak menambahkan banyak bumbu karena tekstur dan rasanya yang sudah khas. Proses memasaknya bisa dengan cara dibakar atau direbus.

Tak cuma lezat, udang selingkuh kaya akan kandungan gizi, terutama tinggi kalsium dan protein. Selain itu, udang ini mengandung mineral seperti selenium, fosfor, magnesium, sodium, dan zinc dalam kadar yang sesuai dengan kebutuhan gizi manusia. Udang selingkuh juga merupakan makanan rendah kalori, dengan hanya 106 kalori dalam 100 gram daging udang segar.

Dingiso, Kanguru dari Papua yang Jadi Hewan Keramat

Referensi:

Indonesia.go.id/Pesona Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini