Mengenal NUHUN, Program Kemenag untuk Mahasiswa Perguruan Tinggi Hindu

Mengenal NUHUN, Program Kemenag untuk Mahasiswa Perguruan Tinggi Hindu
info gambar utama

Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia telah menyiapkan jaringan kolaborasi antar perguruan tinggi Hindu. Langkah ini merupakan upaya Kemenag untuk turut serta dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia.

Komitmen Kemenag untuk memperluas akses masyarakat terhadap perguruan tinggi, khususnya bagi umat Hindu di lingkungan perguruan tinggi direalisasikan melalui program Nusantara Hindu University Network (NUHUN). Program kolaborasi antar perguruan tinggi yang dirancang oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) tersebut telah resmi diluncurkan pada Selasa (30/1/2024) di Bali.

Program NUHUN berkolaborasi dengan 8 Perguruan Tinggu Keagamaan Hindu Swasta (PTKHS) di seluruh Indonesia. Perguruan Tinggi tersebut di antaranya:

  1. Universitas Hindu Indonesia, sebagai pusat program NUHUN,
  2. STKIP Agama Hindu Amlapura,
  3. STKIP Agama Hindu Singaraja,
  4. STAH Betara Guru Kendari,
  5. STAH Dharma Sentana Palu,
  6. STAH Lampung,
  7. STAH Dharma Nusantara Jakarta, dan
  8. STAH Santhika Dharma Malang.

Kolaborasi berbagai perguruan tinggi dalam NUHUN ini akan menerapkan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga dapat menjangkau seluruh umat Hindu di Indonesia.

Program ini dinilai akan lebih berdampak mengingat jumlah PTKHS masih relatif sedikit.

“Jumlah atau ukuran dari Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu yang ada di Indonesia tidak terlalu banyak. Sehingga, dengan jumlah mahasiswa program studinya yang tidak begitu banyak, kalau dikelola terkait proses pembelajaran secara kolaboratif dan terintegrasi termasuk juga sistem pembangunan mutunya, maka akan mencapai proses pendidikan yang efektif dan efisien,” ujar Rektor UNHI, Prof. I Made Damriyasa.

Merdeka Belajar Kampus Merdeka Buka Peluang Kolaborasi dengan Inggris

Kelas Berbasis Teknologi

Sebagaimana tujuan awal, program NUHUN dirancang agar dapat diakses oleh umat Hindu di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, sistem pembelajaran yang diterapkan pun disusun agar bisa berjalan secara efektif dan efisien.

Dilansir dari website NUHUN, program ini memberlakukan sistem kerja sama antar perguruan tinggi dalam pengembangan sistem pembelajaran jarak jauh berbasis digital sesuai dengan keunggulan masing-masing universitas.

“NUHUN dibuat untuk memperluas akses dan mempermudah layanan pendidikan tinggi kepada umat Hindu di seluruh Indonesia, serta untuk menyediakan layanan pendidikan tinggi yang lebih fleksibel, efektif, dan efisien," jelas Prof. I Nengah Duija, Dirjen Bimas Hindu.

Program ini juga memberikan kesempatan kepada para pakar dan praktisi profesional untuk berkontribusi dalam proses pembelajaran melalui program kampus merdeka.

Ada tiga program pembelajaran utama yang ditawarkan oleh NUHUN, yakni:

  • Modus Tunggal Berani yang menyelenggarakan semua proses pembelajaran pada Mata Kuliah atau Program Studi secara berani.
  • Modus Ganda atau Bauran yang memungkinkan penyelenggaraan proses pembelajaran pada Mata Kuliah atau Program Studi secara tatap muka (luring) dan dalam jaringan (daring).
  • Konsorsium Modus yang diselenggarakan oleh beberapa Program Studi dalam bentuk kerja sama antar perguruan tinggi keagamaan hindu dan/atau dengan perguruan tinggi lain di tingkat nasional maupun internasional.

“Dari situ, mahasiswa tentu bisa lebih leluasa mengakselerasi transformasi pembelajaran dengan penggunaan lebih banyak teknologi digital serta meningkatkan inovasi pembelajaran dengan metode kombinasi luring dan daring,” imbuh Prof. Duija.

Salah satu pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran telah diterapkan oleh UNHI. UNHI memiliki sistem smart class yang memanfaatkan peran teknologi secara optimal. Melalui smart class, pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien sehingga para mahasiswa dapat mengikuti program yang ada di berbagai perguruan tinggi.

“Salah satu yang kami perkenalkan dari UNHI yaitu smart classroom. Jadi suatu fasilitas pembelajaran yang efektif dan efisien kemudian memberikan pengalaman pembelajaran yang jauh lebih efektif kalau dibandingkan dengan pembelajaran luring dan daring,” jelas Rektor UNHI, Prof. Damriyasa.

Prof. Damriyasa percaya bahwa implementasi program NUHUN dan sistem smart classroom mampu memberikan fasilitas untuk pembelajaran berbasis campuran sehingga program yang ada di berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu dapat diikuti oleh para mahasiswa.

Bersiap, IISMA 2024 Akan Segera Dibuka dengan Penambahan Kuota

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini