K.H. Hasyim Asy’ari, Sosok Pendiri Nahdlatul Ulama di Indonesia

K.H. Hasyim Asy’ari, Sosok Pendiri Nahdlatul Ulama di Indonesia
info gambar utama

Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia. Menurut Databoks, tercatat sekitar 86,7% dari populasi atau setara dengan 277,53 juta jiwa memeluk agama Islam di tahun 2023.

Meski dominan menganut agama satu yaitu Islam, beberapa muslim di Indonesia memiliki mazhab atau aliran tersendiri yang terbagi dalam dua organisasi terbesar, yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Aliran lain dikenal keberadaannya tetapi tidak terlalu diakui.

Sebagai organisasi Islam terbesar pertama di Indonesia, Nahdlatul Ulama menganut paham Ahlussunah wal Jama’ah atau diartikan sebagai kelompok yang mengikuti ajaran sunah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, mulai dari perkataan, perbuatan hingga ketetapan.

K.H. Hasyim Asy’ari merupakan sosok di belakang layar berdirinya NU pada konsentrasi mazhab atau aliran Syafi’i. K.H. Hasyim Asy’ari lahir pada tanggal 24 Dzulqadah 1287 H atau 14 Februari 1871 Masehi di Pesantren Gedang, Desa Tambakrejo, Kota Jombang, Jawa Timur.

Pondok Pesantren Tebu Ireng © Dokumentasi Pribadi 2023
info gambar

Sosok beliau masih dapat disambangi di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. Banyak orang mengunjungi pusara beliau di malam-malam tertentu untuk sekadar memanjatkan doa dan mengagumi seorang pemimpin dari organisasi Islam terbesar.

Biografi HOS Tjokroaminoto, Guru Bangsa yang Bergelar Raja Jawa Tanpa Mahkota

Garis Keturunan K.H. Hasyim Asyari

K.H. Hasyim Asy’ari merupakan putra ketiga dari sebelas bersaudara dengan ayah bernama Kiai Asy’ari dan ibu bernama Nyai Halimah. Kiai Asy’ari sendiri adalah menantu Kiai Utsman yang merupakan pengasuh pesantren Gedang.

Dari jalur Kiai Asy’ari, K.H. Hasyim Asy’ari masih bersambung hingga Imam Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir. Sementara dari jalur Nyai Halimah, K.H. Hasyim Asy’ari bersambung kepada Raja Brawijaya VI yang masih berelasi dengan Jaka Tingkir.

Menurut historis, Jaka Tingkir adalah raja pertama kerajaan Pajang dengan gelar Sultan Pajang atau Pangeran Adiwijaya juga bagian dari kesultanan Majapahit. Singkatnya, K.H. Hasyim Asy’ari masih memiliki garis keturunan dari keluarga raja Majapahit.

Kecerdasan K.H. Hasyim Asyari sebagai Panutan

Darah keturunan keluarga Kiai tidak membuat kepribadian beliau angkuh, melainkan menjadikan beliau sebagai sosok rendah hati, disegani banyak orang atas ilmunya, dan santun kepada sesama muslim.

K.H. Hasyim Asy’ari memperoleh pendidikan keagamaan langsung dari sang ayah, Kiai Asy’ari, seperti ilmu tauhid, fikih, tafsir, dan bahasa Arab. Beliau selalu haus akan ilmu dan menerapkan ilmunya di keseharian.

Kecerdasan K.H. Hasyim Asy’ari patut diacungi jempol. Sebab, ia sendiri telah menguasai materi pelajaran keagamaan dari guru maupun ayahnya serta mengajarkan ilmu agama kepada para santri senior untuk membantu ayahnya di usia remaja, yakni 13 tahun.

Beliau melanjutkan pendidikan di berbagai pondok pesantren di Jawadwipa dan berguru kepada Syekh Ahmad Khatib Minangkabawi, Syekh Al-Allamah Abdul Hamid Al-Darustani, Syekh Muhammad Syuaib Al-Maghribi, dan lainnya.

Tak heran jika K.H. Hasyim Asy’ari dijuluki sebagai pengelana ilmu yang haus akan pengetahuan, terutama seputar keagamaan di lingkup pesantren. Ketika ilmunya telah cukup, K.H. Hasyim Asy’ari tak segan-segan menyiarkan ilmunya ke penjuru daerah di Jawa Timur.

Biografi Pangeran Diponegoro: Pahlawan Jawa Simbol Perlawanan terhadap Belanda

Pendidikan di Mata K.H. Hasyim Asy’ari

Ilmu tauhid atau ilmu mengesakan ajaran Allah SWT sebagai fokus utama K.H. Hasyim Asy’ari dalam menyiarkan agama Islam. Pendidikan menurut K.H. Hasyim Asy’ari adalah upaya memanusiakan manusia secara utuh.

Upaya tersebut bertujuan agar manusia bertakwa kepada Allah SWT dengan mengamalkan segala perintah-Nya, mampu menegakkan keadilan di muka bumi, beramal saleh, dan maslahat atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan.

Pandangan K.H. Hasyim Asy’ari mengenai tujuan pendidikan sesungguhnya adalah menjadikan individu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

K.H. Hasyim Asy’ari membagi konsep pendidikan dalam tiga dimensi, yakni dimensi keilmuan dari keagamaan dan pengetahuan umum, dimensi pengamalan untuk mengaktualisasikan ilmu, dan dimensi religius dengan menyandarkan segala urusan dalam mencari Ridha Allah SWT.

K.H. Hasyim Asy’ari berpesan bahwa belajar harus diniatkan sungguh-sungguh dan bukan hanya sekadar menghilangkan sifat bodoh, melainkan untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai Islam.

Mutiara Kalam K.H. Hasyim Asy'ari © Dokumentasi Pribadi 2023
info gambar

Implementasi ajaran K.H. Hasyim Asy’ari dalam lingkup pendidikan patut diamalkan, terutama bagi generasi muda yang mempunyai otak cerdas di tengah perkembangan teknologi dengan menerapkan ajaran agama di keseharian tanpa meninggalkan esensi agama itu sendiri.

Bahkan di tengah situasi politik Indonesia yang memanas pun perlu melibatkan ajaran agama dengan menjunjung tinggi sikap toleransi beragama, suku, dan ras, menghargai berbagai segala bentuk opini dan perspektif, serta saling menguatkan satu sama lain.

"Janganlah hal-hal sepele menyebabkan kalian bercerai-berai, bertengkar. dan bermusuhan."

Mengenal Biografi Abah Guru Sekumpul, Ulama Kharismatik Asal Kalimantan Selatan

Referensi:

  • Buku Adab Al-Alim Wal Muta’alim, Penerbit Maktabah At-Turats Al Islamy, 2009
  • https://www.independenmedia.id/various/pr-2767400472/kh-hasyim-asyari-hingga-buya-hamka-inilah-10-tokoh-nasional-yang-lahir-bulan-februari
  • https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/10/19/10-negara-dengan-populasi-muslim-terbanyak-dunia-2023-indonesia-memimpin#:~:text=RISSC%20mencatat%2C%20jumlah%20populasi%20muslim,totalnya%20277%2C53%20juta%20jiwa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NU
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini