PLTS Kilang Balongan, "Senjata" Pertamina Kurangi Karbon Dioksida

PLTS Kilang Balongan, "Senjata" Pertamina Kurangi Karbon Dioksida
info gambar utama

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit IV (Kilang) Balongan memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 1,51 megawatt peak (MWp) sebagai bagian dari upaya melakukan dekarbonisasi.

Direktur Proyek dan Operasi Pertamina New & Renewable Energy (NRE) Norman Ginting mengungkapkan bahwa inisiatif dekarbonisasi ini merupakan komitmen Pertamina dalam mengimplementasikan aspek environmental, social, dan governance (ESG).

“Pemanfaatan PLTS di Kilang Balongan adalah salah satu dari bentuk kolaborasi Pertamina NRE dan Kilang Pertamina Internasional. Kami percaya bahwa sinergi yang solid akan memantapkan upaya mencapai aspirasi net zero emission (NZE),” kata Norman.

Salurkan energi 781 MWh

PLTS Kilang Balongan dibangun dengan dua area yang terpisah, yakni sebesar 1 MWp dan 0,51 MWp. PLTS ini akan menyuplai listrik untuk perumahan di Kilang Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Melalui pembangkit listrik ramah lingkungan tersebut, diperkirakan akan menyalurkan energi sebesar 781 megawatt hour (MWh) per tahun dan menurunkan emisi karbon sebesar hampir 600 ton karbon dioksida (CO2) per tahun.

Secara keseluruhan hingga saat ini PLTS yang terpasang di area operasi Kilang Pertamina Internasional mencapai 9,87 MWp, yaitu Kilang Dumai 3,77 MW, Kilang Plaju 2,25 MW, Kilang Balongan 1,51 MW, dan Kilang Cilacap 2,34 MW.

Sementara akumulasi energi yang disalurkan PLTS Kilang Balongan akan mencapai 10 juta kilowatt hour (kWh) dengan kapasitas penurunan emisi lebih dari 6 juta ton karbon dioksida. Angka penurunan emisi ini setara dengan menanam 7 ribu pohon dewasa.

Baca juga Batam Akan Punya PLTS Apung di Waduk Tembesi, Nilai Proyek Rp481 Miliar

PLTS di Indonesia

Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) menyebutkan total kapasitas PLTS di Indonesia hingga akhir 2023 mencapai 800 Megawatt. Total kapasitas ini salah satunya ditopang PLTS terapung Cirata yang memiliki kapasitas 145 Megawatt.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, total kapasitas PLTS yang terpangan pada semester I 2023 sebesar 322,6 MW. Kemudian data AESI mengungkapkan ada pertambahan sekitar 200–300 MW PLTS Atap yang sudah terpangan.

Ketua Umum AESI Fabby Tumiwa mengatakan, kapasitas PLTS yang terus bertambah dapat mendorong Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat. Saat ini, ada beberapa proyek pembangkit surya yang bisa beroperasi pada 2024 dan 2025.

Baca juga Kaleidoskop 2023: Kiprah RI Jadi Pemain Energi, Raja Migas, dan Rumah PLTS Terapung

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini