Kilas Balik Peristiwa Percobaan Pembunuhan kepada Bung Karno, Sampai Tujuh Kali!

Kilas Balik Peristiwa Percobaan Pembunuhan kepada Bung Karno, Sampai Tujuh Kali!
info gambar utama

Presiden Soekarno mengalami percobaan pembunuhan sebanyak tujuh kali, empat yang akbar sementara sisanya coba-coba buat gempar. Semasa hidupnya percobaan pembunuhan kepada Putra Sang Fajar mulai dari tingkat rencana hingga eksekusi.

Percobaan pembunuhan Soekarno pernah terjadi pada 30 November 1957. Ketika itu, Bung Karno tengah mendatangi Perguruan Cikini (Percik) dalam perayaan ulang tahun sekolah putra-putrinya yang ke 15.

Pada pukul 20.45, pihak sekolah mengantar Presiden Soekarno menuju mobil kepresidenan yang menunggu di depan sekolah. Belum lagi langkah kaki Bung Karno beranjak masuk ke dalam mobil, seketika ledakan menggelegar tak jauh darinya.

Kamar Bung Karno di Hotel Grand Inna Bali Bakal Disewakan, Tertarik Menginap?

“Anak-anak berteriak dan berlari ketakutan memasuki gedung sekolah. Tamu-tamu berguling ke bawah mobil atau masuk selokan. Puluhan orang kena. Ratusan terbanting ke tanah. Kulihat kekuatan ledakan melemparkan seorang inspektur polisi ke sebuah tiang. Darah berserakan,” ujar Soekarno kepada Cindy Adams dalam Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.

Para pengawal berlari, menerjang untuk melindungi presiden. Salah satu pengawal presiden, Ngationo menjadikan dirinya sebagai tameng dengan merangkul Bung Karno. Total ada lima granat dilemparkan pelaku.

Ancaman pembunuhan lain

Setelah teror granat Cikini, nyawa Bung Karno pernah terancam oleh serangan dari pilot Daniel Maukar. Dia adalah Letnan AU yang telah dipengaruhi Permesta. Pada 9 Maret 1960, tiba-tiba dia melemparkan tembakan dari kanon 23 mm pesawat Mig-17 ke Istana Presiden.

Konon, bom yang dijatuhkan oleh Maukar mengenai pilar dan salah satunya tak jauh dari meja Presiden Soekarno. Beruntung, Bung Karno sedang tak ada di istana, melainkan tengah memimpin rapat di gedung sebelah istana presiden.

Cerita Bung Karno yang Harus Mencicil untuk Dapatkan Lukisan Favorit

Di Makassar, Soekarno pernah mengalami dua kali upaya pembunuhan. Pada Januari 1960, dirinya menjadi sasaran mortir yang dikenal sebagai Peristiwa Mandai. Dalam perjalanan menuju Kota Makassar, rombongan presiden ditembaki oleh gerombolan DI/TII Sulsel.

Peristiwa percobaan pembunuhan kedua terjadi pada 7 Januari 1962. Pada malam itu, Bung Karno hendak menghadiri acara di Gedung Olahraga Mattoangin. Ketika melewati Jalan Cendrawasih, tiba-tiba saja granat dilemparkan oleh seseorang.

“Masih dua kali lagi upaya pembunuhan terhadapku. Keduanya di Makassar,” kenang Bung Karno.

Tujuh nyawa Sang Putra Fajar

Maulwi Saelan, wakil komandan Tjakrabirawa dalam Majalah Historia menyebut dengan dua peristiwa di Makassar. Bung Karno telah lima kali menjadi sasaran pembunuhan, seperti penembakan di Hari Idul Adha dan teror granat di Bogor.

“Peristiwa keenam kalinya terjadi ketika suatu hari Bung Karno dalam perjalanan dari Bogor ke Jakarta dalam satu iring-iringan. Bung Karno melihat sendiri seorang laki-laki dengan gerak-gerik aneh seperti maling,” kata Maulwi.

“Saat berada di iring-iringan, aku melihat seorang laki-laki dengan gerak-gerik aneh, sembunyi–sembunyi,” kata Bung Karno.

Menelusuri Tempat Sejarah, Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu

“Ketika kami lewat, kulihat dia berancang-ancang melemparkan granat. Matanya menangkap mataku dan ada sesuatu kekuatan yang menghentikan maksudnya. Dalam waktu sepersekian detik itu mobilku sudah berada di luar batas pelemparan,” lanjutnya.

Bung Karno pun mengenang tujuh kali upaya pembunuhan kepadanya tersebut. Karena selalu selamat dalam peristiwa itu Bung Karno menyadari ada kekuatan yang melindunginya selama ini.

“Selama hidupku, ada Kekuatan Maha Tinggi yang mengawal, memimpin, dan melindungiku. Mungkin di satu waktu salah satu dari usaha pembunuhan ini akan berhasil dan mereka berhasil membunuh Soekarno. Walaupun satunya datang, ini terjadi karena Dia menghendakinya. Aku tidak gentar.”

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini