Mengenal Siamang, Primata Kera Hitam Berlengan Panjang Bersuara Khas

Mengenal Siamang, Primata Kera Hitam Berlengan Panjang Bersuara Khas
info gambar utama

Di hutan tropis Asia Tenggara, terdapat salah satu primata kera hitam yang menarik perhatian. Ia adalah siamang, kera berlengan panjang dengan suara yang khas.

Siamang terkenal dengan kemampuan akrobatiknya yang luar biasa, melompat dari satu pohon ke pohon lain dengan kelincahan yang menakjubkan. Lengan panjangnya yang kuat memungkinkan mereka untuk berayun dengan mudah di antara pepohonan, mencari makan, dan melarikan diri dari predator.

Siamang memiliki tubuh yang ramping dan ditutupi bulu hitam legam. Wajahnya berwarna putih dengan lingkaran hitam di sekitar matanya. Lengannya panjang dan kuat, bahkan lebih panjang dari kakinya.

Siamang juga memiliki kantong suara di bawah tenggorokannya yang memungkinkan mereka mengeluarkan suara keras dan panjang yang dapat terdengar hingga beberapa kilometer jauhnya. Ingin mengenal Siamang lebih jauh? Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa itu Siamang

Gambar siamang, kera hitam berlengan panjang
info gambar

Siamang (Symphalangus syndactylus) adalah primata yang mendiami hutan tropis Sumatera dan Malaysia. Di antara owa lainnya, siamang adalah yang terbesar dan memiliki warna rambut paling gelap. Primata ini memiliki berat badan antara 9-13 kg, panjang tubuh mencapai 71-90 cm, dan dapat hidup hingga 40 tahun.

Klasifikasi:

  • Kelas: Mamalia
  • Ordo: Primata
  • Famili: Hylobatidae
  • Genus: Symphalangus
  • Spesies: Symphalangus syndactylus

Makanan: Siamang memakan berbagai macam makanan, seperti buah-buahan, pucuk daun, telur burung, serangga, dan bunga.

Reproduksi: Hewan ini adalah primata yang setia pada pasangannya (monogami). Mereka siap kawin di usia 6-7 tahun dengan masa bunting selama 7 bulan. Musim kawin Siamang terjadi sepanjang tahun dan menghasilkan 1-2 keturunan.

Siamang adalah primata yang luar biasa dan memainkan peran penting dalam ekosistem hutan. Namun, mereka terancam punah akibat perburuan liar dan hilangnya habitat. Upaya pelestarian sangat dibutuhkan untuk melindungi siamang dan habitatnya.

Perilaku dan Ciri Khas Siamang

Suara Keras dan Kantung Gular:

Primata yang satu ini terkenal dengan suaranya yang sangat nyaring. Hal ini dimungkinkan karena mereka memiliki kantung gular di tenggorokannya yang dapat mengembang seperti kepala. Kantung ini membantu memperkuat pita suara mereka, menghasilkan suara yang dapat terdengar hingga jarak 6,5 km. Pada saat bahaya, siamang betina akan mengeluarkan suara nyaring yang diikuti oleh siamang jantan, berlangsung selama 3-15 menit.

Aktivitas dan Kebiasaan Tidur:

Siamang adalah hewan diurnal, yang berarti mereka aktif pada siang hari. Mereka hidup dalam kelompok kecil, terdiri dari 2-3 individu. Berbeda dengan kera lain, siamang tidak memiliki tempat khusus untuk tidur. Mereka tidur di celah-celah cabang pohon, baik sendiri maupun bersama beberapa siamang lainnya. Posisi tidur mereka tegak, bersandar pada bantalan keras di ujung belakang mereka yang disebut ischial callosities.

Ketidakmampuan Berenang dan Umur Panjang:

Tahukah Kawan? Siamang tidak dapat berenang dan takut air. Mereka minum dengan mencelupkan kaki depan ke air atau menggosok tangan pada daun basah dan menghisap air pada bulu kaki mereka. Siamang memiliki umur yang panjang, yaitu sekitar 35-40 tahun.

Makanan dan Minuman:

Siamang adalah hewan omnivora, dengan 75% makanannya adalah buah, dan sisanya daun, bunga, biji-bijian, dan kulit kayu. Mereka juga memakan serangga, laba-laba, telur burung, dan burung kecil. Karena takut air, siamang minum dengan cara mencelupkan kaki depan ke air atau menggosok tangan pada daun basah dan menghisap air pada bulu kaki mereka.

Asal, Habitat, dan Sebaran Siamang di Indonesia

Siamang adalah primata yang kini hanya dapat ditemukan di Pulau Sumatera. Populasinya saat ini terancam oleh laju kerusakan habitat yang tinggi di wilayah tersebut. Distribusi siamang di habitat aslinya kini sebagian besar terbatas pada kawasan konservasi dan kawasan lindung lainnya.

Informasi tentang distribusi dan kepadatan populasi siamang di habitat aslinya sangat penting untuk upaya pelestarian secara in-situ. Data ini memungkinkan para ahli untuk:

  • Memahami pola penyebaran siamang: Mengetahui di mana siamang masih hidup dan faktor-faktor yang memengaruhi distribusinya.
  • Memperkirakan jumlah populasi: Mengetahui berapa banyak siamang yang tersisa di alam liar dan bagaimana populasinya berubah dari waktu ke waktu.
  • Menetapkan strategi pelestarian: Mengidentifikasi kawasan prioritas untuk pelestarian siamang dan mengembangkan strategi yang efektif untuk melindungi habitatnya.

Anatomi Siamang

Bulu: Hewan ini memiliki tubuh yang ditutupi oleh rambut lebat, kecuali di bagian wajah, jari, telapak tangan, ketiak, dan telapak kaki. Beberapa spesies siamang memiliki wajah berbentuk cincin berwarna putih.

Indra: Siamang memiliki indra yang sangat mirip dengan manusia, yaitu pendengaran, penglihatan (termasuk melihat warna), bau, rasa, dan sentuhan.

Wajah: Wajah lebat berbulu dan hidung berukuran kecil.

Tangan dan Kaki: Siamang memiliki tangan dengan empat jari panjang dan jempol yang lebih kecil. Kakinya memiliki lima jari dan jempol kaki. Siamang dapat memegang dan membawa barang dengan tangan dan kakinya. Saat berayun di pohon (brachiating), mereka menggunakan empat jari tangannya seperti kail, tanpa menggunakan jempol.

Ukuran: Untuk ukuran, Siamang jantan dan betina memiliki ukuran yang hampir sama, yaitu sekitar 30-35 inci dan berat 7 kilogram.

Cara Berkembang Biak Siamang

Hewan ini berkembang biak dengan cara melahirkan. Masa bunting siamang memang hampir sama dengan manusia, yaitu sekitar 7-8 bulan. Siamang betina biasanya melahirkan satu anak, tetapi terkadang kembar dua.

Bayi siamang lahir dengan mata terbuka dan dapat berjalan dalam beberapa jam setelah lahir. Bayi siamang disusui oleh induknya selama 12-18 bulan. Siamang muda belajar mandiri dari induknya dan mulai meninggalkan kelompoknya pada usia 2-3 tahun.

Keunikan Suara Siamang

Siamang terkenal dengan suaranya yang keras dan nyaring. Suara ini dihasilkan oleh kantung suara yang terletak di bawah tenggorokan mereka. Kantung suara ini dapat mengembang seperti balon dan membantu memperkuat suara mereka.

Berikut adalah beberapa keunikan suara siamang:

  • Volume: Suara siamang dapat mencapai hingga 110 desibel, yang setara dengan suara mesin jet. Suara ini dapat terdengar dari jarak 5 kilometer.
  • Frekuensi: Suara siamang memiliki frekuensi yang rendah, yaitu sekitar 500 hertz. Frekuensi ini dapat didengar oleh manusia dan predator lainnya.
  • Variasi: Siamang memiliki berbagai macam suara, seperti kicauan, teriakan, dan lolongan. Setiap suara memiliki makna yang berbeda, seperti untuk berkomunikasi dengan pasangan, menandai wilayah, atau memperingatkan bahaya.

Perilaku Siamang

Siamang adalah primata yang arboreal, artinya mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di pohon. Mereka bergerak dengan cara berayun dari satu pohon ke pohon lain menggunakan tangan dan kaki mereka yang panjang. Siamang juga dikenal sebagai brachiator, yaitu hewan yang bergerak dengan cara berayun menggunakan lengannya.

Itu dia penjelasan lengkap mengenai Siamang, primata yang kini populasinya sudah sangat langka dan dilindungi. Apakah Kawan pernah melihat Siamang saat mengunjungi tempat perlindungan satwa atau kebun binatang?

  • Referensi :
    • https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Siamang
    • https://gembiralokazoo.com/animals/siamang
    • https://ksdae.menlhk.go.id/info/7027/siamang-dari-taman-nasional-batang-gadis.html
    • https://onesearch.id/Record/IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai%3Fverb=ListSets:article-481/Details#:~:text=contents-,Siamang%20(Symphalangus%20syndactylusRaffles%2C%201821)%20merupakan%20satwa%20primata%20yang%20di,kerusakan%20habitat%20di%20wilayah%20ini.
    • https://www.mongabay.co.id/2015/08/09/siamang-owa-besar-sumatera-yang-terlupakan-oleh-dunia/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Zihan Berliana Ram Ghani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Zihan Berliana Ram Ghani.

ZG
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini